Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Petilasan Watu Sigong Klaten yang Masih Misterius

image-gnews
Kaur Umum Pemerintah Desa Mranggen, Sugihartono, menunjukkan batu
Kaur Umum Pemerintah Desa Mranggen, Sugihartono, menunjukkan batu "saron" di Petilasan Watu Sigong. TEMPO/Dinda Leo Listy
Iklan

TEMPO.CO, Klaten - Sebelas batu bulat yang dipahat dengan sangat halus hingga menyerupai gong berdiameter sekitar 80 sentimeter dan tebal 30 sentimeter terserak di sebuah gundukan tanah di tepi sungai wilayah Dukuh Kroman, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten.

Di antara sebelas batu “gong” itu juga terdapat sebuah batu yang menyerupai tatakan saron, salah satu instrumen dalam gamelan. Batu “saron” yang berongga di bagian tengahnya dan berlubang di salah satu ujungnya itu juga berhiaskan ukiran di sekujur dinding luarnya.

“Sejak saya kecil, batu-batu ini sudah ada dan tidak pernah berubah posisinya,” kata Kepala Urusan Umum Pemerintah Desa Mranggen Sugihartono saat mengantar Tempo mengunjungi lokasi yang oleh warga setempat disebut Petilasan Watu Sigong itu pada Selasa, 24 Oktober 2017.

Sugihartono mengatakan nama Watu Sigong diambil dari kata dasar gong yang merujuk pada bentuk sebelas batu bulat tersebut. Sayangnya, hingga kini belum pernah ada penelitian serius untuk mengungkap misteri batu-batu yang sekilas seperti seperangkat gamelan itu.

“Para sesepuh di sini juga tidak tahu asal muasal Petilasan Watu Sigong,” kata Sugihartono. Yang dia tahu, selama ini beredar cerita di kalangan warga sekitar bahwa pada malam-malam tertentu sering terdengar bunyi tabuhan gamelan dari kejauhan dan sumber suaranya dari Petilasan Watu Sigong.

“Namun setelah didatangi tidak ada apa-apa. Di sini kalau malam gelap, kan letaknya di antara kebun warga dan tanah kosong milik kas desa,” kata Sugihartono. Petilasan Watu Gong termasuk salah satu destinasi yang akan digarap Pemerintah Desa Mranggen untuk menarik wisatawan ke desanya.

Jika bernyali menyusuri sungai yang berkelok-kelok di bawah Petilasan Watu Gong, sekitar 200 meter ke arah selatan, pengunjung akan sampai di Umbul Kroman. Umbul Kroman merupakan kolam alami dari sumber mata air yang jernih di bawah tebing berketinggian sekitar delapan meter.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Umbul Kroman yang berjarak sekitar 200 meter di utara Embung Mranggen. TEMPO/Dinda Leo Listy

Namun, Sugihartono memilih berjalan memutar melewati gang-gang kampung daripada menerabas sungai kecil yang tersamarkan oleh rimbunnya tanaman liar di sepanjang tepiannya. “Sungai itu masih alami, banyak ularnya meski tidak berbisa,” kata Sugihartono.

Di Umbul Kroman yang berkedalaman sekitar satu meter itu Tempo menyempatkan beristirahat sembari menikmati dinginnya air jernih yang mengalir ke sungai di samping Embung Mranggen. Embung seluas sekitar 1.200 meter persegi itu hanya berjarak sekitar 200 meter dari Umbul Kroman.

Berada di bawah jembatan tua bekas rel lori (kereta pengangkut tebu pada zaman kolonial Belanda), embung seluas sekitar 1.200 meter persegi itu akhir-akhir ini sering dikunjungi warga untuk sekadar berswafoto.

“Kalau digarap serius, tiga destinasi wisata ini bisa menjadi pemasukan desa dan menambah penghasilan warga sekitar,” kata Cahyadi, 27 tahun, warga Kabupaten Sukoharjo yang menyertai perjalanan Tempo saat menyusuri surga kecil tersembunyi di desa yang berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat Kabupaten Klaten itu.

DINDA LEO LISTY (KLATEN)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bulog Luncurkan Beras Rojolele Srinuk, Gandeng Kabupaten Klaten dan PT Aneka Usaha Persero

19 Agustus 2023

Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita (dua dari kiri) hadiri pelaksanaan MoU antara Pimpinan Bulog Cabang Surakarta Andy Nugroho (dua dari kanan) dan Dirut PT Aneka Usaha Perseroda Kabupaten Klaten, Sukardi (paling kanan), dalam acara Shoft Launching Befood Rojolele Srinuk, di Puma Sport Center Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jateng, Sabtu, 19 Agustus 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Bulog Luncurkan Beras Rojolele Srinuk, Gandeng Kabupaten Klaten dan PT Aneka Usaha Persero

Bulog meluncurkan varietas beras Rojolele Srinuk yang diproduksi di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.


