Perkebunan Glenmore, Secuil Jejak Skotlandia di Ujung Timur Jawa

Sabtu, 31 Desember 2022 19:31 WIB

Ketel uap Ruston Proctor & Co berdiri di depan pabrik Perkebunan PT Glenmore di Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Sabtu 31 Desember 2022. Mesin uap asal Inggris ini saksi bisu kejayaan pabrik yang didirikan oleh pengusaha asal Skotlandia, Ros Taylor pada 1920. TEMPO/ Diananta Putra Sumedi

TEMPO.CO, Banyuwangi - Lima ibu-ibu sibuk bekerja di salah satu ruang produksi pabrik karet peninggalan kolonial Belanda saat Tempo menyambangi tempat itu, Sabtu 31 Desember 2022. Mereka beraktivitas di gudang produksi karet setengah jadi di Perkebunan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Perkebunan Glenmore Milik Pengusaha Asal Skotlandia

Tiga orang di antara mereka telaten mengaduk-aduk karet cair pada sebuah wadah persegi panjang, lalu menyekat-nyekatnya. Adapun dua orang sisanya memilah-milah bahan baku karet yang sudah tuntas direndam air.

Perkebunan Glenmore tempat mereka bekerja itu berada di Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi. Perkebunan itu dibangun pada 1920. Saat ini, denyut pegawai perkebunan tak seramai dahulu saat pabrik masih memproduksi karet, kopi, dan kakao, hasil dari perkebunan warisan pengusaha asal Skotlandia: Ros Taylor.

Produksi karet masih mengandalkan komponen mesin-mesin tua, salah satunya turbin buatan Door Carl Schlieper & Co Soerabaja pada 1928. Turbin ini digerakkan tenaga air yang diambil dari mata air di lereng Gunung Raung melalui pipa baja. Sebelum dipasang turbin, tenaga penggerak mesin pabrik memakai ketel uap buatan Ruston Proctor & Co dari Lincoln, Inggris. Saat ini, ketel uap dijadikan monumen di depan Perkebunan PT Glenmore sebagai saksi bisu kejayaan pabrik.

“Karena beralih ke turbin, kami tidak pakai bahan bakar apapun, hanya pakai air. Sejak 1928 sampai sekarang tidak menikmati beli bahan bakar. Komoditi yang diolah awalnya karet, kopi, ditambah kakao. Karena situasi kakao tidak terawat, kopi tinggal sedikit,yang eksis karetnya,”kata Kepala Kantor Pabrik Perkebunan PT Glenmore, Supriadi saat ditemui Tempo, Sabtu 31 Desember 2022.

Advertising
Advertising

Simak: Inilah 5 Wisata Alam yang Ada di Banyuwangi

Seorang pekerja menunjukkan mesin turbin untuk pengolahan karet dan kopi di pabrik Perkebunan PT Glenmore yang terpasang sejak tahun 1928. Turbin digerakkan tenaga air dari pipa yang terpasang di hulu lereng Gunung Raung. TEMPO/ Diananta Putra Sumedi

Wisata Sejarah Dibuka Lagi Setelah Pandemi

Sadar atas potensi wisata sejarah di pabrik ini, kata dia, manajemen juga menawarkan wisata heritage bagi pelancong yang ingin berkeliling kebun, permukiman karyawan, pabrik, dan kuliner di area pabrik. Menurut Supriadi, bisnis wisata dan kuliner mampu memberi pemasukan untuk pabrik. Namun sejak pandemi pada 2020, manajemen menutup kunjungan wisatawan dan kuliner di pabrik tersebut.

“Wisata buka lagi bulan Mei 2022. Kalau dulu waduh sampai enggak muat-muat, jaya-jayanya. Bangun paving ini dari ongkos turis. Kami narik turis Rp 50 ribu dapat snack, fasilitasnya keliling kebun, pabrik. Turis lebih tahu, dulu di sini ada rumah kuno. Mungkin banyak dibilangi kakeknya yang pernah kerja di sini,” kata Supriadi melanjutkan.

Ia berkata, pelancong asal Belanda dan Prancis paling dominan memanfaatkan fasilitas wisata heritage pabrik tersebut. Sebab, menurut Supriadi, turis asing ke sana karena napak tilas setelah mendengar cerita dari orang tua dan sanak kerabatnya soal pembangunan pabrik di Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi.

Adapun dalam satu bulan, pihaknya mampu meraup uang jasa wisata Rp 20 - 25 juta, sebelum ditutup akibat pandemi Covid-19. Namun, sejak dibuka lagi pada Mei 2022, Supriadi menyatakan pemulihan wisatawan baru 40 persen dengan pendapatan kisaran Rp 8 juta per bulan.

Pemandangan Gunung Raung Ingatkan Skotlandia

Dinukil dari buku Glenmore, Sepetak Eropa di Tanah Jawa karya Arif Firmansyah dan M. Iqbal Fardian, Perkebunan PT Glenmore sebagai cikal bakal penamaan Kecamatan Glenmore. Nama Kecamatan Glenmore paling kebarat-baratan ketimbang 24 kecamatan lain di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Semula, Ros Taylor, pengusaha asal Skotlandia membeli lahan seluas 163.800 hektare lewat Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Nomor 50 Tanggal 24 Februari 1909 yang diteken oleh Gubernur Jenderal Yohannes Bennedictus Van Heutz.

