Karantina Diri di Superyacht Ala Orang Superkaya, Mungkinkah?

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Kamis, 16 April 2020 10:02 WIB

Aqua menggabungkan estetika, desain, dan teknologi. Perusahaan desain yacht Sinot menggandeng Lateral Naval Architects untuk mengembangkan Aqua. Foto: Sinot Yacht Architecture & Design 2019

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika raja dunia hiburan David Geffen berbagi foto mengenai superyacht-nya "Rising Sun", dengan keterangan foto "terisolasi di Grenadines" sebuah pulau di Karibia, bulan lalu. Tentu saja, membuat sebagian orang kagum dan sebagian pula gemas. Mengingat dunia sedang menderita karena virus corona, pamer kekayaan dirasa besabai sesuatu yang kurang empati.

Meskipun Geffen juga menulis kalimat, “Berharap semua orang tetap aman,” dan menghapus unggahan superyacht di media sosial, namun ia terlanjur dikritik sebagai tak peka kondisi dunia. Pasalnya, mengkarantina diri di sebuah superyacht seharga US$590 juta atau setara Rp9,3 triliun (Kurs Rp15.907 per dolar), tentu karantina yang mewah.

Apa yang dilakukan Geffen, ternyata dilakukan orang-orang superkaya lainnya, yang memilih melenggang dengan jet pribadi dan karantina diri di atas superyacht mewah, sebagaimana diberitakan CNN. Tapi dengan karantina wilayah (Lockdown), mungkinkah operasional superyacht dilakukan?

Menurut CNN Travel, hal itu bisa saja. Dengan kapal berisi kru dan logistik yang diantar kepada mereka, para orang superkaya bisa berbulan-bulan di kapal bahkan berlayar lintas negara, "Kami memiliki sejumlah terbatas, pemilik kapal pesiar pribadi yang memilih untuk mengisolasi diri di kapal pesiar mereka," kata Rupert Connor dari Luxury Yacht Group LLC mengatakan kepada CNN Travel.

Connor menyebut superyacht sebagai tempat perlindungan yang paling menakjubkan, "Ketika Anda mengenal yacht dan kru Anda dengan baik, itu adalah oasis yang sangat indah dari kegilaan yang menyelimuti dunia,” ujarnya. Superyacht modern memiliki kemampuan berlayar jara jauh, dengan logistik dan sistem navigasi canggih. Bahkan sebagian kru superyacht telah memiliki sertifikat pelatihan medis.

Advertising
Advertising

Superyacht Rising Sun berpanjang 138 meter dengan fasilitas mewah milik raja dunia hiburan David Geffen. Foto: CNN Travel

Menurut Connor, mereka yang mengisolasi di dalam yacht mereka sebenarnya tidak bergerak. Sebaliknya mereka harus membuang sauh tak jauh dari kepulauan, agar mereka bisa mengakses bandara. Jadi, meskipun berencana di atas kapal dalam jangka waktu lama, mereka bisa segera pergi begitu pembatasan global dicabut.

Peminat menyewa kapal pesiar untuk karantina diri saat ini melonjak. Namun para operator enggan melayani, mengingat risiko penularan wabah virus corona yang tinggi, “Pada akhirnya memutuskan menyewa kapal pesiar pribadi, kini juga berisiko, karena penyewa tidak tahu sejarah kesehatan kru dan pemiliknya,” imbuh Connor. Dan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan, menurut Connor, belum bisa menyatakan superyacht itu bersih dari kuman atau virus.

Tapi, beberapa broker superyacht terus menawarkan carter dalam keadaan khusus. Jonathon Beckett, CEO Burgess broker superyacht mengatakan kepada majalah gaya hidup Robb Report, menyebut pelanggan tertentu telah mencarter superyacht tujuh minggu dan empat minggu untuk keluarga mereka, menghindari pandemi.

Kehidupan di superyacht sebagaimana di mansion atau hotel mewah. Anak-anak bisa sekolah jarak jauh, karena terdapat fasilitas wifi. Mereka pun bisa memiliki pelajaran memasak dengan koki. Bila rasa penasaran mereka besar, anak-anak bisa belajar mengenai mesin kapal pesiar dengan para insinyur dan teknisi.

