Jawa Barat Kembangkan 76 Destinasi Wisata Baru Berbasis Alam

Reporter

Antara

Selasa, 17 November 2020 18:26 WIB

Perkebunan teh di kampung Dawuan, kecamatan Ciater, Subang, Jawa Barat. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi Jawa Barat punya rencana mengembangkan 76 destinasi wisata baru berbasis alam yang ada di 21 kabupaten/kota di wilayahnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan optimalisasi potensi 76 tempat wisata baru di Jawa Barat itu adalah salah satu strategi Pemprov Jabar untuk melakukan pemulihan ekonomi di tengah pandemi dengan tetap mengedepankan aspek kesehatan di sektor pariwisata.

"Untuk itu dari Pemprov Jabar melakukan pertemuan, terutama kita juga harus menggali potensi-potensi di wilayah Jawa Barat yang sekarang kita lakukan tourism investment summit yang dikemas di WJIS (West Java Investment Summit) 2020 ini," kata Dedi pada Selasa, 16 November 2020.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat membutuhkan investasi sekitar Rp 5,8 triliun untuk mengembangkan puluhan tempat wisata itu. Ke-76 tempat wisata baru berbasis alam berada di kawasan milik PTPN, Perhutani dan pihak swasta yang dikategorikan atau masuk dalam beberapa kelompok seperti brown book, blue book dan green book.

"Kalau brown book sudah mantap semuanya dan kaitan FS (Feasibility Study) dan (Detail Engineering Design) DES tahapannya sudah selesai dan kalau blue book baru daftarkan keinginan dari masing-masing kabupaten/kota yang akan diangkat. Lalu green book ada tahapannya 10 atau mendekati di brown book siap kita jual," kata Dedi.

Karena itu, kata Dedi, Disparbud Jawa Barat menyambut baik MoU antara PTPN VIII dengan BUMD Jabar yakni PT. Jasa dan Kepariwisataan Jabar (Perseroda) atau Jaswita Jabar terkait pengembangan tempat wisata baru. "Diharapkan dengan antara MoU Jaswita dan PTPN VIII, yang lainnya juga bisa melakukan MoU lainnya, khususnya dalam investasi di bidang pariwisata mengingatkan besarnya market pariwisata kita," ujarnya.

Sementara itu, Direktur PTPN VIII Muhammad Yudayat mengatakan bisnis utama PTPN VIII selama ini adalah terkait komoditas seperti teh, sawit dan karet. Saat ini, pihaknya ingin mengembangkan pariwisata potensial yang ada di lahan PTPN VIII.

"Sekarang kami melihat peluang lain, ada aset-aset kami yang optimalisasinya masih rendah yang bisa kami kembangkan. Kita tahu ada yang di Ciwidey, di Pangalengan di Gunung Mas, itu semua lahan-lahan milik PTPN VIII yang cocok dikembangkan untuk pariwisata," kata Yudayat.

Dalam waktu dekat, pihaknya juga mencoba memfinalisasikan kerja sama pengembangan pariwisata di Kawasan Ciater, Kabupaten Subang. "Ciater ini puncaknya Bandung, udaranya sejuk, hamparan teh bagus, pemandangan indah. Minggu lalu Pak Gubernur Jabar dan tim ke sana dan meyakini ini bisa dikembangkan lebih lanjut pariwisatanya," kata Yudayat.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kebut Perbaikan Jalan Rusak Jelang Lebaran, Akses Destinasi di Yogyakarta Jadi Prioritas

7 jam lalu

Kebut Perbaikan Jalan Rusak Jelang Lebaran, Akses Destinasi di Yogyakarta Jadi Prioritas

Sejumlah akses infrastruktur jalan di wilayah Yogyakarta mulai gencar diperbaiki menjelang libur Lebaran ini.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai pada April

1 hari lalu

BMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai pada April

Pantura bakal menjadi daerah pertama di Jawa yang memulai musim kemarau pada April mendatang.

Baca Selengkapnya

Pasar Malaysia Ditawari Eksotisme Destinasi Wisata Ini di Sleman

2 hari lalu

Pasar Malaysia Ditawari Eksotisme Destinasi Wisata Ini di Sleman

Sleman menawarkan sejumlah destinasi wisata pada pasar wisatawan Malaysia, di Malaysian Association of Tour and Travel Agents (MATTA) Fair

Baca Selengkapnya

Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

2 hari lalu

Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

Pemerintah Garut merekrut ribuan tenaga pendamping keluarga untuk mendukung penurunan angka stunting.

Baca Selengkapnya

Cara BRIN Meneliti Jejak Harimau Jawa di Sukabumi, Spesies yang Dikategorikan Punah Selama 40 Tahun

2 hari lalu

Cara BRIN Meneliti Jejak Harimau Jawa di Sukabumi, Spesies yang Dikategorikan Punah Selama 40 Tahun

Peneliti BRIN menelisik DNA pada temuan rambut yang diduga milik Harimau Jawa, hewan yang dkategorikan punah sejak puluha tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Menarik di Arab Saudi

3 hari lalu

Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Menarik di Arab Saudi

Kekayaan budaya, tradisi, dan sejarah Arab Saudi menyatu dengan keindahan alam yang dapat memberikan pengalaman tak terlupakan untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Wisata Religi Sumbar, Ada Masjid dengan Arsitektur Terbaik hingga Surau Buya Hamka

3 hari lalu

Wisata Religi Sumbar, Ada Masjid dengan Arsitektur Terbaik hingga Surau Buya Hamka

Destinasi wisata religi di Sumbar banyak jumlahnya, antara lain Masjid Raya Sumatera Barat hingga surau tempat Buya Hamka menimba ilmu agama.

Baca Selengkapnya

BMKG: Cuaca Jawa Barat Sepekan Ini Diprediksi Hujan Angin dan Petir

3 hari lalu

BMKG: Cuaca Jawa Barat Sepekan Ini Diprediksi Hujan Angin dan Petir

BMKG memprediksi cuaca di Jawa Barat pada 25-31 Maret 2024 masih berpotensi hujan angin dan petir.

Baca Selengkapnya

Wae Rebo di Flores Masuk Peringkat Kedua Desa Terindah Dunia 2024

3 hari lalu

Wae Rebo di Flores Masuk Peringkat Kedua Desa Terindah Dunia 2024

Media internasional The Spectator Index baru saja membagikan daftar 7 Desa Terindah di dunia. Salah satu desa di Indonesia menyabet runner up.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Akan Putuskan Ikut Pilkada Jakarta atau Jawa Barat pada Juni 2024

4 hari lalu

Ridwan Kamil Akan Putuskan Ikut Pilkada Jakarta atau Jawa Barat pada Juni 2024

Ridwan Kamil mengatakan akan memutuskan apakah berlaga di Pilkada Jakarta atau di Jawa Barat pada Juni mendatang.

Baca Selengkapnya