Cara Unik Masuk Kelenteng An Hien Bio Magetan

Reporter

Editor

Senin, 23 Januari 2012 10:50 WIB

Puluhan karakter wayang Potehi (Po Tay Hie) sebelum dimainkan di klenteng Hong Tiek Hian, jalan Dukuh Surabaya, Rabu (26/1). Berdasarkan catatan sejarah wayang Potehi berasal dari daerah Hokkian Tiongkok dan masuk ke Indonesia mulai abad 16 hingga 19. Cerita yang ditaampilkan saat pertunjukan tidak terbatas pada kisah klasik daratan Cina namun juga mengikuti tren semisal Legenda Kera Sakti. Menjelang perayaan Imlek permintaan untuk memainkan wayang Potehi dari jemaat klenteng semakin banyak. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO Interaktif, Jakarta - Memasuki Kelenteng An Hien Bio yang berlokasi di Jalan Raya Madiun-Ngawi, Kelurahan Maospati, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, tidak boleh berperilaku sembarangan.

Apa pun yang hendak dilakukan harus terlebih dahulu meminta izin dewa melalui penjaga kelenteng, Liong Pwoe alias Pudjianto. Itu pula yang dialami Tempo bersama dua wartawan lainnya ketika meliput di kelenteng tersebut, Senin, 23 Januari 2012.

Sebelum mengamati suasana di dalam kelenteng, kami terlebih dahulu berbincang dengan Pudjianto di halaman kelenteng. Tiba-tiba salah seorang di antara kami, wartawan sebuah televisi lokal, masuk ke dalam kelenteng dan hendak mengambil gambar patung dewa atau dewi (Kiem Sin) di tempat ibadah penganut Kong Hu Cu itu.

Pudjianto pun terkejut. “La, salah satu temanmu masuk kelenteng, ya,” kata Pudjianto sembari melongok ke arah kelenteng. Pudjianto segera menghampiri wartawan tersebut dan mengingatkan bahwa sebelum masuk kelenteng dan mengambil gambar harus terlebih dahulu meminta izin dewa. “Saya mintakan izin dahulu, ya. Saya khawatir ada apa-apa kalau nggak izin,” tutur lelaki berusia 72 tahun itu dengan logat Jawa yang kental.

Pudjianto kemudian mengambil tiga batang hio (dupa) dan melakukan doa di depan patung Hok Tek Cin Sin atau Dewa Bumi yang jadi sesembahan di kelenteng. “Tunggu ya. Nanti ada cara tersendiri untuk tahu apakah diizinkan atau tidak,” ucapnya. Saat Pudjianto menjalankan ritual, kami menunggu di halaman.

Usai berdoa, Pudjianto mengajak kami masuk ke dalam kelenteng. Pudjianto menunjukkan cara unik untuk mengetahui apakah dewa mengizinkan kami mengambil gambar. Pudjianto meraih dua buah alat dari kayu berbentuk seperti lambung terbelah. Pudjianto mengaku tak tahu nama alat tersebut. “Ini nanti saya lempar. Kalau salah satunya tengkurap dan lainnya tengadah berarti diizinkan,” tuturnya. Sebaliknya jika dua alat itu sama-sama tengkurap atau tengadah berarti sang dewa tidak berkenan diambil gambarnya.

Kami sempat tegang di tengah suasana hening kelenteng dan aroma hio yang menyengat. Pudjianto pun melempar dua alat itu dan salah satunya ternyata tengkurap. “Nah, berarti diizinkan. Silakan memotret dan mengambil gambar,” ucap Pudjianto. “Maaf, ya, Mbah. Tadi saya tidak minta izin lebih dahulu,” kata si wartawan televisi.

Kami pun lega dan mengambil gambar sambil bertanya sejarah kelenteng. Pudjianto tak tahu kapan kelenteng An Hien Bio didirikan. Namun sejak Pudjianto bermukim di Magetan pada 1965, kelenteng sudah ada dan dirawat orang tuanya. Kini hanya Pudjanto seorang diri yang bersembahyang di kelenteng. Anak-anaknya tak mengikuti ajaran Kong Hu Cu karena masuk agama lain.