Luxury Yacht Group berharap, persewaan superyacht diizinkan memiliki laboratorium pengujian kesehatan onboard, untuk tes Covid-19. Bila itu memungkinkan, menurut Connor, superyacht akan jadi tempat bersembunyi yang menakjubkan dari pandemi virus corona, “Superyacht kerap berada di lokasi yang eksotis. Tentu tampak seperti "tempat perlindungan yang luar biasa" untuk isolasi diri, sehingga tidak mengherankan bahwa pelanggan ingin naik superyacht,” jelasnya.

Ide menjadikan superyacht sebagai karantina diri, tak disepakati Rumble Romagnoli, CEO Relevance, pemasaran kapal pesiar Monaco. Kepraktisan superyacht bisa jadi pilihan, tapi tidak mungkin bagi kebanyakan orang, "Saya pikir itu agak tidak realistis untuk berpikir orang akan pergi, naik superyacht dan hanya berhenti di tengah laut," katanya.

Dia juga menekankan bahwa terjebak di tengah laut selama berminggu-minggu, terbukti membosankan bagi sebagian besar orang. Bahkan, jika mereka memiliki fasilitas mewah -- seperti superyacht Rising Sun -- yang memiliki gudang anggur dan lapangan basket di atas kapal sekalipun.

"Miliarder dan multi-jutawan ini tidak hanya tinggal di kapal pesiar selama dua hingga tiga bulan. Ini tidak menyenangkan," tambahnya. "Mereka terbang, naik kapal pesiar, pergi ke restoran, turun dari superyacht untuk makan siang, pergi ke klub malam, mendapatkan helikopter di tempat lain. Ini tidak seperti villa. Itu bisa sangat sesak," imbuhnya.

Superyacht dan kapal pesiar mewah lainnya, terlihat bersandar di dermaga Pelabuhan Hercule. Tidak jauh dari sana pemandangan sirkuit Monte Carlo, salah satu sirkuit yang berada di tengah kota Monaco, 18 Mei 2015. Andrey Rudakov/Getty Images

Bagi mereka yang terlanjur berminat, juga tak bisa segera mewujudkannya. Menurut Rogmanoli, pembatasan perjalanan global saat ini, membuat mencapai kapal pesiar sangat sulit. Salah satu kasus, sekelompok penumpang yang menuju Cannes dengan jet pribadi, terbang dari London ke Bandara Marseilles pada awal April. Mereka melanggar larangan perjalanan yang tidak penting di Prancis, mereka pun ditolak masuk.

Melakukan perjalanan dengan kapal pesiar juga akan bertentangan dengan instruksi "tinggal di rumah" yang dikampanyekan di seluruh dunia. Lalu ada fakta bahwa hampir semua pemesanan carter telah dibatalkan, kru sedang dikirim pulang, dan cuaca di Mediterania yang kurang bersahabat untuk pelayaran.

Berita terkait

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

46 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

47 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

52 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

14 Desember 2023

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama mendesak pemerintah memperkuat surveilans untuk merespons peningkatan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

7 Desember 2023

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

Malaysia mencatatkan kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan. Dalam beberapa hari terakhir, Covid-19 di Malaysia naik hingga 57 persen.

Baca Selengkapnya

PM Selandia Baru Positif Covid Menjelang Pemilu

2 Oktober 2023

PM Selandia Baru Positif Covid Menjelang Pemilu

Selandia Baru bersiap menghadapi Pemilu. PM Selandia Baru yang akan kembali mencalonkan diri, terserang Covid.

Baca Selengkapnya

WHO Lagi-lagi Desak Cina Buka Akses Penuh Soal Asal Usul Virus Corona

18 September 2023

WHO Lagi-lagi Desak Cina Buka Akses Penuh Soal Asal Usul Virus Corona

Cina diminta oleh WHO membuka akses seluas-luasnya untuk menyelidiki keberadaan virus Corona.

Baca Selengkapnya