TEMPO.CO, Jakarta -Kepulan asap menembus langit malam Royal Crematorium, Sanam Luang, Bangkok, Thailand, 26 Oktober 2016 sekitar pukul 22.00. Ribuan pengunjung, wisatawan maupun masyarakat Thailand, yang sudah menanti di sekitar pagar pembatas kuil kremasi bertopi menara warna kuning emas itu segera membidikkan kamera dan ponsel. Saat itulah momen yang diyakini sebagai bagian menyatunya jasad Rama IX atau Raja Bhumibol Adulyadej dengan semesta.
Kremasi diyakini oleh umat Budha Thailand bagian dari upaya membantu roh melepaskan keterkaitan dengan kelahiran duniawi atau materi. Raja Thailand Bhumibol Adulyadej mangkat 13 Oktober 2016 tahun lalu. Kerajaan memberlakukan masa berkabung selama satu tahun. Pada 26 Oktober tahun ini, adalah merupakan puncak acara perkabungan yang ditandai prosesi kremasi dan penyimpanan abu jenazah.
Di Taman Lumpini, menjelang prosesi kremasi, masyarakat Thailand menggelar penghomatan Sandalwood Flowers di satu replika Royal Cremation. Sebanyak 85 replika dibangun di seluruh Thailand untuk prosesi penghomartan raja itu. Sembilan replika lain didirikan di Bangkok. Para tamu-tamu undangan penting melakukan hal yang sama di Royal Crematorium utama di Sanam Luang.
Di sejumlah titik masyarakat rela berhujan-hujan mengantre untuk ikut prosesi penghormatan. Sekelompok masyarakat dan perusahaan-perusahaan menyediakan minuman dan makanan gratis di berbagai sudut kota dekat replika royal cremation. Suasana saat warga menunggu di tepi jalan di sekitar Grand Palace untuk mengikuti upacara kremasi mendiang Raja Bhumibol Adulyadej, di Bangkok, Thailand, 24 Oktober 2017. AFP PHOTO
Prosesi itu menyerap perhatian wisatawan. Mereka menonton suasana dan prosesi kremasi sembari nongkrong di restoran dan kafe yang masih tetap buka. “Hiburan yang sifatnya hingar-bingar tutup,” kata Dodo Sudrajat, konselor KBRI Bangkok, Kamis, 26 Oktober 2016. Jalan Petchburi Pratunam yang biasanya padat kendaraan maupun lalu-lalang orang, kini sepi.
Menjelang malam, kehidupan malam Bangkok sudah bergeliat lagi. Turis dan masyarakat Thailand yang selesai mengikuti prosesi berlalu-lalang. Mereka berbelanja atau makan di toko dan resto yang mulai buka. Sebagian restoran di sana tetap buka pada malam hari. Berbeda dengan penyedia makanan cepat saji Starbuck yang tutup.
Sebagian warga dan wisatawan menuju areal dekat krematorium. Setelah kremasi Raja Bhumibol selesai, kini keraton menggelar sejumlah tradisi hingga 29 Oktober. Pagi tadi abu jenazah dikumpulkan. Keraton kemudian membawa abu jenazah ke Dusit Maha Prasad Throne Hall untuk diabadikan di Heavenly Abode di Chakri Maha Prasad Throne Hall. Chakri Maha Prasad merupakan bagunan paling belakang dari keraton. Setelahnya abu jenasah raja akan ditempatkan di dua kuil Wat Rajabopidh dan Wat Bovoranives.