Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kearifan Budaya Suku Mentawai Dipamerkan di Museum Leiden

Reporter

image-gnews
Dua pria suku Mentawai yang merupakan bagian dari Sikerei (dukun) saat memanah di Desa Ugai, Siberut Selatan, Kepulauan Mentawai, (18/04). TEMPO/Ayu Ambong
Dua pria suku Mentawai yang merupakan bagian dari Sikerei (dukun) saat memanah di Desa Ugai, Siberut Selatan, Kepulauan Mentawai, (18/04). TEMPO/Ayu Ambong
Iklan

TEMPO.CO, Leiden - Budaya dan adat istiadat Suku Mentawai saat ini tengah dipamerkan di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda, hingga 28 Mei 2018. Berbagai benda dan foto yang dipajang, antara lain, berupa  peralatan tradisional, benda seni, dan informasi kehidupan masyarakat adat.

Pameran ini digelar berkaitan dengan "Leiden Asian Year 2017" dan festival Europalia Indonesia Arts.  Demikian disampaikan Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Denhaag, Bambang Hari Wibisono,  Selasa.

Suku Mentawai dikenal memiliki nilai seni dan sejarah kehidupan yang penting di Nusantara. Mereka hidup di kepulauan yang berjarak sekitar 100 kilometer di sebelah barat pantai Sumatera.

Bambang Wibisono mengemukakan, Museum Volkenkunde selama ini memiliki koleksi dari Mentawai, tapi belum banyak diketahui masyarakat Eropa. "Mentawai mengalami perkembangan, tapi sampai saat ini masih menunjukkan dua sisi budaya yang kuat, yaitu kehidupan sosial budaya masyarakat asli yang masih tradisional maupun mengalami kemajuan ke arah budaya modern," ujarnya.

Suku Mentawai sampai hari ini, menurut dia, masih hidup dengan kepercayaan leluhur yang berabad-abad dipegang secara kuat. Misalnya, kepercayaan bahwa semua yang ada di dunia ini memiliki jiwa, termasuk tumbuhan, benda-benda seni dan peralatan tradisional. Foto dokumen kearifan lokal Suku Mentawai menjaga keseimbangan sekaligus kelestarian alam yang dipamerkan Museum Volkenkunde, Kota Leiden, Belanda, pada 21 Oktober 2017 hingga 28 Mei 2018. (volkenkunde.nl)

Pameran ini cukup menarik antusias warga lokal. Mereka cermat mengamati satu persatu benda tradisional yang dipajang. Peralatan itu, misalnya, alat pertanian, penangkap ikan, senjata berburu dan perhiasan yang digunakan saat upacara adat maupun kesehariannya.

Pengunjung museum juga bisa mencerap pengetahuan lewat tayangan film dokumenter. Salah satu pengunjung, Rosaline mengatakan pameran  tersebut sangat menarik perhatiannya lantaran banyak hal baru dan penting untuk di ketahui.

"Hal yang menarik adalah bagaimana masyarakat yang begitu kuat memegang adat sejak zaman dulu kala dengan pengetahuan terbatas ini mampu memahami keseimbangan alam," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ahli Mentawai dan guru besar antropologi Indonesia di Universitas Leiden, Reimar Schefol, menjelaskan benda-benda yang ada di ruangan pamer museum kepada pengunjung.

Fokus pameran Mentawai, kata dia, adalah melihat bagaimana Suku Mentawai mampu mempertahankan berbagai rangkaian nilai hingga zaman modern.

Dia juga menyatakan bagaimana penduduk Kepulauan Mentawai ingin menjadi bagian dari zaman globalisasi. Dan bagaimana mereka menggabungkannya dengan tradisi lama.

Pameran tersebut dibuka oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja, dan Direktur Museum Volkenkunde, Stijn Schoonderwoerd.

Dalam acara itu pula dilakukan penyerahan eksemplar pertama dari publikasi "Toys for the Souls. Life and Art on the Mentawai Island" kepada Juniator Tulius, antropolog lulusan Universitas Leiden yang juga putra asli Mentawai.

