Antisipasi Klitih, Destinasi Wisata di Yogyakarta Harus Terhubung dengan Polisi
Reporter
Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor
Rini Kustiani
Jumat, 15 April 2022 08:22 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta meminta pengelola destinasi wisata mengaktifkan satuan tugas keamanan untuk merespons isu kejahatan jalanan atau klitih yang belakangan santer di Yogyakarta.
Kepala Dinas Pariwisata DI Yogyakarta, Singgih Rahardjo mengatakan, salah satu upaya mitigasi adalah dengan menghubungkan satgas keamanan setiap destinasi wisata itu dengan kantor kepolisian terdekat. "Jangan dibiarkan, maka hal seperti ini (klitih) bisa mengancam keselamatan banyak orang," kata Singgih pada Kamis, 14 April 2022.
Dia mengusulkan patroli bersama oleh satuan petugas pengamanan dengan kepolisian, terutama di destinasi wisata yang buka sampai malam hari, untuk mencegah kejahatan dan memberikan rasa aman kepada wisatawan. Satgas keamanan destinasi wisata juga harus mengingatkan wisatawan agar selalu waspada, khususnya jika ingin mengeksplorasi suasana di Yogyakarta pada malam hari.
Sejauh ini, Singgih melanjutkan, kasus kejahatan jalanan atau oleh warga Yogyakarta disebut klitih, belum pernah terjadi di kawasan destinasi wisata. Namun demikian, kondisi ini turut memberi atmosfer negatif bagi wisatawan.
Bercermin dari kasus klitih sebelumnya, kejahatan jalanan ini terjadi menjelang tengah malam atau dini hari di sejumlah ruas jalan besar. Sebagian besar pelaku klitih adalah remaja yang mengendarai sepeda motor. Kasus klitih ini kembali mencuat saat seorang pelajar SMA tewas pada pekan lalu.
Mengenai prediksi arus lalu lintas mudik Lebaran yang berlangsung hingga malam atau diri hari, Kepala Dinas Perhubungan DI Yogyakarta, Ni Made Dwipanti mengatakan pelonggaran kebijakan perjalanan bakal meningkatkan jumlah pemudik yang masuk ke wilayah Yogyakarta. "Kami memperkirakan pemudik yang masuk DI Yogyakarta naik sebesar 20 hingga 30 persen," kata Made.
Dinas Perhubungan DI Yogyakarta mengambil acuan perbandingan kenaikan jumlah data pemudik saat 2019 atau sebelum pandemi Covid-19. Saat itu, jumlah kendaraan yang masuk Yogyakarta saat mudik Lebaran mencapai 4 juta unit.
Baca juga:
Libur Lebaran, Yogyakarta Antisipasi Kasus Nuthuk Hingga Oleh-Oleh Tak Layak
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.