55 Hari Tanpa Covid-19, Kini Beijing Tertutup untuk Wisatawan

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Jumat, 19 Juni 2020 15:14 WIB

Suasana pasar Xinfadi di Beijing, Cina, pada 19 Februari 2020. REUTERS/Tingshu Wang

TEMPO.CO, Jakarta - Gelombang kedua virus corona mungkinkah menerpa Beijing? Usai wabah pertama pada Desember 2019 yang bermula di Kota Wuhan, Beijing, ibu kota Cina melaporkan tak ada wabah yang muncul sejak April 2020.

Selama 55 hari, ibu kota Cina itu belum melaporkan adanya infeksi yang ditularkan secara lokal dan kehidupan telah kembali normal. Bisnis dan sekolah dibuka kembali, orang-orang kembali bekerja, dan angkutan umum dan taman kota kembali dipenuhi warga.

Dikutip dari CNN, suasana kota yang menggembirakan itu kembali mencekam pada pekan lalu. Saat pasar grosir sembako terbesar di Beijing, menjadi pangkal penyebaran virus corona. Tercatat 180 orang terinfeksi hingga Jumat, 12 Juni 2020.

Dalam hitungan hari, sebagian kota metropolitan yang berpenduduk lebih dari 20 juta orang ini dikarantina. Mengutip CNN, pihak berwenang memperkenalkan kembali langkah-langkah pembatasan ketat yang digunakan sebelumnya, untuk melawan gelombang awal infeksi.

Baca: Lebih 100 Kasus Baru Virus Corona Muncul di Beijing

Advertising
Advertising

Aparat menutup lingkungan perumahan, menutup sekolah dan melarang ratusan ribu orang yang dianggap berisiko tertular virus agar tak meninggalkan kota. Sekitar 356.000 orang telah diuji hanya dalam lima hari.

"Wabah di Beijing ini mungkin tidak dimulai pada akhir Mei atau awal Juni, tetapi mungkin sebulan sebelumnya," kata Gao Fu, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Cina, pada pertemuan di Shanghai pada hari Selasa, 16 Juni 2020.

"Pasti ada banyak kasus asimptomatik atau ringan di (pasar), itu sebabnya virus telah terdeteksi begitu banyak di lingkungan," katanya.

Seorang staf medis dalam pakaian pelindung melakukan tes swab dari orang-orang yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke Beijing, menyusul kasus baru infeksi penyakit virus corona (Covid-19) di ibu kota Cina, di Nanjing, provinsi Jiangsu, Cina 15 Juni 2020. China Daily via REUTERS

Bukti dari Amerika Serikat menunjukkan antara 25-45 persen, orang yang terinfeksi kemungkinan tidak memiliki gejala, dengan studi epidemiologi menunjukkan bahwa orang-orang dapat menularkan virus kepada seseorang yang tidak terinfeksi.

Selama beberapa bulan terakhir, beberapa pakar kesehatan Cina telah memperingatkan kemungkinan infeksi kedua, bahkan ketika media pemerintah Cina berulang kali memuji keberhasilan pemerintah dalam mengatasi wabah tersebut, dan membandingkannya dengan kegagalan pemerintah Barat.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan CNN pada bulan Mei, pakar pernapasan Tiongkok Dr. Zhong Nanshan memperingatkan bahwa Cina masih menghadapi "tantangan besar" dari kemungkinan kembalinya virus itu, dan bahwa pihak berwenang tidak boleh berpuas diri.

"Mayoritas ... Cina saat ini masih rentan terhadap infeksi Covid-19, karena kurangnya kekebalan," kata Zhong. "Kami menghadapi tantangan besar, itu tidak lebih baik daripada negara-negara asing saat ini."

Wabah di Beijing akan menjadi ujian terbaru dari strategi penahanan virus corona Cina.

Bukan Gelombang Kedua?

Pada hari Kamis, 18 Juni 2020, Wu Zunyou, kepala ahli epidemiologi di CDC Cina, memberikan nada kemenangan, menyatakan bahwa wabah di Beijing sudah "terkendali."

Wu mengatakan bahwa masih ada kemungkinan bahwa akan ada kasus baru yang dikonfirmasi terkait dengan Pasar Xinfadi, yang muncul dalam beberapa hari mendatang.

"Akan ada kasus yang dilaporkan besok dan lusa. Kasus yang dilaporkan adalah proses deteksi infeksi sebelumnya. Bukan infeksi baru. Infeksi baru hanya sporadis," kata Wu.

Kepala ahli epidemiologi CDC itu, mengatakan bahwa tidak terduga untuk melihat wabah baru di Beijing, mengingat banyaknya kasus global baru.

"Selama ada risiko kasus impor, infeksi impor dan kelompok kecil yang disebabkan oleh infeksi impor mungkin terjadi di mana saja di Cina. Dari sudut pandang ini, (wabah Beijing) adalah normal," katanya.

Warga mengantre untuk melakukan tes asam nukleat di sebuah taman di Beijing, Cina, 17 Juni 2020. Beijing pun memberlakukan lockdown ketat setelah gelombang kedua Covid-19 muncul di ibu kota Cina itu mencegah penyebarannya ke provinsi lain, termasuk dengan melarang perjalanan keluar dari ibu kota. REUTERS/Thomas Peter

Menurut 9 News, Beijing telah membatalkan kegiatan pariwisata di negeri itu, termasuk perjalanan wisata domestik. Diberitakan Global Times, 1.255 penerbangan ke dan dari dua bandara utama di Beijing dibatalkan pada Rabu pagi, 17 Juni 2020, sekitar dua pertiga dari yang dijadwalkan. Cina juga membatasi perjalanan lain di sekitar ibu kota, yang masuk Beijing.

CNN | 9 News

Berita terkait

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

3 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

22 jam lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

1 hari lalu

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

2 hari lalu

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

2 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

2 hari lalu

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

3 hari lalu

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.

Baca Selengkapnya