Keputusan Van Heutz mendapat pengesahan dari Regentschaps Gerecht (pengadilan kabupaten) Banyuwangi pada 11 Maret 1909. “Keputusan pengadilan ini sekaligus menetapkan berdirinya Glenmore Estate sebagai perusahaan perkebunan,” tulis Arif dan Iqbal.

Ros Taylor ingin membangun identitas saat membeli hamparan lahan sisi selatan lereng Gunung Raung untuk perkebunan. Sampai saat ini, paling tidak ada 18 tempat di beberapa negara yang memakai nama Glenmore, termasuk satu di Indonesia.

Lokasi pengolahan kakao yang tidak lagi berfungsi di Perkebunan PT Glenmore, Sabtu 31 Desember 2022. TEMPO/ Diananta Putra Sumedi

“Kondisi alam tropis yang rimbun dengan pepohonan, kontur perbukitan, pemandangan Gunung Raung yang cantik di pagi hari, hingga cuaca sejuk mengingatkan pengusaha ini pada banyak tempat di tanah kelahirannya, Skotlandia.”

Menurut Arif dan Iqbal, warga Skotlandia menyebut daerah berkontur perbukitan dengan nama Glenmore. Istilah ini berasal dari bahasa Gaelik, bahasa asli bangsa Skotlandia sejak abad ke-12. Secara harfiah, Glenmore artinya bukit besar (great glen). Makna yang lebih luas menggambarkan kawasan di dataran tinggi dengan hamparan tanah luas yang berkontur perbukitan, plus hawa sejuk.

Untuk mencapai titik Perkebunan PT Glenmore, pelancong bisa melintasi jalan nasional sisi selatan penghubung Kabupaten Banyuwangi - Kabupaten Jember. Setelah sampai di pertigaan jalan nasional Kecamatan Glenmore, Anda mesti menuju ke arah utara, tepatnya Desa Margomulyo. Selain ojek, tidak ada angkutan umum ke lokasi perkebunan.

Baca: De Tjolomadu Hadirkan Museum Sejarah Pabrik Gula

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu..

Berita terkait

126 Ribu Wisatawan Berkunjung ke Banyuwangi Selama Libur Lebaran

1 hari lalu

126 Ribu Wisatawan Berkunjung ke Banyuwangi Selama Libur Lebaran

Destinasi yang paling banyak dikunjungi di Banyuwangi selama libur Lebaran salah satunya Pantai Marina Boom

Baca Selengkapnya

Seluruh Penerbangan Wings Air Ternate-Manado Tidak Dioperasikan

2 hari lalu

Seluruh Penerbangan Wings Air Ternate-Manado Tidak Dioperasikan

Seluruh aktivitas penerbangan pesawat Wings Air rute Ternate - Manado PP pada Kamis tidak dioperasikan pasca Gunung Raung erupsi.

Baca Selengkapnya

Digelar Tujuh Hari, Tradisi Seblang Olehsari di Banyuwangi Dipadati Pengunjung

2 hari lalu

Digelar Tujuh Hari, Tradisi Seblang Olehsari di Banyuwangi Dipadati Pengunjung

Seblang merupakan salah satu tradisi adat suku Osing di Banyuwangi dalam mengejawantahkan rasa syukurnya.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Ungkap Warga Desa Pakel Kecewa dengan Pemda Banyuwangi, Polres, dan PT Bumisari

12 hari lalu

Komnas HAM Ungkap Warga Desa Pakel Kecewa dengan Pemda Banyuwangi, Polres, dan PT Bumisari

Komisoner Komnas HAM Anis Hidayah turun untuk meninjau lokasi dan situasi konflik lahan di Desa Pakel, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Skotlandia Hingga Mantan Hakim Agung Desak Inggris Berhenti Jual Senjata ke Israel

16 hari lalu

Pemimpin Skotlandia Hingga Mantan Hakim Agung Desak Inggris Berhenti Jual Senjata ke Israel

Tekanan politik terhadap PM Inggris untuk menghentikan ekspor senjata ke Israel meningkat setelah tujuh pekerja World Central Kitchen tewas di Gaza

Baca Selengkapnya

Buatan Dalam Negeri, Kapal Angkatan Laut Sembulungan Perkuat Pengamanan Selat Bali

17 hari lalu

Buatan Dalam Negeri, Kapal Angkatan Laut Sembulungan Perkuat Pengamanan Selat Bali

Kedatangan kapal baru Kapal Angkatan Laut Sembulungan II-5-42 menambah kekuatan pengamanan laut di Banyuwangi, salah satu pintu masuk Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

19 hari lalu

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.

Baca Selengkapnya

KKP Bangun Kampung Nelayan Modern di Banyuwangi, Sedot Anggaran Rp 22 Miliar

19 hari lalu

KKP Bangun Kampung Nelayan Modern di Banyuwangi, Sedot Anggaran Rp 22 Miliar

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan membangun Kampung Nelayan Modern (Kalamo) di Pantai Ancol Plengsengan, Kelurahan Lateng, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi. Proyek ini akan menyedot anggaran sekitar Rp 22 Miliar.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

21 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari Saling Lapor, Ini Kata Polisi

21 hari lalu

Warga Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari Saling Lapor, Ini Kata Polisi

Polresta Banyuwangi menargetkan kedua belah pihak berdamai dan situasi kamtibmas khususnya di Desa Pakel kondusif.

Baca Selengkapnya