Kelenteng An Hien Bio tampak sepi dan tak sesemarak kelenteng lain dalam merayakan Imlek. Atap kelenteng berupa genting sudah tampak kusam. Pintu dan pagarnya pun masih terbuat dari kayu.

Warga sekitar kelenteng, Ratno, juga mengaku sejak kecil kelenteng itu sudah ada. “Penjaganya baik dan membaur dengan masyarakat,” kata pemuda kelahiran 1978 itu.

ISHOMUDDIN

Berita terkait

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

17 hari lalu

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

Keputusan 23 tahun lalu ini merupakan sebuah keputusan revolusioner Gus Dur mengingat di Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.

Baca Selengkapnya

Masuki Hari Raya Imlek, Potensi Hujan Sedang hingga Ekstrem Hadir di Pantura Dinihari

10 Februari 2024

Masuki Hari Raya Imlek, Potensi Hujan Sedang hingga Ekstrem Hadir di Pantura Dinihari

Hari Raya Imlek dipahami selalu identik dengan hujan di pagi hari. Bagaimana menurut BMKG dan BRIN?

Baca Selengkapnya

5 Resep Kue Mangkok untuk Imlek yang Enak dan Mekar

9 Februari 2024

5 Resep Kue Mangkok untuk Imlek yang Enak dan Mekar

Menjelang perayaan Imlek, sudahkah Anda menyiapkan kue mangkok? Jika belum, berikut resep kue mangkok yang enak dan mekar sempurna.

Baca Selengkapnya

Tips Tetap Sehat saat Merayakan Imlek

8 Februari 2024

Tips Tetap Sehat saat Merayakan Imlek

Perayaan Tahun Baru Imlek juga identik dengan makanan manis dan hidangan khas yang lezat. Berikut saran dokter agar kesehatan tetap terjaga.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG Hari-hari Menuju Imlek 2024

31 Januari 2024

Prediksi Cuaca BMKG Hari-hari Menuju Imlek 2024

Mendekati Tahun Baru Imlek pada 10 Februari 2024, BMKG memberikan prediksi cuaca di Indonesia yang dominan hujan.

Baca Selengkapnya

Sambut Imlek 2024 Menjadi Tahun Naga Kayu, Berikut Makna dan Sejarahnya

30 Januari 2024

Sambut Imlek 2024 Menjadi Tahun Naga Kayu, Berikut Makna dan Sejarahnya

Naga dalam Naga Kayu merupakan simbol kekuatan, kehormatan dan kekuasaan di kebudayaan Cina melalui astrologi shio dalam urutan ke-5.

Baca Selengkapnya

Food Destination, Agenda Kuliner Selama Setahun di Mal Ciputra

21 Januari 2024

Food Destination, Agenda Kuliner Selama Setahun di Mal Ciputra

Food Destination Mal Ciputra mengetengahkan empat tema berbeda hingga 2025.

Baca Selengkapnya

Festival Cap Go Meh 5 Februari, Berikut 5 Tradisi Perayaannya

31 Januari 2023

Festival Cap Go Meh 5 Februari, Berikut 5 Tradisi Perayaannya

Pada perayaan Cap Go Meh, orang biasanya makan bola nasi yang disebut tangyuan, menonton barongsai, dan menyalakan kembang api.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Persatuan dalam Keberagaman

24 Januari 2023

Bamsoet Dorong Persatuan dalam Keberagaman

Pengakuan negara terhadap tahun baru Imlek tidak lepas dari jasa Presiden Republik Indonesia

Baca Selengkapnya

Jasa Marga: Hari Raya Imlek, Volume Kendaraan Naik 19,76 Persen

23 Januari 2023

Jasa Marga: Hari Raya Imlek, Volume Kendaraan Naik 19,76 Persen

PT Jasa Marga menyebut volume kendaraan di jalan tol naik sebesar 19,76 saat Hari Raya Imlek.

Baca Selengkapnya