TEMPO.CO, Jakarta - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Develoment Corporation (ITDC) menggandeng Vinci Grand Project, perusahaan asal Prancis, untuk berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus, Mandalika, Lombok.
"Vinci siap menginvestasikan hingga 500 juta dolar AS (setara Rp6,7 triliun),” kata Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin, 9/10.
Menurut Abdulbar, nota kesepahaman (MoU) kerja sama kedua pihak sudah ditandatangani pada Maret 2017. Selanjutnya akan ditindaklanjuti pembentukan perusahaan patungan (joint venture) pada November 2017.
Sekurangnya ada dua hal yang akan dikerjakan dalam pengembangan KEK Mandalika ini, yakni membangun sirkuit MotoGP dan membangun tujuh hotel di Mandalika.
Pembangunan sirkuit akan dimulai pada bulan November 2017. Pada tahap awal akan dibangun city circuit (sirkuit terbuka) yang menggunakan fasilitas jalan umum di kawasan Mandalika.
"Diproyeksikan akan rampung pada 2019, sehingga bisa digunakan pada tahun 2020," ujar Abdulbar.
Adapun mengenai pembangunan hotel diperlukan untuk meningkatkan pelayanan kepada wisatawan di Mandalika. Saat ini ITDC mengelola satu hotel dengan jumlah kamar sekitar 5.000 kamar di Nusa Dua, Bali.
Dalam kerja sama pengembangan Mandalika ini Vinci menjadi pemegang saham mayoritas sesuai dengan porsi investasi. Sedangkan ITDC menyediakan lahan sekitar 120 hektare sebagai bentuk ekuitas.
ITDC mendapat penugasan dari pemerintah untuk mengembangkan KEK di Mandalika seluas 1.000 hektare dengan investasi sekitar Rp3,3 triliun dalam 10 tahun ke depan. Dari 1.000 hektar ini, Vinci akan menyewa sekitar 120 hektare, selebihnya sekitar 820 hektare akan dikelola sendiri dengan mencari mitra strategis lainnya.
ANTARA