Kabupaten Klaten Diharapkan Jadi Percontohan Penanganan Hama

14 Juli 2023

Kabupaten Klaten Diharapkan Jadi Percontohan Penanganan Hama

Klaten merupakan Kabupaten subur yang sebagian masyarakatnya bergantung pada sektor pertanian


7 Rekomendasi Wisata Air di Klaten, dari Umbul Ponggok hingga Umbul Kemanten

5 Agustus 2022

Kawasan Wisata Air Umbul Ponggok di Desa Ponggok Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah. Tempo/Lestantya R Baskoro
7 Rekomendasi Wisata Air di Klaten, dari Umbul Ponggok hingga Umbul Kemanten

Berikut tujuh rekomendasi wisata air alami atau umbul di Klaten yang wajib Anda dikunjungi.


Kabupaten Klaten Capai UHC di Hari Jadi

29 Juli 2022

Kabupaten Klaten Capai UHC di Hari Jadi

Penghargaan UHC diserahkan BPJS Kesehatan untuk wilayah yang lebih dari 95 persen penduduknya menjadi peserta JKN.


Peringati HUT ke-218 Kabupaten Klaten, Ribuan Warga Meriahkan Gelar Kirab Budaya

29 Juli 2022

Kemeriahan kirab budaya memperingati HUT ke-218 Kabupaten Klaten, Kamis, 28 Juli 2022. (Haris Setyawan)
Peringati HUT ke-218 Kabupaten Klaten, Ribuan Warga Meriahkan Gelar Kirab Budaya

Ribuan warga memenuhi pedestrian sepanjang Jalan Delanggu-Polanharjo, Klaten, untuk memeriahkan gelaran kirab budaya HUT ke-218 Kabupaten Klaten.


Diperiksa KPK, Pejabat Kabupaten Klaten Ini Mondar-mandir Toilet

7 Februari 2018

Tim penyidik KPK memeriksa belasan saksi untuk dua tersangka dari Dinas Pendidikan Klaten di ruang rapat RS Soekamto, Mapolres Klaten, 7 Februari 2018. Foto: DINDA LEO LISTY
Diperiksa KPK, Pejabat Kabupaten Klaten Ini Mondar-mandir Toilet

Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten Sudirno mondar-mandir ke toilet saat diperiksa KPK sebagai tersangka terkait jual-beli jabatan di Klaten.


Libur Natal, Pengunjung Umbul Ponggok 4 Ribu Wisatawan

26 Desember 2017

Ilustrasi wisata Umbul Ponggok. Instagram.com/@Umbul_ponggok
Libur Natal, Pengunjung Umbul Ponggok 4 Ribu Wisatawan

Umbul Ponggok dikunjungi 4.000 wisatawan selama libur panjang Natal 2017. Umbul Ponggok merupakan wahana wisata baru di sekitar Yogyakarta dan Solo.


Andalkan Umbul Ponggok, BUMDes di Klaten Ini Raup 14 M Setahun

26 Desember 2017

Sejumlah pengunjung berpose di bawah air di Umbul Ponggok, Klaten, Jawa Tengah. Tempo/Lestantya R. Baskoro
Andalkan Umbul Ponggok, BUMDes di Klaten Ini Raup 14 M Setahun

BUMDes di Klaten bisa meraup pemasukan Rp 14 miliar setahun dengan mengandalkan tempat wisata diving air tawar Umbul Ponggok.


Berfoto Ria di Dasar Umbul Ponggok Klaten

8 November 2017

Sejumlah pengunjung berpose di bawah air di Umbul Ponggok, Klaten, Jawa Tengah. Tempo/Lestantya R. Baskoro
Berfoto Ria di Dasar Umbul Ponggok Klaten

Umbul Ponggok kini menjadi salah satu destinasi wisata terpopuler di Klaten juga Jawa Tengah.


Embung Mranggen, Beranda Surga Kecil di Jatinom

24 Oktober 2017

Jalan menuju Embung Mranggen. Embung seluas 1.200 m2 ini terletak di bawah jembatan tua bekas jalur rel lori (kereta pengangkut tebu di zaman kolonial Belanda. TEMPO/Dinda Leo Listy
Embung Mranggen, Beranda Surga Kecil di Jatinom

Embung mrangen seluas sekitar 1.200 meter persegi itu mirip kolam renang yang menyembul di tengah rerimbunan pohon.