Tradisi Ogoh-Ogoh Masyarakat Hindu Bali sebelum Hari Raya Nyepi, Mengapa Setelahnya Dibakar?

Selasa, 21 Maret 2023 08:40 WIB

Sejumlah pemuda mengarak ogoh-ogoh saat parade ogoh-ogoh Kesanga Festival di Denpasar, Bali, Sabtu 18 Maret 2023. Kegiatan yang digelar oleh Pemerintah Kota Denpasar tersebut menampilkan 13 ogoh-ogoh anak PAUD dan 12 ogoh-ogoh terbaik se-kecamatan di Denpasar untuk menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Ogoh-ogoh merupakan suatu representasi dari perwujudan roh jahat ataupun sifat jahat yang ditunjukkan dalam bentuk patung atau boneka besar. Ogoh-ogoh terbuat dari bahan-bahan seperti kertas, gabus sintetis, karet, dan lain sejenisnya.

Ogoh-ogoh dalam kamus bahasa jawa ataupun sansekerta tidak teridentifikasi, tetapi menurut kamus bahasa Bali, ogoh-ogoh dapat diartikan sebagai sebuah patung yang dibuat dari bahan dasar bambu dan kertas berbentuk Butha Kala atau raksasa. Ogoh-ogoh menjadi suatu tradisi yang dilakukan suatu acara tertentu, misalnya ketika perayaan tahun baru Saka atau Nyepi, upacara bersih desa, dan lain sebagainya.

Terdapat beberapa argumen tentang sejarah lahirnya ogoh-ogoh, ada yang menyatakan bahwa asal usul ogoh-ogoh bermula dari patung lelakut dengan fungsinya untuk mengusir burung pemakan hasil tani di persawahan. Argumen lainnya menyatakan bahwa awalnya ogoh-ogoh merupakan tradisi ngelawang oleh kesenian ndong-nding yang ada di daerah Karangasem dan Gianyar, Bali, sebagaimana terangkum dalam buku Ogoh-Ogoh.

Bagi umat Hindu yang secara finansial mampu atau memiliki dana cukup banyak, disarankan untuk membuat acara pawai ogoh-ogoh sebagai rangkaian Hari Raya Nyepi. Namun, lambat laun, ogoh-ogoh kini tidak lagi sebagai suatu bentuk rangkaian Hari Raya Nyepi, tetapi sebagai media promosi dan pariwisata di Pulau Dewata.

Bukan hanya umat Hindu saja yang berpartisipasi dalam pelaksanaan pawai ogoh-ogoh, melainkan masyarakat Bali secara umum, baik beragama Kristen maupun Islam terlibat dalam membuat sukses tradisi ini. Ogoh-ogoh dibalut menjadi wadah kreativitas masyarakat Bali dalam menciptakan suatu patung raksasa sebagai tradisi turun-temurun.

Advertising
Advertising

Pawai ogoh-ogoh menjadi tahapan ketiga yang dilakukan pada sore hari usai upacara tawur kesanga dan sembahyang tilem dalam rangkaian Hari Nyepi oleh umat Hindu. Adapun, upacara tawur kesanga adalah tingkatan upacara yang dilangsungkan satu hari sebelum Nyepi. Sebelum melaksanakan tawur kesanga, umat Hindu lebih dahulu melakukan upacara melasti yang dapat dilakukan sejak tujuh hari sampai minimal dua hari sebelum dilaksanakannya catur brata penyepian (upacara Nyepi).

Merujuk Jurnal Antro, nantinya, ogoh-ogoh dipanggul 12 pemuda dengan berbagai latar belakang agama yang mengenakan kaos seragam pemberian panitia pelaksana tradisi pawai ogoh-ogoh. Pakaian tersebut dilengkapi dengan atribut dari agama Hindu, yaitu menggunakan blangkon (udeng) dan jarik batik. Pemuda yang mengguna seragam ini memiliki arti sebagai tanda pengenal dan terlihat kompak sebagai satu kesatuan kelompok pengangkat ogoh-ogoh.

Kemudian, ogoh-ogoh akan diarak di sepanjang jalan yang sudah ditentukan oleh kelompok masyarakat setempat. Pada setiap perempatan, ogoh-ogoh akan dihentakan ke bawah dan ke atas, lalu diputar sebanyak tiga kali. Tindakan dihentakan dan diputar ini memiliki arti untuk memanggil dan menarik perhatian dari roh-roh jahat yang ada di sekitar wilayah setempat. Setelah itu, barulah langkah terakhir pawai ogoh-ogoh adalah dibakar.

