TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengelola Darurat Nasional Mongolia (NEMA) mengumumkan telah menemukan 10 jenazah dari 17 pendaki gunung yang dilaporkan hilang saat mendaki Gunung Otgontenger. Pengumuman itu dirilis Senin, 23/10.
Wakil Kepala Badan Manajemen NEMA Brigadir Jenderal G. Ariunbuyan mengatakan 10 jenazah itu ditemukan di ketinggian 3.200 hingga 3.450 meter dari permukaan laut (dpl). Diperkirakan mereka jatuh dari tebing.
Sebanyak 17 orang Mongolia itu, tujuh diantaranya wanita, adalah satu di antara 27 kelompok pendaki yang berhasil mencapai puncak Gunung Otgontenger. Namun mereka mengalami nasib naas ketika salju longsor di saat mereka menuju perjalanan pulang.
Layanan darurat lokal, menurut Ariunbuyan, segera meluncurkan operasi penyelamatan pada hari itu juga. NEMA juga mengadakan pertemuan darurat guna mengirim tim penguat pasca-informasi penemuan jenazah pada pukul 02:30 waktu setempat.
Saat ini lebih dari 100 orang sedang melakukan operasi pencarian dan penyelamatan dibantu dua helikopter dan peralatan lainnya. Namun, mereka terhadang cuaca dingin dan berangin di Otgontenger. Tim penyelamat memutuskan menghentikan operasi sampai hari berikutnya.
Menteri Lingkungan dan Pariwisata Mongolia Namsrai Tserenbat menekankan pendakian ke Gunung Otgontenger sudah dilarang sejak 2015.
Sedangkan, Perdana Menteri Mongolia Ulziisaikhan Enkhtuvshin, yang juga memimpin Komisi Situasi Darurat Negara Bagian, menginstruksikan Mayor Jenderal T. Badral selaku Kepala NEMA segera mengintensifkan pencarian.
Otgontenger berada di ketinggian 4.008 meter dpl, dan satu-satunya puncak di wilayah Khangai yang ditutup gletser permanen, demikian laporan kantor berita Xinhua China
ANTARA.