Adik Sultan HB X Wafat, Gamelan Keraton Yogyakarta Dilarang Dimainkan

Rabu, 31 Maret 2021 15:08 WIB

Abdi dalem Keraton Ngayogyakarta menabuh perangkat gamelan Kyai Guntur Madu di Pagongan Masjid Gede Kauman, Yogyakarta, Rabu (8/1). ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Suasana duka menyelimuti Keraton Yogyakarta pada Rabu, 31 Maret 2021.

Salah satu tokoh panutan Keraton, adik kandung Raja Keraton Yogya Sri Sultan Hamengku Buwono X, Kanjeng Gusti Pangeran Hario (KGPH) Hadiwinoto tutup usia dalam usianya 72 tahun di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. "Almarhum terkena serangan jantung pagi ini," ujar Juru bicara RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan kepada wartawan.

Atas meninggalnya Hadiwinoto yang selama ini menjabat sebagai Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Parastra Budaya dan Penghageng Tepas Panitikismo, sebuah lembaga yang mengurusi bidang pertanahan Keraton Yogyakarta, satu perintah langsung dikeluarkan Keraton Yogya.

"Dalam suasana berduka atas wafatnya Gusti Hadiwinoto, gamelan keraton tidak diperkenankan untuk dibunyikan selama 3 hari ke depan," bunyi pesan resmi Keraton Yogyakarta yang disampaikan kepada awak media.

Dilarangnya gamelan keraton ditabuh itu sudah menjadi bagian tradisi Keraton Yogya jika ada keluarga atau kerabat inti keraton yang meninggal.

Advertising
Advertising

Hal serupa berlaku saat kakak Sri Sultan Hamengkubuwono X, Gusti Bendara Raden Ayu (GBRA) Murdakusuma meninggal pada 22 Agustus 2020. Gamelan Keraton Yogya juga dilarang ditabuh selama tiga hari.

Jenazah Hadiwinoto yang merupakan lurah pangeran atau pimpinan para pangeran Keraton Yogya pada pukul 11.30 WIB di bawa pulang ke rumah duka.

Meninggalnya Hadiwinoto diwarnai hujan lebat disertai angin saat tengah hari sekitar 30 menit di kawasan Kota Yogyakarta. Beberapa hari terakhir, hujan di kawasan Kota Yogyakarta lebih banyak terjadi sore atau malam hari.

Jenazah Hadiwinoto akan disemayamkan di rumah duka Jalan Kenari Gang Tanjung VII UH 2/322 (Utara Masjid P. Diponegoro, Kompleks Balaikota Yogyakarta) dan akan dikebumikan di Pemakaman Keluarga Pasareyan Hastorenggo, Kotagede pada Kamis, 1 April 2020 pukul 10.00 WIB.

Sekretaris DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan di kalangan pemerintah, Gusti Hadi sosok yang hangat dan cerdas khususnya dalam urusan pertanahan Keraton Yogyakarta. "Bagi kami di kalangan pemerintahan, Gusti Hadi itu seperti kamus untuk segala hal yang menyangkut tanah-tanah kasultanan Yogyakarta," ujarnya.

Baca juga: Beroperasi Lagi, Museum Vredeburg Gandeng Musisi Jalanan Demi Genjot Kunjungan

Berita terkait

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

2 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

2 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

2 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

3 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

3 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

3 hari lalu

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.

Baca Selengkapnya

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

5 hari lalu

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

5 hari lalu

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

5 hari lalu

Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengakui dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan pertemuan dengan eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

5 hari lalu

Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

Bus pariwisata itu melaju dari arah Pantai Baron, Gunungkidul, menuju Bantul lewat jalur Siluk Imogiri yang dikenal cukup curam dengan jalan berkelok.

Baca Selengkapnya