Usai diarak, ketika matahari sudah tenggelam, ogoh-ogoh tersebut dibakar dengan tujuan segala macam bentuk kejelekan dan keburukan yang ada di wilayah setempat dapat lenyap. Dengan begitu, umat Hindu yang akan melaksanakan ibadah Hari Raya Nyepi keesokan harinya dapat nyaman dan tenang.

Pilihan Editor: Kemeriahan Pawai Ogoh-ogoh Menyambut Hari Raya Nyepi di Solo

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Destinasi Wisata untuk Masa Pensiun dari Ubud di Bali hingga Blue Mountains di Sydney

2 jam lalu

Destinasi Wisata untuk Masa Pensiun dari Ubud di Bali hingga Blue Mountains di Sydney

Masa pensiun saatnya bepergian untuk menjelajahi dunia lain, menyelami budaya yang berbeda, dan menciptakan kenangan.

Baca Selengkapnya

Megawati Mengaku Minta I Wayan Koster Buat Peta Jalan Bali 100 Tahun

7 jam lalu

Megawati Mengaku Minta I Wayan Koster Buat Peta Jalan Bali 100 Tahun

Megawati mengatakan banyaknya kader PDIP yang menjadi pengampu kebijakan di Bali memudahkan dia mengorganisasi mereka.

Baca Selengkapnya

Lereng Gunung Agung Terbakar, BNPB Ungkap Kendala Pemadaman

2 hari lalu

Lereng Gunung Agung Terbakar, BNPB Ungkap Kendala Pemadaman

Lereng Gunung Agung terbakar pada Kamis, 28 September 2023. BPNB mengungkapkan kendala pemadaman.

Baca Selengkapnya

Mitsubishi XForce Debut Perdana di Bali, Berapa Harga OTR-nya?

2 hari lalu

Mitsubishi XForce Debut Perdana di Bali, Berapa Harga OTR-nya?

Mitsubishi Xforce resmi debut perdana di Pulau Bali dalam pameran Mitsubishi Motors Auto Show (MMAS). Simak harganya OTR-nya di sini:

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Bahlil Bilang TikTok Boleh Bisnis E-commerce Asal..., Bahlil Bantah Ada Pemaksaan Tanda Tangan Relokasi Rempang

2 hari lalu

Terpopuler: Bahlil Bilang TikTok Boleh Bisnis E-commerce Asal..., Bahlil Bantah Ada Pemaksaan Tanda Tangan Relokasi Rempang

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan TikTok boleh melakukan kegiatan e-commerce, asal....

Baca Selengkapnya

Gelombang Tinggi Laut Geber Selat Badung Bali Mulai Besok hingga 1 Oktober

3 hari lalu

Gelombang Tinggi Laut Geber Selat Badung Bali Mulai Besok hingga 1 Oktober

Masyarakat umum, nelayan dan pelaku wisata bahari waspadai potensi gelombang tinggi.

Baca Selengkapnya

LRT Bali Bakal Dibangun, Ekonom dan Pakar Usul Beberapa Skema Pembiayaan Kreatif

3 hari lalu

LRT Bali Bakal Dibangun, Ekonom dan Pakar Usul Beberapa Skema Pembiayaan Kreatif

Direktur Center of Economi and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira membeberkan skema pembiayan kreatif pembangunan LRT Bali.

Baca Selengkapnya

Proyek LRT Bali Pakai Pembiayaan PSC? Ekonom: Bisa Bikin Biaya Perjalanan Lebih Mahal

3 hari lalu

Proyek LRT Bali Pakai Pembiayaan PSC? Ekonom: Bisa Bikin Biaya Perjalanan Lebih Mahal

Ekonom, yang juga Direktur Indonesia Development and Islamic Studies (IDEAS) Yusuf Wibisono mengatakan rencana pembiayaan LRT Bali dari passenger service charge akan berimplikasi pada biaya perjalanan yang lebih mahal ke Bali.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ini Sebut Rencana Pembangunan LRT Bali Keliru, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Ekonom Ini Sebut Rencana Pembangunan LRT Bali Keliru, Apa Alasannya?

Ekonom, yang juga Direktur Indonesia Development and Islamic Studies (IDEAS) Yusuf Wibisono mengatakan sistem LRT adalah moda transportasi yang mahal dengan kapasitas relatif terbatas.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Venue Meeting dan Wedding di Jimbaran, Bali

4 hari lalu

Rekomendasi Venue Meeting dan Wedding di Jimbaran, Bali

Infinity8 Bali adalah hotel bintang 4 yang terletak di Jimbaran Bali yang sangat dekat monumen Garuda Wisnu Kencana.

Baca Selengkapnya