Perayaan Peh Cun Ramaikan Festival Cisadane

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 12 Juni 2013 15:42 WIB

Festival Cisadane, Tangerang. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Tangerang -Perayaan Peh Cun (Phe Tjoen) menyemarakkan Festival Cisadane yang digelar 12-16 Juni 2013. Ritual itu ditandai dengan memandikan perahu tua yang tersimpan ratusan tahun di Vihara Kong Cho, jalan Imam Bonjol, Karawaci, Kota Tangerang. Pada malam ritual memandikan perahu naga yang berlangsung tengah malam pukul 24.00 Selasa, 11 Juni 2013 itu, ratusan warga Tionghoa dari berbagai penjuru Tangerang dan luar daerah memadati tepi Sungai Cisadane.

Rudy A Kuhu, pengurus Vihara Kong Cho mengatakan peh cun merupakan upacara pencarian terhadap seorang tokoh Tionghoa, Khut Gwat yang menyeburkan diri ke sungai. "Pencarian dengan perahu ini sebagai perayaan tradisi sebagai penghormatan terhadap Khut Gwan,"katanya.

Khut Gwan menjatuhkan diri ke dalam sungai bukan tanpa alasan. Dalam sejarah Tionghoa dikisahkan begitu mendengar berita hancurnya ibu kota Cho, tempat Klenteng Bio diserbu orang Chien, maka Khut menceburkan diri ke sungai. Pada masa itu, ratusan perahu mencari keberadaan Khut Gwan namun sang tokoh tersebut tidak pernah ditemukan.

Yang menarik, bekas air cucian perahu naga itu dipercayai membawa berkah. Tak ayal para warga berebut untuk membasuh muka dengan air itu. Ada pula yang menyimpan dalam botol kecil untuk memperlancar rezeki. "Air pemandian perahu menjadikan rezeki mengalir seperti perahu di bawah arus sungai,"kata Pauline, seorang warga keturunan Tionghoa.

Festival Cisadane sendiri menjadi gelaran budaya tahunan yang diadakan di Kota Tangerang. Bertempat di Bantaran Sungai Cisadane, Pemerintah Kota Tangerang menjadikan kegiatan ini sebagai ikon tahunan menarik wisatawan. Semarak festival di bantaran sungai sudah terasa eloknya dengan 300 lampion warna-warni, 150 lampion dipasang di bagian turap Cisadane dan 150 lainnya dipajang di sepanjang jalan Letda Dadang Suprapto. Ada pula replika naga raksasa sepanjang 35 meter dengan diameter 1 meter ini dipasang di punggung jembatan Gerendeng.

Selain menampilkan kesenian tradisional Tionghoa, seperti barongsai dan liong, dalam Festival Cisadane juga ditampilkan seni tradisi Betawi seperti ngibing diiringi musik Gambang Kromong.

Wali Kota Tangerang Wahidin Halim mengatakan Festival Cisadane merupakan cermin budaya masyarakat Kota Tangerang yang multikultural. "Hendaknya dengan Festival Cisadane ini dapat membangun kebersamaan seluruh masyarakat kota Tangerang untuk saling menghargai dan menghormati satu dengan lainnya."kata Wahidin.

Acara ini juga akan diisi berbagai pagelaran seni dan budaya seperti lomba tari, pagelaran wayang kulit, lomba dayung dari Tangerang dan peserta asal Surabaya, Cilegon, Kalimantan Timur.

AYU CIPTA
Berita Lainnya:
Hidayat Nur Wahid: PKS Memang Main di Dua Kaki
Laris Manis Lelang Barang Gratifikasi di KPK
Dolar Tembus Rp 10.000, BI Guyur US$ 100 Juta/Hari
Jokowi Ganti Dua Direktur RSUD
Apa Saja Kelebihan iOS 7?

Berita terkait

7 Tempat Wisata di Banten Populer, Punya Pemandangan yang Keren

13 Februari 2023

7 Tempat Wisata di Banten Populer, Punya Pemandangan yang Keren

Banten memiliki sejumlah tempat wisata menarik dan populer yang layak dikunjungi untuk berlibur. Di mana saja?