Museum Volkenkunde juga melansir situs Internet mengenai koleksi tematis Suku Mentawai secara lengkap dalam bahasa Indonesia.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kisah Nelayan Mentawai Bernapas di Kompresor, Bertaruh Nyawa dengan Samudera Hindia

12 Oktober 2023

Nursan Samaloisa dari nelayan penyelam dengan kompresor di Sinakak, Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai beralih menangkap kepiting bakau yang tidak menggunakan kompresor, 29 Agustus 2023. TEMPO/Febrianti
Kisah Nelayan Mentawai Bernapas di Kompresor, Bertaruh Nyawa dengan Samudera Hindia

Sebagian nelayan Mentawai, Sumatera Barat, menyabung nyawa ambil teripang dengan bernapas menggunakan kompresor.


Gempa Guncang Mentawai 2 Kali, Kapolda Sumatera Barat Hentikan Konferensi Pers

20 Juni 2023

Pusat Gempa Mentawai. FOTO/twitter/BMKG
Gempa Guncang Mentawai 2 Kali, Kapolda Sumatera Barat Hentikan Konferensi Pers

Gempa tektonik mengucang dengan magnitudo 5.6 di Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat pada 20 Juni 20.


5 Destinasi Wisata Alam di Kepulauan Mentawai

17 Januari 2023

Siap-siap berselancar di perairan Sipora, Kepulauan Mentawai. Tempo/Rita Nariswari
5 Destinasi Wisata Alam di Kepulauan Mentawai

Kepulauan Mentawai mempunyai pesona pantai yang eksotis dan ombak-ombaknya yang cantik masuk dalam jajaran ombak terbaik dunia.


Gempa 5,9 Skala Richter Mengguncang Kepulauan Mentawai Pagi Ini

13 Juni 2018

Ilustrasi gempa bumi. ANTARA FOTO
Gempa 5,9 Skala Richter Mengguncang Kepulauan Mentawai Pagi Ini

BMKG mengimbau masyarakat di Mentawai tetap tenang, tidak panik, dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak benar tentang gempa ini.


Gempa 5,4 SR Getarkan Mentawai, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami  

16 Agustus 2017

TEMPO/Prima Mulia
Gempa 5,4 SR Getarkan Mentawai, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami  

Gempa kembali mengguncang sejumlah daerah di Sumatera Barat, Rabu, 16 Agustus 2017, pukul 11.09 WIB.


Bencana Tanah Longsor di Kepulauan Mentawai, 3 Orang Tewas  

8 Desember 2016

Ilustrasi longsor. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Bencana Tanah Longsor di Kepulauan Mentawai, 3 Orang Tewas  

Material longsor berupa tanah dan kayu menimpa rumah korban yang berada di lereng perbukitan.


Dalam 2 Bulan, Mentawai Gaet Retribusi Selancar Rp 1,01 M  

26 September 2016

Peselancar Indonesia, Sandy Slamet saat sedang menikmati ombak besar dalam berselancar di Playground, Mentawai, Sumatera Barat, (17/10). Tempo/Tommy Satria
Dalam 2 Bulan, Mentawai Gaet Retribusi Selancar Rp 1,01 M  

Mentawai menargetkan retribusi tahun depan Rp 5 miliar untuk 5.000 peselancar.


Puncak Gerhana Matahari Cincin Terjadi di Atas Mentawai

31 Agustus 2016

Awan menutupi gerhana matahari yang tampak dari kawasan Jakarta Selatan pada pukul 16.54 Posisi gerhana di Jakarta tidak sepenuhnya berbentuk cincin. TEMPO/Budi Yanto
Puncak Gerhana Matahari Cincin Terjadi di Atas Mentawai

BMKG menyebutkan puncak gerhana Matahari cincin pada Kamis, 1 September 2016 mulai teramati dari Pulau Mentawai, Sumatera Barat.


Gempa Pagai Berasal dari Zona Megathrust  

25 Agustus 2016

Pengukuran amplitudo maksimal (amak) pada alat seismograf / ilustrasi kekuatan gempa. ANTARA FOTO
Gempa Pagai Berasal dari Zona Megathrust  

Gempa besar berkuatan magnitudo 7,2 dengan tsunami 5-7 meter pernah terjadi di wilayah itu pada 25 Oktober 2010.


Surfing di Mentawai Sekarang Dipungut Rp 250 ribu - 1 juta

22 Agustus 2016

Gulungan ombak besar yang indah mencoba menggulung peselancar Indonesia, Sandy Slamet saat sedang berselancar di Playground, Mentawai, Sumatera Barat, (17/10). Tempo/Tommy Satria
Surfing di Mentawai Sekarang Dipungut Rp 250 ribu - 1 juta

Peselancar asing di MEntawai dipungut Rp1 juta, sementara peselancar lokal Rp 250 ribu.