TEMPO.CO, Bengkulu - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung memprogramkan pengembangbiakan gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Pusat Latihan Gajah, Taman Wisata Alam (TWA) Seblat, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.
Untuk keperluan itu Balai akan bekerja sama dengan lembaga lokal yang bekerja pada pelestarian satwa langka gajah sumatera. “Kami membangun fasilitas pengembangbiakan," kata Kepala BKSDA Bengkulu-Lampung, Abu Bakar di Bengkulu, Rabu, 4/10.
Program yang akan berlangsung selama lima tahun itu dimulai dengan pembangunan sarana dan prasarana, antara lain, kandang pengembangbiakan. Berikutnya, adalah pemeriksaan gajah jantan dan betina jinak di PLG Seblat guna menentukan indukan yang akan dikawinkan.
Abu mengatakan penurunan populasi gajah sumatera di Bengkulu semakin mengkhawatirkan. Penyebabnya, adalah ganasnya perburuan liar dan konflik lahan yang menyebabkan habitat gajah liar menyempit.
Jadi program bertujuan meningkatkan populasi gajah sumatera yang terancam punah. itu Menurut Abu, program serupa sudah pernah dilakukan di BKSDA Provinsi Nangroe Aceh Darrusalam dan Pusat Latihan Gajah di Tangkahan, Sumatera Utara.
"Kami sudah pernah berhasil menambah populasi gajah di Aceh, saat saya masih bekerja di sana," kata dia.
Saat ini di PLG Seblat, terdapat 11 ekor gajah dewasa dan seekor gajah sumatera usia remaja yang dibina para mahout atau pawang gajah.
ANTARA