Baca Selengkapnya

Selain Habitat Badak Jawa, 5 Tempat Wisata Ini Wajib Dikunjungi Saat ke Taman Nasional Ujung Kulon

19 Desember 2022

Selain Habitat Badak Jawa, 5 Tempat Wisata Ini Wajib Dikunjungi Saat ke Taman Nasional Ujung Kulon

Dengan luas mencapai 122.956 hektar ini menjadikan Taman Nasional Ujung Kulon sebagai taman nasional sekaligus wisata alam menarik untuk dijelajahi.

Baca Selengkapnya

Layani Wisata Medis, Rumah Sakit Ini Punya Robot Operasi yang Pertama Ada di Asia Pasifik

14 November 2022

Layani Wisata Medis, Rumah Sakit Ini Punya Robot Operasi yang Pertama Ada di Asia Pasifik

Banten kini memiliki enam rumah sakit yang menjadi destinasi wisata medis.

Baca Selengkapnya

Wisata ke Pantai Sawarna Bisa Naik Damri, Ini Jadwal dan Harga Tiketnya

28 September 2022

Wisata ke Pantai Sawarna Bisa Naik Damri, Ini Jadwal dan Harga Tiketnya

Rute menuju Pantai Sawarna itu akan melintasi Pandeglang, Rangkasbitung dan Bayah.

Baca Selengkapnya

Potensi Gelombang Tinggi di Pantai Selatan Banten, Wisatawan Diminta Waspada

16 September 2022

Potensi Gelombang Tinggi di Pantai Selatan Banten, Wisatawan Diminta Waspada

BMKG melaporkan ada potensi terjadi gelombang tinggi sekitar 4-6 meter pada 15-17 September 2022 di perairan Samudera Hindia selatan Banten.

Baca Selengkapnya

Tradisi Seba Baduy, Saat Masyarakat Baduy Silaturahmi dengan Pimpinan Daerah

7 Mei 2022

Tradisi Seba Baduy, Saat Masyarakat Baduy Silaturahmi dengan Pimpinan Daerah

Tradisi Seba Baduy dilaksanakan setelah masyarakat Baduy melaksanakan ritual Kawalu.

Baca Selengkapnya

Ritual Kawalu Usai, Kawasan Baduy Dalam Bisa Kembali Dikunjungi Wisatawan

28 April 2022

Ritual Kawalu Usai, Kawasan Baduy Dalam Bisa Kembali Dikunjungi Wisatawan

Selama tiga bulan sejak 5 Februari 2022, kawasan Baduy Dalam tertutup dari dunia luar untuk ritual Kawalu.

Baca Selengkapnya

Kisah Masjid Adzikri Muruy Kala Jadi Tempat Pengungsian Erupsi Gunung Krakatau

25 April 2022

Kisah Masjid Adzikri Muruy Kala Jadi Tempat Pengungsian Erupsi Gunung Krakatau

Masjid itu dibangun oleh Syech Asnawi Caringin pada 1890 atau tujuh tahun setelah Gunung Krakatau meletus pada 1883.

Baca Selengkapnya

Sejarah Masjid Cikoneng Manungtung yang Berdiri Kokoh Sejak 1888

12 April 2022

Sejarah Masjid Cikoneng Manungtung yang Berdiri Kokoh Sejak 1888

Berdasarkan pengakuan tokoh masyarakat bahwa Masjid Cikoneng Manungtung yang masih terawat itu dibangun sekitar 1888.

Baca Selengkapnya

Gelombang Tinggi, Wisatawan Pesisir Selatan Banten Diminta Tak Berenang

3 Maret 2022

Gelombang Tinggi, Wisatawan Pesisir Selatan Banten Diminta Tak Berenang

Wisatawan bisa tetap mengunjungi pabtai namun tetap perlu berhati-hati selama berada di sana.

Baca Selengkapnya