Besok, Para Penari Keraton Yogyakarta Tampil di Gedung Sate Bandung

Senin, 6 Desember 2021 19:55 WIB

Sejumlah penari Keraton melakukan gladi resik disaksikan Raja Keraton Sri Sultan Hamengku Buwono X jelang lawatan ke Amerika di komplek Keraton Yogya, Jumat, 2 November 2018. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Divisi Kesenian dan Pertunjukan Keraton Yogyakarta Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Kridhamardawa pada Selasa, 7 Desember 2021, bertolak ke Bandung, Jawa Barat. Mereka akan menghadiri Gempita Budaya Gelar Muhibah Pikat Amerta Budaya Jawa Barat - Yogyakarta.

Bertempat di Gedung Sate, Kridhomardowo akan menampilkan Bedhaya Sapta dan Beksan Menak Kakung Umarmaya - Umarmadi. Kunjungan Keraton Yogyakarta ini merupakan balasan terhadap Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang telah bertandang ke Yogyakarta di awal Desember 2021.

"Sumber cerita repertoar Bedhaya Sapta dari Babad Pasundan," kata Kanjeng Pangeran Hario Notonegoro selaku Penghageng KHP Kridhamardawa Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat pada Senin, 6 Desember 2021.

Notonegoro yang juga menantu Raja Keraton Sri Sultan Hamengku Buwono X, itu mengatakan repertoar Bedhaya Sapta mengisahkan dua punggawa Sultan Agung, yaitu Ki Tumenggung Lirbaya dan Ki Tumenggung Nampabaya yang diutus untuk membuat tapal batas antara tanah Mataram dengan Pasundan.

Notonegoro melanjutkan, Bedhaya Sapta merupakan tarian Yasan Dalem (karya) Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan ditampilkan oleh tujuh perempuan. "Tarian ini memiliki akhir cerita terjalinnya hubungan antara utusan Mataram dengan tlatah Pasundan," kata Notonegoro.

Advertising
Advertising

Sebab itu, repertoar Bedhaya Sapta menjadi simbol yang mampu menjembatani hubungan kerja sama dan pertukaran budaya antara Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Provinsi Jawa Barat. Selain Bedhaya Sapta, KHP Kridhamardawa juga menampilkan Beksan Menak Kakung Umarmaya - Umarmadi. Tarian ini merupakan Yasan atau karya Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang memiliki inspirasi gerak dari Wayang Golek di Jawa Barat.

Bedanya, Beksan Menak Kakung Umarmaya - Umarmadi ditarikan oleh dua laki-laki yang memerankan masing-masing tokoh. "Tarian ini menceritakan pertemuan Adipati Umarmaya dengan Prabu Umarmadi, yang ingin melawan dan mengambil kekuasaan milik Tiyang Agung Jayengrana," kata kata Notonegoro. "Namun pada akhirnya, usaha Umarmadi gagal dan tunduk pada Umarmaya serta menjadi sekutunya."

Acara Gempita Budaya Jawa Barat - Yogyakarta turut menggandeng sejumlah seniman Jawa Barat. Notonegoro berharap pertunjukan tersebut mampu merekatkan hubungan harmonis Jawa Barat dengan Yogyakarta.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat berkunjung ke Yogyakarta, Rabu, 1 Desember 2021, mengatakan, selama ini hidup mitos seolah masyarakat Pasundan dan Mataram tak pernah bisa disatukan karena ada narasi perang warisan kerajaan-kerajaan masa lalu. "Ada narasi yang terlanjur menstigmakan Sunda - Jawa sebagai dua suku Indonesia yang seolah bersebarangan. Tak bisa dipersatukan," kata Ridwan Kamil di Candi Prambanan.

Sultan Hamengku Buwono X juga mempertanyakan stigma budaya Sunda - Jawa yang sulit bersatu gara-gara kisah masa lampau. Menurut dia, anggapan tersebut perlu digali betul dari mana akarnya. Selama ini, menurut Sultan, satu-satunya referensi yang kerap menjadi rujukan tentang renggangnya hubungan Sunda - Jawa karena catatan yang dibuat Belanda tentang perang Babad antara keluarga Kerajaan Sunda dengan tentara Kerajaan Majapahit sekitar 600 tahun lalu.

Peristiwa kelam itu terus terpelihara di masyarakat dan menjadi manipulasi untuk menghancurkan persatuan di antara pemuda, termasuk Jawa dan Sunda kala itu. "Padahal dalam manuskrip Indonesia tidak pernah ada yang menyatakan Perang Babad benar-benar terjadi. Besar kemungkinan Perang Babad itu buatan Belanda saja, yang mungkin juga tak pernah ada," kata Sultan Hamengku Buwono X.

Baca juga:
Di Candi Prambanan, Sultan HB X dan Ridwan Kamil Bikin Kerja Sama Wisata

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

1 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

1 hari lalu

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

Jika Ridwan Kamil maju di Pilkada Jabar, Golkar akan berfokus pada pencalonan Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Waketum Golkar Sebut Istri Ridwan Kamil Belum Mundur dari Bursa Calon Pilwalkot Bandung

1 hari lalu

Waketum Golkar Sebut Istri Ridwan Kamil Belum Mundur dari Bursa Calon Pilwalkot Bandung

Doli menyebut istri Ridwan Kamil itu belum tentu maju Pilwalkot Bandung dan melepas statusnya sebagai calon anggota DPR.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

1 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

1 hari lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan seperti Sumatera, Jawa dan Bali pada 25-26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

2 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

2 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

2 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

2 hari lalu

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

2 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya