Pacuan Kuda Tradisional Gayo Dimeriahkan 400 Peserta

Reporter

Senin, 28 Agustus 2017 17:05 WIB

Joki memacu kudanya menuju garis akhir pada lomba pacuan kuda tradisional Gayo di Lapangan Hasan Gayo Desa Blang Beubangka, Pegasing, Aceh, 23 Agustus 2015. Sebanyak 330 ekor kuda mengikuti pacuan kuda tradisional dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-70. ANTARA/Syifa Yulinnas

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Aceh menggelar lomba pacuan kuda tradisional di dataran tinggi Gayo untuk mempromosikan wisata di wilayah itu dan sekitarnya.


Baca juga: Ketika Pelajar Menelusuri Budaya Gayo

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh Reza Fahlevi dalam keterangan tertulis mengatakan lokasi pacuan kuda yang berada di dataran tinggi Gayo, Takengon, Ibu Kota Kabupaten AcehTengah diharapkan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Lokasi pacuan kuda itu berada di ketinggian sekitar 1.800 meter di atas permukaan laut. Berhawa sejuk dngann latar belakang hutan hijau yang berbukit. "Ditambah dengan ragam budaya Aceh yang khas, ini daya tarik tersendiri bagi wisatawan," paparnya.

Hal itulah yang ditawarkan kepada wisatawan saat menyaksikan "Perlombaan Tradisional Pacuan Kuda" pada 27 Agustus 2017 di Lapangan Pacuan Kuda H. M. Hasan Gayo Belang Bebangka Pegasing, Aceh Tengah. Lomba pacuan kuda tradisional yang digelar sebagai rangkaian peringatan HUT Ke-72 Kemerdekaan RI ini mengusung tema "Terus Berpacu Lestarikan Budaya Majukan Negeri".Sejumlah joki cilik berpacu di atas kuda dalam pacuan kuda tradisional di Gayo, Aceh Tengah, 2015. Antara/Rizky Pinossa

Perlombaan tradisional pacuan kuda di dataran tinggi Gayo sudah menjadi tradisi turun-temurun masyarakat dataran tinggi Gayo. Pacuan kuda Gayo telah dilakukan sejak zaman pendudukan Belanda yang digelar sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen.

Dalam pacuan kuda tradisional ini, joki-joki cilik menunggang kuda yang berlari kencang tanpa menggunakan pelana.

Tahun ini, lomba itu diikuti sekitar 400 peserta dari berbagai daerah di daratan tinggi Gayo, seperti Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues. Jumlah peserta ini meningkat dibandingkan pada 2016 yang diikuti oleh 350 peserta.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi terselenggaranya "Perlombaan Tradisional Pacuan Kuda" di dataran tinggi Gayo sekaligus mempromosikan wilayah Gayo yang juga populer dengan kopi khasnya.

Menurut Menteri, kolaborasi antara kopi gayo dengan kekuatan budaya dan pemandangan alam menjadi atraksi yang menarik bagi pariwisata Aceh secara keseluruhan, termasuk wisata halal yang menjadi ikon Provinsi Aceh.

ANTARA

Berita terkait

Musim Kemarau, Wisata Pemandian Mata Ie Berpotensi Alami Kekeringan

5 April 2023

Musim Kemarau, Wisata Pemandian Mata Ie Berpotensi Alami Kekeringan

Kolam pemandian mata Ie itu merupakan salah satu destinasi favorit keluarga di Aceh.

Baca Selengkapnya

Mengenal Sabang Marine Festival 2023: Ini Profil dan Rangkaian Acaranya

14 Maret 2023

Mengenal Sabang Marine Festival 2023: Ini Profil dan Rangkaian Acaranya

Pada 17-19 Maret 2023 mendatang, Sabang akan kedatangan event tahunan terbesar di Kota tersebut. Simak penjelasan Sabang Marine Festival 2023 berikut.

Baca Selengkapnya

Kapal Pesiar MV Azamara Quest akan Singgah di Sabang, Perdana Sejak Pandemi

6 Desember 2022

Kapal Pesiar MV Azamara Quest akan Singgah di Sabang, Perdana Sejak Pandemi

Kapal pesiar MV Azamara Quest juga pernah bersandar di Kota Sabang pada 14 November 2019.

Baca Selengkapnya

Sabang Sambut Wisatawan Kapal Pesiar, Siapkan Paket Wisata

27 Oktober 2022

Sabang Sambut Wisatawan Kapal Pesiar, Siapkan Paket Wisata

Ada dua kategori kapal pesiar yang akan berkunjung ke Sabang di akhir tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Banda Aceh Akan Batasi Waktu Aktivitas di Tempat Wisata

23 Oktober 2022

Banda Aceh Akan Batasi Waktu Aktivitas di Tempat Wisata

Sebagai salah satu daerah yang menerapkan syariat Islam, Banda Aceh memiliki petugas khusus untuk penegakan hukum itu.

Baca Selengkapnya

Dibangun Selama 12 Tahun, Destinasi Wisata Religi Masjid Giok Aceh Diresmikan

17 September 2022

Dibangun Selama 12 Tahun, Destinasi Wisata Religi Masjid Giok Aceh Diresmikan

Masjid Giok di Nagan Raya itu memang sangat unik karena dihiasi oleh batu giok di dinding, tiang hingga lantai.

Baca Selengkapnya

Syair Linon dan Smong dari Simeulue, Pesan Mitigasi Bencana Lewat Cerita Lokal

20 Mei 2022

Syair Linon dan Smong dari Simeulue, Pesan Mitigasi Bencana Lewat Cerita Lokal

Meski gempa dan tsunami pada 2004 meluluhlantakkan bangunan, tapi jumlah korban meninggal di Simeulue hanya enam orang.

Baca Selengkapnya

Ikut Tour de Aceh 2022, Wulan Guritno Terpesona Keindahan Alam Tanah Rencong

16 Mei 2022

Ikut Tour de Aceh 2022, Wulan Guritno Terpesona Keindahan Alam Tanah Rencong

Tour de Aceh 2022 merupakan kegiatan sport tourism guna mempercepat pemulihan ekonomi dan promosi pariwisata.

Baca Selengkapnya

Masjid Tgk Syiek Kuta Karang Aceh, Sederhana dan Kerap Dikunjungi Turis Malaysia

25 April 2022

Masjid Tgk Syiek Kuta Karang Aceh, Sederhana dan Kerap Dikunjungi Turis Malaysia

Masjid Tgk Syiek Kuta Karang mungkin tidak seterkenal Masjid Raya Baiturrahman di ibu kota Provinsi Aceh yang menjadi pilihan wisata religi.

Baca Selengkapnya

Lewat Pesantren Kilat, Aceh Promosikan Budaya dan Destinasi Wisata Islami

18 April 2022

Lewat Pesantren Kilat, Aceh Promosikan Budaya dan Destinasi Wisata Islami

Para peserta pesantren kilat adalah duta wisata Provinsi Aceh, influencer lokal dan nasional serta masyarakat umum.

Baca Selengkapnya