Racikan Rempah Tanah Melayu yang Menggoyang Lidah
Reporter
Dian Yuliastuti
Editor
Mila Novita
Senin, 22 Juli 2024 12:31 WIB
Asam Pedas khas Malaka
Dari Aceh, rombongan singgah ke titik berikutnya di Malaka, Malaysia. Salah satu boga yang cukup terkenal adalah asam pedas Malaka. Masakan ini berkuah pekat dengan cita rasa rempah yang kuat. Seperti kari rasanya. Kuahnya berwarna kuning kemerahan.
Dari beberapa situs disebutkan, asam pedas Malaka ini merupakan kuliner khas Melayu yang lahir dari perpaduan Melayu, Cina, India dan Belanda. Biasanya makanan ini disajikan untuk acara Istimewa seperti pernikahan, kenduri, dan penyambutan tamu.
Asam pedas umumnya menggunakan bahan utama ikan, tapi bisa juga diganti dengan ayam. Bahan utama dimasak dengan bumbu rempah seperti biji jintan, jintan manis, serai, bawang merah, bawang putih, lada hitam, cabai kering, belimbing wuluh, dan limau kasturi, lalu ditambahkan beberapa sayuran seperti tomat dan terong di dalamnya.
Eksplorasi Kuliner Pulau Penyengat
Setelah berkunjung ke Malaka, tibalah rombongan di titik singgah terakhir di Tanjung Uban. Eksplorasi tradisi budaya dilaksanakan di Pulau Penyengat dan Tanjungpinang. Pulau Penyengat merupakan tempat penting dalam sejarah kerajaan-kerajaan Melayu, Riau Lingga. Di tempat ini bersemayam para tokoh sejarah Melayu dan raja-raja.
Di pulau ini, rombongan dijamu dengan tradisi Makan Berhidang, sebuah tradisi untuk mengekalkan hubungan silaturahmi antar-anggota yang berhidang. Hidangan disajikan untuk berempat, duduk saling berhadapan.
Makanan diolah dari bahan yang banyak rempah, berlemak, dan agak mewah. seperti nasi minyak, kurma ayam/daging, pacri nanas, dalca, acar berempah, kari ikan/ayam/daging.
Tak lupa hidangan ditemani air dohot yang terasa unik dan menyegarkan. Minuman ini diolah sedemikian rupa dari campuran bahan kismis, buah dohot, dan kelengkeng kering. Konon, air dohot ini adalah minuman khas keluarga kerajaan.
Menurut Ketua Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau, Raja Suzana Fitri, nasi minyak dibuat dari beras basmati, minyak samin, bawang putih, jahe, susu, dan jeruk. Rasanya gurih, tapi tidak membuat enek. Di atasnya dberikan potongan daging sapi, kismis dan bawang goreng.
Lauk yang lain menggunakan bumbu yang hampir sama, yakni cabai, bawang, jintan, cengkih, kayu manis, buah pala, kapulaga, bunga lawang, kemiri, lada hitam, biji sawi dan santan kelapa.
“Ya, ada variasi sedikit. Seperti masak kurma daging memakai cabai rawit, sedangkan pacri nanas pakai caba kering,” ujarnya kepada Tempo.
Menurut dia, memasak itu seperti seni lainnya. Bagaimana memadukan rempah-rempah yang hampir sama menjadi cita rasa yang berbeda.
Pilihan Editor: Muhibah Budaya Jalur Rempah Angkat Rempah sebagai Khazanah Budaya Nusantara