Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Balai Konservasi Geber Pengembangbiakan Gajah Sumatera

Reporter

image-gnews
Pawang mengiring gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatranus) menuju Rumah Sakit Gajah Prof Dr Ir Rubini Atmawidjaja di Taman Nasional Way Kambas, Lampung. Rumah sakit Gajah Prof Dr Ir Rubini Atmawidjaja didirikan pada 31 Januari 2012 merupakan Rumah Sakit
Pawang mengiring gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatranus) menuju Rumah Sakit Gajah Prof Dr Ir Rubini Atmawidjaja di Taman Nasional Way Kambas, Lampung. Rumah sakit Gajah Prof Dr Ir Rubini Atmawidjaja didirikan pada 31 Januari 2012 merupakan Rumah Sakit
Iklan

TEMPO.CO, Bengkulu - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung memprogramkan pengembangbiakan gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Pusat Latihan Gajah, Taman Wisata Alam (TWA) Seblat, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.

Untuk keperluan itu Balai akan bekerja sama dengan lembaga lokal yang bekerja pada pelestarian satwa langka gajah sumatera. “Kami membangun fasilitas pengembangbiakan," kata Kepala BKSDA Bengkulu-Lampung, Abu Bakar di Bengkulu, Rabu, 4/10.

Program yang akan berlangsung selama lima tahun itu dimulai dengan pembangunan sarana dan prasarana, antara lain, kandang pengembangbiakan. Berikutnya, adalah pemeriksaan gajah jantan dan betina jinak di PLG Seblat guna menentukan indukan yang akan dikawinkan.

Abu mengatakan penurunan populasi gajah sumatera di Bengkulu semakin mengkhawatirkan. Penyebabnya, adalah ganasnya perburuan liar dan konflik lahan yang menyebabkan habitat gajah liar menyempit.

Jadi program bertujuan meningkatkan populasi gajah sumatera yang terancam punah. itu Menurut  Abu, program serupa sudah pernah dilakukan di BKSDA Provinsi Nangroe Aceh Darrusalam dan Pusat Latihan Gajah di Tangkahan, Sumatera Utara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami sudah pernah berhasil menambah populasi gajah di Aceh, saat saya masih bekerja di sana," kata dia.

Saat ini di PLG Seblat, terdapat 11 ekor gajah dewasa dan seekor gajah sumatera usia remaja yang dibina para mahout atau pawang gajah.

ANTARA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kematian Beruntun, Gajah Sumatera Kembali Ditemukan Mati

59 hari lalu

Petugas BKSDA Aceh bersama tim dokter hewan membedah bangkai gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis) saat proses nekropsi di kawasan Hutan Desa Lancong, Sungaimas, Aceh Barat, Aceh, Rabu, 20 Desember 2023. Pembedahan gajah betina yang diperkirakan berusia lima tahun tersebut dilakukan untuk mengambil sejumlah sampel organ dalam tubuhnya. ANTARA/Syifa Yulinnas
Kematian Beruntun, Gajah Sumatera Kembali Ditemukan Mati

Gajah Sumatera mengalami penurunan populasi 70 persen dalam dua dekade terakhir. Salah satu sebab tersengat pagar listrik.


Dampak Alih Fungsi Lahan, Gajah Minggat dari Habitat

4 Februari 2024

Wisatawan melihat langsung gajah terlatih di Unit Konservasi Gajah Pemerihan, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung, beberapa waktu yang lalu. TNBBS sering dijadikan objek penelitian oleh belasan kampus di Jawa dan Sumatra. TEMPO/Parliza Hendrawan
Dampak Alih Fungsi Lahan, Gajah Minggat dari Habitat

Forum Konservasi Gajah Indonesia menengarai disorientasi atau anomali pergerakan gajah keluar habitat dipicu peralihan fungsi lahan.


Kilas Balik Hari Hewan Sedunia: Dimulai Tahun 1925 oleh Penerbit Majalah Pencinta Hewan

5 Oktober 2023

Seorang pekerja konstruksi (kanan) berbicara dengan seorang Aktivis Perlakuan Terhadap Hewan  (PETA) saat melakukan demonstrasi di Ottawa (18/6).  REUTERS/Chris Wattie
Kilas Balik Hari Hewan Sedunia: Dimulai Tahun 1925 oleh Penerbit Majalah Pencinta Hewan

Hari Hewan Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mencintai, menghargai, dan menghormati seluruh spesies hewan. Baik peliharaan maupun liar.


Serunya Melihat Gajah Bertingkah di Tangkahan

19 April 2019

Sejumlah wisatawan berfoto seusai memandikan gajah di sungai di Tangkahan, Labuhan, Sumatera Utara. Masing-masing gajah itu didampingi oleh pawang atau mahout. TEMPO | Mardiyah Chamim
Serunya Melihat Gajah Bertingkah di Tangkahan

Bagi banyak orang, terpatri anggapan gajah-gajah ini diselamatkan penduduk Tangkahan. Sesungguhnya, gajah dan warga Tangkahan saling menyelamatkan.


Balai Konservasi Geber Pengembangbiakan Gajah Sumatera

13 November 2017

Pawang mengiring gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatranus) menuju Rumah Sakit Gajah Prof Dr Ir Rubini Atmawidjaja di Taman Nasional Way Kambas, Lampung. Rumah sakit Gajah Prof Dr Ir Rubini Atmawidjaja didirikan pada 31 Januari 2012 merupakan Rumah Sakit
Balai Konservasi Geber Pengembangbiakan Gajah Sumatera

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung memprogramkan pengembangbiakan gajah sumatera