Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diplomat Asing di Belanda Menikmati Kuliner dan Tari Indonesia

Reporter

image-gnews
Penari menarikan tarian Jaipong. ANTARA/Agus Bebeng
Penari menarikan tarian Jaipong. ANTARA/Agus Bebeng
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan diplomat asing yang bertugas di Belanda menghadiri acara Diplomats Meet and Greet di Den Haag, belum lama ini. Dalam kesempatan itu mereka menikmati aneka sajian kultur Indonesia, dari kuliner hingga kesenian.

Acara Diplomats Meet and Greet adalah kegiatan rutin bulanan yang dihelat Diplomat Magazine bekerja sama dengan perwakilan asing di Den Haag. Ini bisa menjadi ajang promosi oleh negara yang terpilih sebagai tuan rumah. Bulan ini, Kedutaan Republik Indonesia di Den Haag terpilih menjadi tuan rumah.

Untuk itu Dubes RI untuk Kerajaan Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja mengundang diplomat dari berbagai negara sahabat yang sedang bertugas di Belanda. Hadir juga sejumlah mitra kerja KBRI Den Haag dan insan pers.

Sekitar 200 orang hadir dalam acara ini, di antaranya. Duta Besar Palestina, Rawan Sulaiman, Dubes Kroasia, Andrea Gustovic-Ercegovac dan Dubes Irak, Saywan Barzani.

Alunan musik tradisional bernuansa tanah Sunda mengiringi tarian yang dibawakan duo Amie dan Febrina Tanoewidjaja. Penari yang tergabung dalam InaDance, kelompok tari tradisional Indonesia berbasis di Belanda, ini membuaka acara dengan membawakan Tari Ringkang Mojang/Kaca-kaca.

 KBRI Den Haag juga menampilkan berbagai ragam kuliner khas tanah air, di antaranya sate, gado-gado, siomai dan nasi goreng. Sedangkan sector kesenian, selain tarian tradisional , juga ditujukkan permainan piano oleh Stephanus Maximilian Harsono, mahasiswa kelahiran Semarang yang tengah belajar musik di Conservatory Amsterdam. Ilustrasi Sate Ayam Madura. TEMPO/Luciana

Tidak hanya itu. KBRI Den Haag juga memperkenalkan minuman beralkohol dengan cita rasa Indonesia, spekkoek (lapis legit), dari Sayah Liquor. Marc Pieplenbosch yang mempresentasikan produk Sayah Liquor ini mengungkapkan  minuman beralkohol itu dibuat berdasarkan resep keluarga.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan rasa asli spekkoek, Sayah Liquor mengandung rempah-rempah khas Indonesia. “Yang didatangkan khusus ke Belanda dari Indonesia,” kata Marc.

"Makanannya enak-enak, juga minuman itu," kata Marwan Osseiran, yang berasal dari Libanon, sambil menunjuk gelas-gelas shot yang berisi Sayah Liquor.

Alfred E Kellermann, Visiting Professor pada Asser Institute Den Haag, mengaku sangat menikmati acara itu. “Saya menikmati makanan yang dihidangkan, karena saya memang pecinta makanan Indonesia.”

Sementara para tamu menikmati suguhan makanan, dua penari InaDance tampil membawakan tari Jaipong. Suasana makin meriah ketika penari mengajak sejumlah tamu ikut berjaipong.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ragam Tari Tradisional Jawa Barat Selain Tari Jaipong

3 Desember 2022

Tari Merak dipertunjukan pada agenda Spouse Program KTT G20 Indonesia, di Nusa Dua, Bali, Selasa, 15 November 2022. Foto: Media Center G20 Indonesia
Ragam Tari Tradisional Jawa Barat Selain Tari Jaipong

Jawa Barat memiliki beragam tari tradisional yang hingga kini masih lestari. Selain tari Jaipong yang populer, berikut ragam tari tradisional itu.


Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

20 Februari 2021

Tari Legong Semarandana dalam pertunjukan Budaya Pusaka Kita: Bangga pada Budaya Nusantara yang digelar Wulangreh Omah Budaya., Sabtu, 13 Februari 2021. Tempo/Inge Klara Safitri.
Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.


Siswa SMP Labschool Kebayoran Juara Festival Folklore di Polandia

2 Juli 2018

Tari saman.(TEMPO/Nickmatulhuda)
Siswa SMP Labschool Kebayoran Juara Festival Folklore di Polandia

Tim SMP Labschool Kebayoran Jakarta menang dalam pada International Folklore Festival XXV Miedzynarodowy Festival Tanca di Polandia.


Tarian Indonesia Tampil di Festival Rakyat Ekuador

16 Februari 2018

Tarian Enggang, meramaikan parade budaya Erau Adat Kutai and International Folks Art Festival di Tenggarong, Kutai Kartanegara, 22 Juli 2017. Festival Erau Adat Kutai diselenggarakan tanggal 23-30 Juli 2017, diikuti oleh seniman lokal dan seniman dari delapan negara. Eri Sutrisno
Tarian Indonesia Tampil di Festival Rakyat Ekuador

Indonesia yang diwakili oleh KBRI Quito menampilkan dua tarian yaitu Legong Bapang Saba dari Bali dan Tari Enggang dari Kalimantan Timur.