Ridwan Kamil Bilang Museum Tsunami Aceh Bukan Museum Biasa: Ini Tempat Evakuasi

Reporter

Antara

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 26 Desember 2021 11:14 WIB

Pekerja merawat taman bunga di perkarangan Museum Tsunami, Banda Aceh, Aceh, Senin, 16 Maret 2020. Untuk mencegah penyebaran Virus Covid-19, Pemerintah Kota Banda Aceh menutup sejumlah objek wisata bagi pengunjung, antara lain Museum Tsunami, Museum Aceh, situs tsunami PLTD Apung, situs tsunami Kapal Nelayan Atas Rumah dan objek wisata pantai lainnya selama 14 hari terhitung Senin, 16 Maret 2020. ANTARA/Ampelsa

TEMPO.CO, Jakarta - Ridwan Kamil adalah arsitek Museum Tsunami Aceh yang resmi berdiri pada 26 Desember 2009. Ridwan Kamil yang kini menjadi Gubernur Jawa Barat berkunjung ke museum tersebut pada Sabtu, 25 Desember 2021, untuk memperingati 17 tahun bencana tsunami Aceh.

Pada kesempatan itu, Kang Emil -begitu Ridwan Kamil biasa disapa, mengingatkan kembali fungsi utama bangunan Museum Tsunami Aceh. Bangunan tersebut bukan sekadar merekam peristiwa bencana alam yang begitu dahsyat pada masa itu, namun juga bermanfaat untuk evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana.

"Jangan lupa fungsi utama gedung ini (Museum Tsunami Aceh) untuk penyelamatan," kata Ridwan Kamil di Banda Aceh. Beberapa unsur penyelamatan yang terdapat pada bangunan itu, menurut dia, antara lain atapnya yang terbuat dari beton supaya kokoh dan banyak tangga yang tersusun sampai ke belakang bangunan.

Ridwan Kamil mengatakan ribuan orang bisa berlindung pada bangunan museum itu apabila terjadi bencana. "Ini konsep bangunan yang responsif terhadap bencana," ujarnya. Selain dua fitur evakuasi tersebut, Museum Tsunami Aceh juga memiliki ruang terbuka supaya pengunjung dapat memilih masuk ke dalam gedung atau di luar saja.

Sebuah jembatan bagi pengunjung Museum Tsunami terlihat 54 bendera dari 54 negara yang ikut membantu Aceh pasca bencana tsunami di Aceh. Setiap bendera terdapat tulisan `Damai` dengan bahasa dari masing-masing negara sebagai refleksi perdamaian Aceh dari peperangan dan konflik sebelum tsunami terjadi. Aceh, 10 Desember 2014. TEMPO/Fahreza Ahmad

Pengelola Museum Tsunami Aceh, Ridwan Kamil melanjutkan, dapat menambahkan koleksi temporer, sehingga gedung tersebut juga menjadi ruang edukasi. Dan yang penting pula adalah merawatnya dengan baik, misalkan dengan pengecatan ulang dalam lima tahun sekali dan perbaikan secara berkala.

Sejak buka pada Oktober 2021, jumlah pengunjung Museum Tsunami Aceh hingga kini mencapai 15 ribu wisatawan. Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum Aceh, Mudha Farsyah mengatakan, pengunjung yang datang didominasi oleh wisatawan lokal, dan sekitar 10 persen di antaranya dari wilayah di luar Aceh.

Advertising
Advertising

Mudha menjelaskan, setiap wisatawan wajib mematuhi protokol kesehatan dan maksimal orang yang masuk sebanyak 300 pengunjung. "Pengunjung tidak boleh masuk secara serentak, maksimal 25 orang di setiap ruang pameran, dan dilarang berkerumun," ujarnya.

Akses awal lorong Tsunami saat memasuki Museum Tsunami yang memiliki panjang 30 m dan tinggi hingga 19-23 m yang melambangkan tingginya gelombang tsunami yang terjadi pada tahun 2004 silam. Air mengalir di kedua sisi dinding museum, dengan suara gemuruh air dan cahaya yang remang-remang agak gelap, lembab dan lorong yang sempit, mendeskripsikan perasaan rasa takut masyarakat Aceh pada saat tsunami terjadi. Aceh, 11 Desember 2014. TEMPO/Fahreza Ahmad

Terdapat 6.038 koleksi di Museum Tsunami Aceh. Koleksi itu terdiri atas sepuluh jenis benda geologika, biologika, etnografika, arkelogika, historika, numismatika dan heraldika, filologika, keramonologika, seni rupa, dan teknologika. Tidak semua koleksi dipamerkan secara serentak.

Pengelola museum, menurut dia, merotasi koleksi setiap enam bulan. Dalam satu periode, terdapat 1.300 kaleksi yang dipamerkan dan tersebar di tiga titik, yakni ruang pameran tetap, rumah Aceh, dan pameran temporer. "Koleksi selebihnya terdapat di tempat penyimpanan," ujarnya.

Bentuk dinding museum Tsunami yang difilosofikan sebagai bentuk dari orang-orang menari Saman yang merupakan simbolis terhadap kekuatan, disiplin, dan kepercayaan religius suku Aceh. 10 Desember 2014. TEMPO/Fahreza Ahmad

Baca juga:
Museum Tsunami Aceh Jadi Destinasi Wisata Unik Terpopuler API 2020

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

1 hari lalu

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

Jika Ridwan Kamil maju di Pilkada Jabar, Golkar akan berfokus pada pencalonan Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Waketum Golkar Sebut Istri Ridwan Kamil Belum Mundur dari Bursa Calon Pilwalkot Bandung

1 hari lalu

Waketum Golkar Sebut Istri Ridwan Kamil Belum Mundur dari Bursa Calon Pilwalkot Bandung

Doli menyebut istri Ridwan Kamil itu belum tentu maju Pilwalkot Bandung dan melepas statusnya sebagai calon anggota DPR.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

2 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

3 hari lalu

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.

Baca Selengkapnya

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

3 hari lalu

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...

Baca Selengkapnya

5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

3 hari lalu

5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

Tak hanya punya api biru, kawah Ijen punya berbagai keunikan yang membuat turis asing penasaran untuk datang.

Baca Selengkapnya

Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

3 hari lalu

Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal

Baca Selengkapnya

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

3 hari lalu

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.

Baca Selengkapnya

Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024

4 hari lalu

Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024

Setiap tahun tur malam hari Istana Gyeongbokgung dibuka dua kali, saat musim semi dan musim gugur

Baca Selengkapnya

Wisatawan Asal Ciamis Jadi Korban Terbawa Arus Ombak di Pangandaran

4 hari lalu

Wisatawan Asal Ciamis Jadi Korban Terbawa Arus Ombak di Pangandaran

Baru ditemukan satu dari dua wisatawan asal Ciamis sejak dilaporkan terseret arus ombak saat berenang di Pantai Barat Pangandaran.

Baca Selengkapnya