Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Karya Kalimantan Utara Diakui Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Reporter

image-gnews
Arsip: Sejumlah warga mendorong perahu hias miliknya usai mengikuti upacara peringatan Hari Nusantara se-Provinsi Kalimantan Utara yang dipusatkan di Pangkalan TNI AL Sedadap Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Senin (22/12/14). (ANTARA FOTO/M Rusman)
Arsip: Sejumlah warga mendorong perahu hias miliknya usai mengikuti upacara peringatan Hari Nusantara se-Provinsi Kalimantan Utara yang dipusatkan di Pangkalan TNI AL Sedadap Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Senin (22/12/14). (ANTARA FOTO/M Rusman)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga karya budaya Provinsi Kalimantan Utara ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia pada 2017 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Berkaitan dengan keberhasilan itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltara, Sigit Muryono melalui siaran pers Humas Pemprov Kaltara, Sabtu, 14/10, menyatakan daerahnya mengajukan sembilan karya budaya namun tiga karya yang lolos mendapatkan sertifikat.

Ketiga karya budaya tersebut adalah prosesi upacara adat Suku Tidung penurunan Padaw Tuju Dulung di Kota Tarakan, alat musik Suku Dayak Kenyah Jatung Utang dari Desa Metun Sajau Kabupaten Bulungan, dan Tari Lalatip dari Kabupaten Malinau.

Sedangkan enam karya budaya yang tidak lolos yaitu baju adat inter kesuma Suku Bulungan, upacara adat Lakin Ayau, upacara adat Antiopo, tarian esebebelen, pengobatan arangsiangan, dan upacara adat Biduk Bebandung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keenam karya tersebut dinyatakan tidak lolos karena kurang kajian akademik dari para pelaku seni. Nantinya keenam karya itu akan diajukan kembali pada 2018. "Insya Allah diajukan lagi tahun 2018," ujar Sigit Muryono.

Ia menyatakan, semakin meningkat pengakuan warisan budaya asli yang ada di Provinsi Kaltara tentu banyak memberikan dampak. Selain menjadikan kabanggan daerah, pengakuan itu juga membuat pelancong kian kenal. Mereka, diharap, makin banyak yang berkunjung di daerah itu.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jumlah Rute Penerbangan Perintis di Bandara Juwata Kaltara Ditambah

11 Januari 2023

Bandara Internasional Juwata Tarakan, Kalimantan Utara, Kamis, 23 September 2021. TEMPO/MARTHA WARTA
Jumlah Rute Penerbangan Perintis di Bandara Juwata Kaltara Ditambah

Penerbangan perintis di Bandara Juwata telah dilayani sejak 2015 dengan pelayanan terhadap sembilan rute penerbangan.


Situs Peninggalan Perang Dunia II di Tarakan akan Dijadikan Destinasi Wisata

17 April 2021

Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang meninjau situs peninggalan Perang Dunia II di Tarakan, Jumat (16/4) yang rencananya akan dijadikan destinasi wisata. (ANTARA/HO-Dokumen Diskominfo Pemprov Kaltara.
Situs Peninggalan Perang Dunia II di Tarakan akan Dijadikan Destinasi Wisata

Tarakan sempat menjadi benteng pertahanan Belanda di mass Perang Dunia II.


Garam Bukan di Laut, tapi di Gunung Krayan dan Diekspor

15 April 2019

Proses pembuatan garam Gunung Krayan, Long Bawan, Nunukan, Kalimantan Utara. TEMPO | Ninis Chairunnisa
Garam Bukan di Laut, tapi di Gunung Krayan dan Diekspor

Garam di Gunung Krayan berkaitan dengan kisah Suku Dayak Lundayeh di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.


BI: Rupiah Dapat Terjaga dengan Tingkatkan Sektor Wisata

8 Maret 2019

Wisatawan berenang di air terjun Semolon di Desa paking Kecamatan Mentarang, Malinau, Kalimantan Utara, 7 Januari 2017. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
BI: Rupiah Dapat Terjaga dengan Tingkatkan Sektor Wisata

Bank Indonesia mengajak daerah di Indonesia untuk berperan dalam menjaga kurs mata uang rupiah.


Melihat Identitas Orang Dayak di Kayan Mentarang  

15 Desember 2013

Kayan Mentarang, Jantungnya Pulau Borneo
Melihat Identitas Orang Dayak di Kayan Mentarang  

"Hukum adat berperan penting dalam menjaga kelestarian hutan di sana."


Kerennya Naluri Warga Kayan Mentarang Saat Berburu  

15 Desember 2013

Kayan Mentarang, Jantungnya Pulau Borneo
Kerennya Naluri Warga Kayan Mentarang Saat Berburu  

Selain jejak celeng, kami juga melihat bekas tapak banteng, rusa, juga tai banteng yang masih segar.


Memanah Ikan di Hutan Kayan Mentarang  

15 Desember 2013

Kayan Mentarang, Jantungnya Pulau Borneo
Memanah Ikan di Hutan Kayan Mentarang  

Sungai selebar 20 meter berada di bawah keteduhan pohon-pohon besar. Air mengalir tenang, hampir tanpa riak.


Kayan Mentarang, Wajah Alam di Masa Adam dan Hawa  

15 Desember 2013

Kayan Mentarang, Jantungnya Pulau Borneo
Kayan Mentarang, Wajah Alam di Masa Adam dan Hawa  

Taman Nasional Kayan Mentarang memiliki kawasan hutan primer dan sekunder tua terbesar di Asia Tenggara.