Sejak Pandemi Covid-19, Ini Dua Hal yang Dipertimbangkan Wisatawan Sebelum Liburan

Reporter

Antara

Rabu, 14 Desember 2022 13:43 WIB

Ilustrasi mengisi liburan dengan membuat kerajinan tangan. Dok. Zenius

TEMPO.CO, Jakarta - Wisatawan biasanya mempertimbangkan harga ketika memutuskan untuk berkunjung ke tempat wisata atau membeli paket wisata. Namun sekarang preferensi atau tren wisata itu berubah sejak pandemi Covid-19.

Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan saat ini kesehatan dan kebersihan menjadi aspek utama yang dipertimbangkan wisatawan."Dulu, harga itu aspek yang pertama bagi sebagian wisatawan untuk memutuskan akan datang atau membeli paket, namun dengan pandemi Covid-19 yang kita alami, aspek ini bergeser," kata dia dalam webinar bertajuk New Paradigm of Indonesia Tourism Industry Trend 2023, Selasa, 13 Desember 2022.

Karena itu, menurut Giri, wisatawan pun menjadi lebih banyak memanfaatkan digitalisasi untuk pelayanan yang meminimalisir kontak langsung atau touchless services dan penggunaan gawai. "Touchless services, masalah health and safety menjadi hal yang utama," ujarnya.

Selain itu, menurut Giri, aktivitas luar ruangan serta keberlanjutan menjadi aspek yang juga menentukan keputusan wisatawan. Saat ini, wisatawan bersedia untuk membayar lebih mahal jika destinasi yang dituju peduli masalah keberlanjutan lingkungan.

Bahkan, wisatawan masa kini sudah mau berpartisipasi terkait dengan masalah lingkungan."Oleh karena itu, program pemerintah mengenai CHSE yaitu sertifikasi terkait cleanliness, health, safety dan enviromental sustainability, itu sudah sangat sesuai dengan kebutuhan atau tren yang ada," kata Giri.

Advertising
Advertising

Giri pun memprediksi nantinya pendorong utama keputusan untuk seseorang melakukan perjalanan adalah faktor kualitas, baik terkait kesadaran penuh atau mindfullness, budaya dan pengaturan akomodasi perjalanan yang berkualitas.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sebelumnya juga menyampaikan bahwa wisatawan memiliki perhatian lebih terhadap kesehatan sejak pandemi. Karena itu, tren wisata kesehatan akan bertahan dan mampu berkembang. "Wisata kesehatan menjadi kunci pemulihan pariwisata nasional dan global karena jenis wisata itu telah menata ulang paradigma dalam membangun sektor pariwisata pascapandemi,” ujarnya.

Baca juga: Prediksi Tren Wisata 2023: Workation, Sport Tourism dan Bleisure

elalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

2 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

3 hari lalu

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.

Baca Selengkapnya

5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

3 hari lalu

5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

Tak hanya punya api biru, kawah Ijen punya berbagai keunikan yang membuat turis asing penasaran untuk datang.

Baca Selengkapnya

Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

3 hari lalu

Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal

Baca Selengkapnya

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

3 hari lalu

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.

Baca Selengkapnya

Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024

4 hari lalu

Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024

Setiap tahun tur malam hari Istana Gyeongbokgung dibuka dua kali, saat musim semi dan musim gugur

Baca Selengkapnya

Massa Demo Sengketa Pilpres 2024 Hajar Seorang Pria Diduga Copet Ponsel

4 hari lalu

Massa Demo Sengketa Pilpres 2024 Hajar Seorang Pria Diduga Copet Ponsel

Pria diduga copet itu nyaris ditelanjangi massa demo sengketa Pilpres 2024, namun berhasil diamankan polisi dan petugas keamanan.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Asal Ciamis Jadi Korban Terbawa Arus Ombak di Pangandaran

4 hari lalu

Wisatawan Asal Ciamis Jadi Korban Terbawa Arus Ombak di Pangandaran

Baru ditemukan satu dari dua wisatawan asal Ciamis sejak dilaporkan terseret arus ombak saat berenang di Pantai Barat Pangandaran.

Baca Selengkapnya

Pendemo Sengketa Pilres 2024 Terobos Halaman Kantor Kemenparekraf agar Bisa Salat Duhur

4 hari lalu

Pendemo Sengketa Pilres 2024 Terobos Halaman Kantor Kemenparekraf agar Bisa Salat Duhur

Terobos kantor Kemenparekraf, massa yang demo berharap bisa salat duhur.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

5 hari lalu

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

Geopark Kebumen diajukan untuk mendapat pengakuan dari UNESCO Global Geopark. Ini 5 keunikannya.

Baca Selengkapnya