TEMPO.CO, Jakarta - Pembukaan Ecodome sebagai wahana baru Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, memakai konsep pesta kebun. Ada iringan musik jazz yang dibawakan oleh trio asal Belanda, Rembrandt Freriks Trio.
Duta Besar Belanda untuk Indonesia Rob Swartbol meresmikan pembukaan wahana baru tersebut pada Senin, 13 November 2017. Rob mengatakan Bogor, Indonesia sebagai lokasi ketiga setelah Amsterdam, Belanda; dan Philadelphia, Amerika Serikat yang disinggahi Ecodome.
"Ecodome bangunan yang unik, platform yang menampilkan ekosistem berkelanjutan. Indonesia jadi lokasi di negara berkembang pertama yang disinggahi Ecodome," kata Rob.
Ecodome hadir di Indonesia berkat kerja sama sederhana antara Kebun Raya Bogor dan Kedutaan Belanda, serta Erasmus Huis. "Ecodome diberikan sebagai kado ulang tahun dua abad Kebun Raya Bogor," kata Rob.
Menurutnya, negara-negara di dunia tengah menghadapi isu yang sama yakni persoalan air, pemanasan global, pangan dan hak asasi manusia. Pemanasan global menjadi tantangan yang harus dihadapi bersama-sama.
Ecodome merupakan inovasi yang berfokus pada kehidupan yang hijau. Bangunan berbentuk mirip Iglo ini mempunyai suhu ruangan yang sehat lewat sebuah filter yang bisa membersihkan 10.000 meter kubik udara kotor per jam.
"Mari kita kerja bersama dalam mengatasi pemanasan global," kata Rob.
Rob mengaku bahagia Ecodome hadir di Kebun Raya Bogor. Walau tinggal dan bekerja di Jakarta, ia sering berkunjung ke Kebun Raya Bogor.
"Saya suka Kebun Raya Bogor, saya sering datang ke sini, sekedar jalan-jalan, ngobrol dengan orang-orang," kata Rob.
Peresmian pembukaan Ecodome dihadiri sejumlah pejabat dan tamu undangan dari Pemerintah Indonesia, Belanda, Pemerintah Kota Bogor, serta jajaran LIPI.
Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI Enny Sudarmonowati menjelaskan Ecodome akan berada di Kebun Raya Bogor selama satu tahun yakni dari bulan November 2017 sampai November 2018.
"LIPI berterima kasih kepada Pemerintah Belanda melalui Erasmus Huis sudah meletakkan Ecodome di Kebun Raya Bogor, yang tadi rencananya bulan Mei 2017 karena faktor cuaca, diundur jadi bulan November," katanya.
Ia menyebutkan Ecodome menjadi model Kebun Raya Bogor sebagai pendidikan lingkungan melalui sentuhan teknologi. Masyarakat menjadi mengetahui cara mendaur ulang sumber daya alam.
"Di Ecodome ini, air hujan didaur ulang untuk menyirami tanaman yang ada di dalamnya. Ecodome menjadi contoh pembangunan berkelanjutan, teknologi hijau," kata Enny.
Model bangunan Ecodome berupa kubah memiliki filosofi bangunan sangat kokoh terhadap angin, dan cuaca apapun. Permukaan kubah yang transparan berfungsi untuk menyerap matahari yang dimanfaatkan oleh tanaman untuk fotosintesis.
Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPI Didik Widyatmoko menjelaskan Ecodome adalah wahana yang didalamnya tersimpan tanaman-tanaman yang ditata sedemikian rupa sehingga memberikan nilai artistik.
"Ecodome terdapat wahana pendidikan lingkungan, kegiatan pameran yang berkaitan dengan lingkungan dan iptek, ekosistem, seni dan budaya," kata Didik.
ANTARA