Keraton Yogya dan Puro Pakualaman Gelar Topo Bisu Rabu  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 13 Oktober 2015 10:56 WIB

Kirab Peringatan Malam 1 Suro Keraton Surakarta Hadiningrat mengelilingi Keraton (8/12) dinihari. TEMPO/Andry Prasetyo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Keraton Yogyakarta dan Puro Pakualaman kompak menggelar prosesi topo bisu mubeng beteng (berjalan tanpa bicara mengelilingi keraton) pada Rabu petang besok, bukan Selasa, 13 Oktober 2015.

Meskipun pemerintah menetapkan 1 Suro jatuh pada Rabu, Keraton Yogya dan Puro Pakualaman menganut penanggalan Jawa atau kalender Sultan Agungan yang menetapkan 1 Suro pada Kamis, 15 Oktober.

"Karena kami orang keraton, kami ikuti penanggalan yang sudah ditetapkan keraton. Tanggal 1 Suro jatuh Kamis, bukan Rabu," ujar Kanjeng Raden Tumenggung Wijoyo Pamungkas, anggota Panitia Pelaksana Mubeng Beteng Keraton Yogyakarta Tahun 2015, kepada Tempo, Selasa, 13 Oktober 2015.

Dengan penetapan 1 Suro itu, prosesi topo bisu yang jadi tradisi tiap menyambut Suro baru akan digelar pada Rabu malam besok, bukan Selasa, seperti diberitakan sebelumnya.

"Namun, bagi elemen masyarakat yang sudah menyiapkan dan berniat menggelar topo bisu pada Selasa malam, silakan. Tak masalah berbeda, hanya tanpa fasilitasi keraton," tutur Wijoyo.

Puro Pakualaman pun senada dengan Keraton Yogya yang menetapkan 1 Suro jatuh pada Kamis.

"Prosesi topo bisu Pakualaman juga baru digelar pada Rabu petang, bukan Selasa. Ini sudah kami informasikan ke seluruh kerabat," kata Pengageng Kawedanan Kasentanan Puro Pakualaman Kanjeng Pangeran Hario Tjondrokusumo.

Peringatan 1 Suro antara kerajaan Yogya dan Surakarta sama. Bedanya, di Surakarta, Pura Mangkunegaran tetap memperingati Suro versi penanggalan Masehi pemerintah yang jatuh pada Rabu, 14 Oktober, sehingga ada dua prosesi. Pura Mangkunegaran menggelar kirab peringatan Suro tetap pada Selasa petang, 13 Oktober.

"Ya, mungkin karena Keraton Yogya dan Surakarta lebih seperti pecahan yang sama, jadi penetapan tetap mengacu kalender Sultan Agungan," ujar Tjondro.

PRIBADI WICAKSONO




Berita terkait

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

13 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

Tahun ini, tradisi Grebeg Syawal tidak lagi diperebutkan tapi dibagikan oleh pihak Keraton Yogyakarta. Bagaimana sejarah Grebeg Syawal?

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

15 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

Keraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi Grebeg Syawal dalam memperingati Idul Fitri 2024 ini, Kamis 11 April 2024.

Baca Selengkapnya

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

24 hari lalu

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

25 hari lalu

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.

Baca Selengkapnya

269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

44 hari lalu

269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

Perjanjian Giyanti berkaitan dengan hari jadi Yogyakarta pada 13 Maret, tahun ini ke-269.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

45 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

45 hari lalu

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.

Baca Selengkapnya

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

47 hari lalu

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta mengajak saling memaafkan dan persiapan mental sebelum ibadah puasa Ramadan.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

14 Februari 2024

Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

Sultan HB X seusai mencoblos hari ini memberikan pesan agar usai Pemilu, semua permasalahan, perbedaan antarcapres selesai.

Baca Selengkapnya