Indonesia Jadi Tempat Liburan Favorit Warga Tiongkok  

Reporter

Minggu, 31 Januari 2016 15:12 WIB

Bagian depan Kelenteng Hian Thian Siang Tee yang berada di belakang Pasar Palmerah, Jakarta, 21 Januari 2016. Kelenteng ini berdiri pada tahun 1800an, pada masa penjajahan Belanda. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Beijing - Situs perjalanan terbesar Tiongkok, Ctrip.com, menempatkan Indonesia sebagai satu dari sepuluh destinasi favorit warga Tiongkok untuk merayakan Tahun Baru Imlek pada 2016.

Indonesia berada di urutan kedelapan dalam daftar sepuluh negara tujuan favorit pelancong Tiongkok untuk merayakan Imlek di luar negeri menurut data pemesanan konsumen Ctrip.com sejak pertengahan Januari 2016. Sepuluh negara itu adalah Thailand, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Hong Kong, Amerika Serikat, Indonesia, Malaysia, dan Australia.

"Kemudahan visa menjadi salah satu alasan mereka memilih negara-negara tersebut," kata Manajer Publikasi Ctrip Yan Xin, seperti dikutip media setempat.

Ctrip.com memperkirakan sekitar enam juta warga Tiongkok menghabiskan liburan Imlek 2016 di luar negeri sejak 7 Februari 2016 dengan sekitar seratus negara yang akan dikunjungi, termasuk Antartika. (Baca juga: Asita Bali: Imlek Diharapkan Dongkrak Kunjungan Turis Cina)

Negara di Asia Timur, seperti Jepang dan Korea Selatan, masih menjadi destinasi paling populer. Sedangkan Singapura dan Thailand menjadi dua negara yang paling popular di Asia Tenggara yang diminati wisatawan Tiongkok untuk menghabiskan liburan Imlek 2016, yang merupakan Tahun Monyet.

Sekitar sepuluh ribu orang telah melakukan pemesanan untuk berlibur ke Thailand, sedangkan lainnya memilih Singapura untuk menikmati hangatnya alam tropis dan mengunjungi Universal Studio. Untuk wisata pesiar, sekitar 90 persen warga Tiongkok memilih ke Okinawa dan Kagoshima di Jepang serta Pulau Jeju di Korea Selatan. Kantor Administrasi Pariwisata Nasional Tiongkok (CNTA) mencatat, pada 2015, terdapat 5,2 juta orang Tiongkok yang berlibur ke mancanegara selama Imlek. Jumlah tersebut naik sekitar 10 persen dibanding Imlek 2014. (Baca juga: Solo Great Sale 2016 Akan Dibuka Sebulan di Jakarta)

Sementara itu, Wakil Direktur Misi Penjualan untuk Asia-Pasifik Kementerian Pariwisata Jordi Paliama di sela-sela kegiatan Indonesia Direct Promotion di Beijing, 30-31 Januari 2016, menuturkan pemerintah akan terus melakukan beragam upaya promosi untuk menarik turis Tiongkok ke Indonesia.

Guna memperkenalkan daerah-daerah tujuan wisata di Indonesia, Kementerian Pariwisata bersama perwakilan Indonesia di Tiongkok melakukan promosi di Wuhan, Shanghai, dan Beijing. Kementerian Pariwisata menargetkan kunjungan turis Tiongkok sampai 200 ribu orang selama Januari-Februari 2016 atau naik sekitar 50 persen dibanding periode sama tahun lalu sebanyak 137.181 orang. (Baca juga: Sambut Tahun Monyet, H&M Gandeng Siwon dan Liu Wen)

ANTARA




Berita terkait

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

3 jam lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

7 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

9 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

2 hari lalu

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

2 hari lalu

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

2 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

2 hari lalu

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya