Bulan Madu di Pulau Kanawa (Bagian 4)

Reporter

Sabtu, 13 Oktober 2012 17:34 WIB

Pulau Kanawa, Flores, Nusa Tenggara Timur. Tempo/Cornila Desyana

TEMPO.CO, Labuan Bajo - Pulau Kanawa itu sangat kecil. Mungil. Cukup 40 menit sampai satu jam, untuk mengelilingi tanah itu. Pada bagian depan pulau, memang terhampar pasir putih. Tapi rada ke belakang, yang ada adalah hutan bakau serta kumpulan ilalang berwarna kuning. Sangat mirip sabana di Afrika. Cuma kurang jerapah saja.

Sore itu, Senin, 1 Oktober 2012, saya coba berkeliling pulau. Kali ini perjalanan tidak hanya bersama dua teman perjalanan saja, tapi juga ditemani Diko, anjing milik pengelola Pulau Kanawa. Pulau kecil, sekawanan teman, serta anjing pendamping. Kami sudah mirip dengan Lima Sekawan di novel karangan Enid Blyton. Lima sekawan yang tengah menguak misteri di pulau tak berpenghuni.

Tapi kami tidak memiliki banyak waktu seperti Lima Sekawan-nya Enid Blyton. Matahari yang semakin turun memaksa kami berbalik arah kembali ke saung. Lebih baik menahan rasa ingin tahu apa yang ada di sisi belakang pulau, dari pada terjebak di bebatuan karang kala gelap dan air pasang. Soalnya tak ada satu pun dari kami yang memboyong alat penerangan.

Di saung, kami duduk seraya meluruskan kaki. Pemandangan matahari bersembunyi ke belakang punggung gunung tergambar jelas di depan mata. Tapi begitu sulit dijelaskan dengan kata-kata. Hanya saja suasana itu bisa menyisipkan romantisme di dalam dada. Toh tiba-tiba ada suara terdengar, “Aku sayang kalian, teman-teman.”

Ha?! Satu teman terkontaminasi aura romantis senja. Tak datang ke Pulau Kanawa bersama pasangannya, teman perjalanan pun menjadi sasaran. (Baca juga: Bulan Madu di Pulau Kanawa, Bagian 1).

Mentari sudah tertelan bumi. Fokus kami mulai teralih dari pemandangan alam ke bunyi perut. Dan restoran Starfish yang menjadi tujuan kami untuk makan malam. Kami memang harus ke sana untuk bersantap. Sebab Kanawa tidak punya tempat lain yang menjual pangan. Warung kelontong pun tak ada. Karena itu, tiap tamu diwajibkan membawa perlengkapan pribadi mereka: sabun, sampo, air minum, dan sebagainya.

Seperti yang sebelumnya saya sebut, pasokan listrik di Kanawa sangatlah terbatas. Hanya menyala pukul 17.00-23.00. Kala itu, pengelola Kanawa memang sudah menyalakan penerangan. Tapi hanya untuk saung, bungalow, dan restoran, tanpa ada lampu jalan. Jalur setapak hanya diberi penanda berupa deretan kerang serta lampu bertenaga matahari. Meski tak membuat jalan terang benderang, setidaknya kami bisa berjalan sesuai alur yang ada.

Di Starfish, tempat makan terbagi dua: restoran terbuka beratap seng atau pada jejeran meja tepi pantai di bawah pohon rindang. Untuk penerangan, pengelola menggantungkan beberapa lampion di ranting pohon. Menjadikan suasana temaram. (Baca lanjutannya di: Bulan Madu di Pulau Kanawa, Bagian 5).

CORNILA DESYANA

Berita lain:
Bulan Madu di Pulau Kanawa (Bagian 1)

Bulan Madu di Pulau Kanawa (Bagian 2)

Bulan Madu di Pulau Kanawa (Bagian 3)

Lampung Gelar TIME

Es Krim Dung-dung Laris Manis di Pameran Senayan

Berita terkait

Pengelolaan Kebun Raya Cibodas Akan Dilelang  

20 Agustus 2013

Pengelolaan Kebun Raya Cibodas Akan Dilelang  

Ada empat lokasi wisata yang memiliki daya tarik tertinggi di kawasan Cianjur, yaitu Kebun Raya Cibodas, Pantai Jayanti, Ziarah Makam Cikundul, dan Waduk Cirata.

Baca Selengkapnya

300 Wisatawan Parangtritis Disengat Ubur-ubur  

11 Agustus 2013

300 Wisatawan Parangtritis Disengat Ubur-ubur  

Ubur-ubur datang bersamaan dengan datangnya musim kemarau

Baca Selengkapnya

100 Ribu Pengunjung Padati Kawasan Wisata Ancol

9 Agustus 2013

100 Ribu Pengunjung Padati Kawasan Wisata Ancol

Untuk lebaran tahun ini, Ancol dipadati sekitar 100 Ribu pengunjung.

Baca Selengkapnya

Hari Ini, Pengunjung Ragunan Diprediksi Membludak

9 Agustus 2013

Hari Ini, Pengunjung Ragunan Diprediksi Membludak

Tahun lalu, puncak kunjungan ada di H+2 ketika pengunjung Ragunan mencapai 142.999 orang.

Baca Selengkapnya

Borobudur Lebih Ketat Jelang Idul Fitri

8 Agustus 2013

Borobudur Lebih Ketat Jelang Idul Fitri

Pengelola Candi Borobudur juga memasang close circuit television atau kamera CCTV di sejumlah titik di kawasan candi.

Baca Selengkapnya

Payung-payung Cantik Warnai Langit Agueda Portugal  

26 Juli 2013

Payung-payung Cantik Warnai Langit Agueda Portugal  

Payung-payung tersebut membuat turis yang berkunjung ke Agueda, Portugal, terkagum-kagum.

Baca Selengkapnya

Jatim Park Group Bagi-bagi Tiket Gratis

10 Juli 2013

Jatim Park Group Bagi-bagi Tiket Gratis

Promo diberikan untuk menjaga tingkat kunjungan wisata yang menurun saat bulan puasa.

Baca Selengkapnya

Layak Dicoba, Resor Mewah Milik Bos Virgin Air

5 Juli 2013

Layak Dicoba, Resor Mewah Milik Bos Virgin Air

Untuk menginap di resor mewah ini, Anda harus siap mengeluarkan
biaya sebesar US $ 60 ribu atau sekitar Rp 596 juta per
malamnya. Apa fasilitasnya?

Baca Selengkapnya

Tantangan Penjelajah Kaldera Tambora

5 Juli 2013

Tantangan Penjelajah Kaldera Tambora

Lama waktu tempuh turun sejauh 2,8 kilometer ini diperhitungkan delapan jam dan pulangnya memerlukan waktu lebih lama, sekitar 12 jam.

Baca Selengkapnya

BBM Naik, Lokasi Wisata Bogor Padat Pengunjung

23 Juni 2013

BBM Naik, Lokasi Wisata Bogor Padat Pengunjung

Riska bahkan sudah menyiapkan uang untuk membeli ole-ole dan biaya makan di restroran untuk keluarganya.

Baca Selengkapnya