Kopi Arabika Organik dari Papua, Mengandalkan Kebaikan Alam namun Terancam Punah

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Senin, 18 Oktober 2021 13:33 WIB

Suku Mee menamam kopi jenis arabika yang disebut kopi moanemani yang ditanam di ketinggian 1.000-2.000 mdpl. Indukan kopi moanemani berasal dari Papua Nugini, yang asalanya dari kopi Jamaika Blue Mountains. Foto: Hari Suroto

TEMPO.CO, Jakarta - Papua dikenal sebagai penghasil kopi terbaik dunia. Kopi jenis arabika ditanam oleh petani tradisional di lahan semi hutan di lereng perbukitan di pegunungan tengah Papua. Kawasannya mulai dari Kabupaten Pegunungan Bintang hingga Kabupaten Dogiyai.

Kopi arabika Papua pertama kali dikenalkan oleh misionaris sekitar 1970-an. Awalnya, mereka menanam kopi untuk menutupi biaya penerbangan pesawat kecil dari pedalaman ke Sentani atau Nabire. Lambat laun, kopi menjadi komoditas utama masyarakat di pegunungan Papua.

Rasa kopi arabika Papua sangat unik dan khas. Tanaman kopi berada pada ketinggian 1.600 hingga 2.000 meter di atas permukaan laut atau mdpl dengan suhu 15-21 derajat Celcius. Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan, kopi arabika Papua ditanam secara organik. "Hanya mengandalkan kebaikan alam, semua prosesnya dikerjakan manual dengan tangan," kata Hari Suroto.

Kini, tanaman kopi arabika di Papua terancam punah. Menurut Hari, pemanasan global, perubahan iklim, dan alih fungsi lahan, mempengaruhi kualitas dan kuantitas produksi kopi di pegunungan Papua. Kopi arabika sangat sensitif dan rentan terserang oleh penyakit.

Sementara pembukaan hutan untuk permukiman, pertambangan, pertanian, dan pembangunan infrastuktur lainnya, mengakibatkan kenaikan suhu di Papua. "Kenaikan suhu di tengah perubahan iklim dikhawatirkan memicu lebih banyak hama dan penyakit yang menyerang tanaman kopi arabika," katanya.

Advertising
Advertising

Supaya kopi arabika Papua tetap bertahan, salah satu caranya adalah dengan menjaga suhu tetap dingin di pegunungan Papua, menjaga keberadaan hutan tropis Papua, dan penghijauan kembali lahan kosong. Menurut Hari Suroto, kini dampak nyata pemanasan global sudah tampak dari mencairnya gletser di Puncak Jaya.

Selain itu, dia melanjutkan, kopi arabika perlu ditanam dengan tanaman pelindung untuk mengurangi intensitas cahaya matahari yang sampai di kanopi daun. Selain berfungsi untuk penghijauan, tanaman pelindung juga dapat mengurangi penguapan, mencegah erosi, mengurangi potensi serangan hama dan penyakit tanaman, serta sumber bahan organik untuk memperbaiki struktur tanah.

Baca juga:
Kopi Kiwirok Paling Dicari Selama PON XX Papua 2021, Masuk Cup of Excellent

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

13 jam lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

1 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

2 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

5 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

5 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya

TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

6 hari lalu

TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

Kemenko Polhukam sebelumnya menggelar rapat koordinasi untuk membahas situasi terkini di Papua yang juga dihadiri oleh Panglima TNI.

Baca Selengkapnya

Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

7 hari lalu

Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

Kemenko Polhukam belum bisa memastikan apakah penyebutan OPM seperti yang dilakukan TNI akan dijadikan keputusan negara.

Baca Selengkapnya

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

7 hari lalu

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.

Baca Selengkapnya

Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

7 hari lalu

Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

Koops Habema TNI menembak dua anggota TPNPB di Papua Pegunungan

Baca Selengkapnya

Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

7 hari lalu

Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

Polda Papua belum mampu menangkap pelaku pembunuhan terhadap Brigadir Dua Oktovianus Buara.

Baca Selengkapnya