TEMPO.CO, Lhokseumawe - Tas raksasa bermotif etnik Aceh milik Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe berhasil mencatatkan rekor sebagai tas motif tradisional terbesar Indonesia versi Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Pada Minggu sore, 12 November 2017, di Lapangan Hira, Manajer MURI Andre Purwandono secara simbolis menyerahkan sertifikat rekor MURI kepada Kepala Kantor Perwakilan BI Lhokseumawe Yufrizal sebagai pengakuan atas rekor baru yang dicetak tas berwarna cokelat itu. Tas tersebut memiliki panjang 3,25 meter, tinggi 1,5 meter, dan lebar 1,4 meter.
Pembuatan tas itu menghabiskan 27 meter kain Prada, 25 meter kain lapis kawat, kain krah 6,5 meter, 36 gulung benang ekstra, 10 gulung rakit, dan 2 gulung perekat.
Andre menjelaskan, tas dengan ukuran besar tersebut dinilai superlatif bukan semata karena ukurannya melampaui rata-rata ukuran tas, tapi juga karena keunikan motifnya.
"Selain berukuran besar, tas ini menarik karena memiliki motif tradisional daerah, sehingga lain daripada yang lain," kata Andre.
Yufrizal mengatakan replika tas raksasa yang pernah ditampilkan pertama kali saat Gampong Expo 2017 di Lhokseumawe beberapa waktu lalu itu merupakan hasil karya para perajin tas motif Aceh di Aceh Utara. Mereka selama ini dibina BI Lhokseumawe. Tas tersebut selama ini dipajang di ruang lobi Gedung BI Lhokseumawe.
ANTARA
Berita lain:
Paramitha Rusady Selalu Ingin Membawa Spirit Manado
Pertama Kali Traveling ke Luar Negeri? Ikuti Tip Ini
10 Tempat Paling Ikonik untuk Memotret
Tip Liburan Keluarga