Keunikan Rammang-Rammang, Objek Wisata yang Diusulkan Jadi Geopark UNESCO

Reporter

Antara

Selasa, 3 November 2020 16:09 WIB

Pengunjung saat berada di destinasi wisata Karst Rammang-rammang Kabupaten Maros, Sulsel. ANTARA Foto/Nur Suhra Wardyah

TEMPO.CO, Jakarta - Keindahan wisata karst Rammang-Rammang di Kabupaten Maros telah dikenal dan diakui oleh segenap warga Indonesia. Kini, taman nasional geopark ini sedang bersiap untuk lebih dikenal dunia karena sedang berproses dalam pencanangan Geopark Dunia oleh UNESCO.

Bukan tanpa sebab wisata yang berada di pegunungan kapur Maros-Pangkep ini diajukan menjadi geopark dunia. Alamnya menyuguhkan pesona yang mungkin tak bisa ditemukan di belahan dunia lain.

Rammang-rammang berarti awan atau kabut dalam bahasa Makassar. Nama itu menggambarkan suasana di sana yang kerap diselimuti kabut, terutama saat pagi hari. Namun kabut itu tak menutupi pesona gugusan pegunungan karst yang gagah itu.

Gugusan pegunungan karst itu disebut terbentuk jutaan tahun lalu. Namun baru dihuni oleh manusia ribuan tahun lalu. Hal tersebut dapat terlihat dari peninggalan berupa lukisan di dinding-dinding tebing. Contohnya ada di gua Telapak Tangan.

Ridwan, salah seorang pelaku wisata di sana mengatakan salah satu keistimewaan karst adalah mampu menyimpan kantong-kantong air yang tak pernah habis. Dulu, masyarakat setempat mengambil air untuk kehidupan sehari-hari di wilayah ini.

Advertising
Advertising

Jika sampai karst ini ditambang, kata Ridwan, maka suatu saat akan habis dan tidak bisa tumbuh kembali. Karena itu, sebelum ditetapkan menjadi taman nasional geopark pada 2017, warga setempat berjuang keras menentang rencana masuknya perusahaan tambang ke wilayah ini.

"Beberapa tahun lalu, orang tua kita ambil air bersih di sini sebelum ada air dalam kemasan, makanya kami berjuang agar wisata Rammang-Rammang ini masuk ke Geopark UNESCO," kata Ridwan.

Setelah menyusuri Sungai Pute dengan perahu, peserta Datsun Raisers Expedition 2 menjelajah kampung batu di obyek wisata Rammang-rammang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, 20 Maret 2017. TEMPO/Jobpie Sugiharto

Bukan hanya pesona karst, Rammang-rammang juga memanjakan mata pengunjung dengan sejumlah objek wisata lain seperti Kampung Berua. Di kampung ini, terdapat telaga yang disebut telaga Bidadari. Dinamakan begitu karena konon menjadi tempat mandi para bidadari.

Untuk menuju kampung Berua, pengunjung bisa menyusuri sungai Pute. Tentunya sepanjang perjalanan, keindahan pegunungan dan hamparan sawah menjadi pemandangan yang menyejukkan mata.

Berita terkait

Gelar Geopark Ciletuh Run 2024, UGGCP Didorong jadi Destinasi Kelas Dunia

22 jam lalu

Gelar Geopark Ciletuh Run 2024, UGGCP Didorong jadi Destinasi Kelas Dunia

Peserta Geopark Ciletuh Run 2024 bisa menikmati panorama alam yang berada di Geopark Ciletuh.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

1 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

2 hari lalu

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

Indonesia berpotensi menambah daftar geopark yang masuk jejaring UNESCO

Baca Selengkapnya

Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

3 hari lalu

Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

Ada sejumlah hati penting tentang buku dan literasi. Di tingkat internasional, ada hari buku sedunia setiap 23 April

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

4 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

4 hari lalu

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

Geopark Kebumen diajukan untuk mendapat pengakuan dari UNESCO Global Geopark. Ini 5 keunikannya.

Baca Selengkapnya

Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

7 hari lalu

Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

9 hari lalu

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

15 hari lalu

18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

Geopark apa saja yang termasuk dalam 18 geopark yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark baru

Baca Selengkapnya

Penetapan dan Kriteria UNESCO Global Geopark

15 hari lalu

Penetapan dan Kriteria UNESCO Global Geopark

UNESCO Global Geopark merupakan kawasan geografis yang memiliki signifikansi geologi internasional

Baca Selengkapnya