Jurus Pengelola Museum Siwalima agar Masyarakat Datang

Reporter

Antara

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 15 November 2020 07:45 WIB

Alat musik tradisional koleksi Museum Ranggawarsita, Jawa Tangah, Bundengan dipamerkan di Pameran Alat Musik Tradisional Nusantara di Ambon, Maluku, pada 10 November 2020. Foto: Antaranews

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Covid-19 mengakibatkan jumlah kunjungan ke museum anjlok. Kepala Museum Siwalima Provinsi Maluku, Jean Esther Saiya mengatakan museum itu sempat tutup selama tiga bulan sejak virus corona merebak pada Maret 2020.

Kemudian pada Juni 2020, Museum Siwalima kembali buka dengan menerapkan protokol kesehatan. "Jumlah pengunjung turun drastis, bahkan hampir tak ada yang datang," kata Jean Esther saaat pembukaan Pameran Alat Musik Tradisional Nusantara, Selasa 3 November 2020.

Demi menggenjot jumlah kunjungan ke museum, pengelola Museum Siwalima menggelar pameran alat musik tradisional hingga 25 November 2020. Sebanyak 263 koleksi alat musik tradisional jenis petik, pukul, dan gesek dipamerkan di gedung pameran tetap satu Museum Siwalima Provinsi Maluku, Kota Ambon.

Jean Esther menjelaskan pameran bertajuk Simfoni Cinta Nusantara tersebut merupakan kegiatan bersama sejumlah museum di Indonesia. "Acara ini pertama kali berlangsung pada 2010 di Museum Nasional di Jakarta," kata dia.

Ratusan alat musik tradisional tersebut merupakan koleksi dari 31 museum di Indonesia, di antaranya Museum Nasional, Museum MH Thamrin, Museum Sejarah Kota Jakarta, Museum Seribu Moko dan Museum Loka Budaya Universitas Cendrawasih.

Advertising
Advertising

Sejak 2010, pameran alat musik tradisional nusantara telah dibawa keliling sepuluh kota di Indonesia. Museum Siwalima di Kota Ambon menjadi tuan rumah ke-11, setelah sebelumnya dilaksanakan di Museum Mpu Tantular di Sidoarjo pada 14 Agustus - 14 September 2019.

Pembukaan pameran Simfoni Cinta Nusantara menampilkan orkes musik tradisi Molucca Bamboo Wind Orchestra atau MBWO. Mereka membawakan tembang-tembang tradisional nusantara secara medley dengan iringan tiupan suling bambu.

Pada kesempatan itu, sebanyak 12 jenis alat musik tradisional Maluku turut dipamerkan. Di antaranya, jukulele, rebana, tifa, rumba dari tempurung kelapa, suling melintang atau floit, suling paruh, tahuri (terompet dari kulit kerang), gong totobuang, gong sedang, hawaian, tiwal, dan prai.

Jean berharap pameran alat musik tradisional ini mampu meningkatkan antusiasme msyarakat untuk berkunjung ke museum. Tentu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.

Berita terkait

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

14 jam lalu

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

Dalam perjalanan sejarahnya, Qatar berkembang menjadi pusat seni dan budaya yang beragam.

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

5 hari lalu

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

6 hari lalu

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berusia 49 tahun, suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Ada apa saja di sana?

Baca Selengkapnya

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

7 hari lalu

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

8 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

9 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

9 hari lalu

Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

Kedua rumah limas di Palembang ini pernah muncul di uang pecahan Rp10.000, dibangun tahun 1830-an.

Baca Selengkapnya

Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

10 hari lalu

Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

Kapal pengangkut ikan asal Indonesia ditangkap kerena melakukan alih muatan (transhipment) dengan dua Kapal Ikan Asing (KIA) di Laut Arafura, Maluku.

Baca Selengkapnya

PDIP Maluku Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah, Apa Saja Syaratnya?

12 hari lalu

PDIP Maluku Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah, Apa Saja Syaratnya?

Dalam proses penjaringan bakal calon kepala daerah PDIP tidak mengenal mahar politik.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

19 hari lalu

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

Pergerakan pengguna Commuter Line Jabodetabek juga masih terpantau di stasiun-stasiun yang terletak di kawasan pusat perbelanjaan atau sentra bisnis.

Baca Selengkapnya