Toraja Terancam Tak Masuk World Heritage  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Kamis, 10 Desember 2015 04:49 WIB

Warga melakukan ritual tari Ma'badong pada upacara Rambu Solo di Kesu, Toraja utara, Sulawesi Selatan, 25 Agustus 2015. Ma'badong merupakan ritual mendoakan orang yang telah meninggal agar arwahnya diterima di alam baka, juga ratapan kesedihan dan kenangan hidup sang mendiang selama hidupnya. TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Makassar - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, menyatakan, keinginan menjadikan Toraja sebagai World Heritage oleh UNESCO terancam tidak dapat terlaksana setelah skor yang didapatkan semakin menurun.

Hal ini, menurut Jufri, akibat termodernisasinya artefak budaya yang dimiliki di sana, seperti rumah tongkonan yang aslinya terbuat dari bahan tradisional dengan atap dari bambu, tiang dari kayu hutan, dan lantainya dari papan, sekarang ini sudah dimodernisasi antara lain atap dari seng dan tiangnya dari beton.

"Dengan adanya pergeseran dari tradisional ke modern justru ini mengurangi nilainya makanya kami harapkan agar ada komitmen dari Toraja Destination Management Organization (DMO) Heritage Toraja, bekerja sama dengan pemerintah kabupaten dan komunitas adat agar nilai budaya itu tidak hilang" kata Jufri, Rabu, 9 Desember 2015.

Jufri menyatakan, saat ini Toraja DMO telah mulai melakukan pendampingan terhadap komunitas masyarakat adat yang ada, termasuk mempertahankan bentuk tongkonan sebagai bentuk komitmen.

"Sekarang ini tinggal Kete Kesu yang alami sampai saat ini," ujar Jufri.

Dia menambahkan, saat ini masih ada tongkonan yang masih memenuhi syarat dan bentuk aslinya. Namun artefak dan benda budayanya berubah karena modernisasi. Padahal salah satu syarat untuk menjadi World Heritage adalah mempertahankan artefak dan fungsinya.

"Sekarang komunitas adat masih bertahan, bentuk tongkonan masih seperti itu, cuma artefak dan bahannya sudah berubah. Harus dikembalikan, atau tunjuk 1 atau 2 yang masih asli," imbuhnya.

Ketua Harian Toraja DMO Luther Barrung menjelaskan, yang dinilai oleh UNESCO bukan hanya rumah tongkonan, melainkan juga satu paket dengan kehidupan masyarakatnya di sana, tempat tinggalnya, serta sawah dan tempat menyimpan peternakannya.

"Mungkin di beberapa wilayah ada yang sudah termodernisasi. Tapi masih ada yang di perkampungan, dan semua ini masih asli tidak tersentuh zaman modern," ujar Luther.

Luther menyebutkan, yang selama ini menjadi kendala sebenarnya adalah tidak adanya management plan serta ditunjuknya penanggung jawab dan tim yang dapat mengontak UNESCO tentang apa-apa saja yang akan menjadi penilaian.

Luther menjelaskan, setelah dimekarkannya dua daerah ini maka semakin sulit, apalagi kalau kemudian pihaknya harus bekerja tapi tidak ada pegangannya.

"Kalau Toraja masuk dalam World Heritage, untuk promosi tidak perlu susah karena akan ditangani UNESCO langsung," ucap Luther.

Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo menyatakan akan menunjuk Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Selatan Jufri Rahman sebagai penanggung jawab untuk menjadikan Toraja sebagai World Heritage.

IIN NURFAHRAENI DEWI PUTRI










Berita terkait

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

2 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

3 hari lalu

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

Indonesia berpotensi menambah daftar geopark yang masuk jejaring UNESCO

Baca Selengkapnya

Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

4 hari lalu

Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

Ada sejumlah hati penting tentang buku dan literasi. Di tingkat internasional, ada hari buku sedunia setiap 23 April

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

5 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

5 hari lalu

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

Geopark Kebumen diajukan untuk mendapat pengakuan dari UNESCO Global Geopark. Ini 5 keunikannya.

Baca Selengkapnya

Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

8 hari lalu

Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

16 hari lalu

18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

Geopark apa saja yang termasuk dalam 18 geopark yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark baru

Baca Selengkapnya

Penetapan dan Kriteria UNESCO Global Geopark

16 hari lalu

Penetapan dan Kriteria UNESCO Global Geopark

UNESCO Global Geopark merupakan kawasan geografis yang memiliki signifikansi geologi internasional

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Unggul di Labuan Bajo dan Pulau Komodo NTT

19 hari lalu

Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Unggul di Labuan Bajo dan Pulau Komodo NTT

Mengenal destinasi wisata di Labuan Bajo dan Pulau Komodo, NTT. Berikut 5 rekomendasinya, antara lain Pink Beach dan Pulau Padar.

Baca Selengkapnya

Traveling ke Eropa Tak Melulu Prancis dan Italia, Ada Armenia yang Menarik Dikunjungi

26 hari lalu

Traveling ke Eropa Tak Melulu Prancis dan Italia, Ada Armenia yang Menarik Dikunjungi

Beberapa blogger perjalanan yang mengunjungi Armenia mengaku selalu ingin kembali mengunjungi negara tersebut

Baca Selengkapnya