Ini Dia Destinasi Wisata yang Digemari Turis Cina

Reporter

Tempo.co

Editor

Ludhy Cahyana

Minggu, 26 Januari 2020 15:00 WIB

Sejumlah warga etnis Tionghoa menarikan Barongsai berkeliling kampung saat ritual tolak bala di kawasan Kuta, Bali, Jumat, 24 Januari 2020. Ritual tersebut bertujuan menetralisir segala keburukan dari keempat penjuru arah mata angin. ANTARA/Fikri Yusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Turis Cina pada 2018 menyumbang sekitar 2,6 juta orang. Pada 2019 pemerintah menargetkan 3,5 juta wisatawan China. Namun virus corona diperkirakan membuat kedatangan wisatawan Cina ke Indonesia pada 2020 melambat pada awal tahun.

Pasalnya, saat ini pemerintah Cina mengambil kebijakan mengkarantina 56 juta warganya di Wuhan dan sekitarnya – mencapai 18 kota lain. Dengan cara menutup transportasi publik dari dan ke kota-kota yang terinfeksi corona.

Kementerian Luar Negeri Indonesia, juga telah menerbitkan travel advice atau imbauan perjalanan ke Cina, sebagai imbas penyebaran virus corona. Dalam travel advice ini, Kemenlu mengimbau Warga Negara Indonesia (WNI) yang hendak ke Cina, untuk selalu memantau perkembangan dan selama di Cina, tidak melakukan kontak fisik dengan orang yang sedang dalam kondisi batuk, demam, dan sesak napas.

Sebaliknya, pemerintah Indonesia telah memasang alat pendeteksi panas tubuh, terutama bagi wisatawan yang baru datang dari luar negeri. Bandara utama seperti Bandara Kualanamu, Soekarno-Hatta, Adisutjipto, juanda, dan bandara-bandara lain yang melayani penerbangan mancanegara.

Padahal Indonesia – sebagaimana dinukil dari Antara -- merupakan destinasi ketiga paling favorit bagi warga Cina, setelah Jepang dan Thailand. Berikut destinasi wisata yang digemari turis Cina.

Advertising
Advertising

Wisatawan asing saat mengunjungi Gurun Pasir Telaga Biru di Bintan, Prov Kepri, Selasa, 31 Desember 2019. Pengunjung meningkat saat libur sekolah dan akhir tahun ini. TEMPO/Yogi Eka Sahputra

Pulau Bintan di Kepulauan Riau

Kementerian Pariwisata mayoritas wisatawan Cina yang ke Bintan berasal dari Hang Zhou dan Ningbo. Selain itu mereka juga berdatangan dari kota Qongqing, Changsa, Kunning, Nanning, Wenzhou, Nanjing, Shanghai, dan Chengdu.

Selama di Bintan, rata-rata setiap turis menghabiskan US$1.000. Barang yang digemari berupa sarang burung walet dan tongkat Ali. Bintan dikenal sebagai destinasi wisata pantai dan selam. Perairannya yang tenang sangat pas untuk paddle board maupun banana boat. Bintan juga digemari karena lapangan golfnya yang indah serta resor dan glamping privat.

Bali

Wisatawan Tiongkok juga membanjiri Bali saat libur Imlek. Mereka paling menyukai destinasi wisata pantai, dan kurang begitu suka berbelanja. Menurut Gubernur Bali, I Wayan Koster, turis Cina tak menyukai belanja di Bali, karena di negara mereka harga barang sejeni jauh lebih murah. Namun, wisatawan Cina menyukai seni dan budaya Bali, seperti tarian dan ritual masyarakat Hindu di Bali.

Manado

Tingkat hunian hotel di Provinsi Sulawesi Utara, yang mampu bertahan stabil di kisaran 70-80 persen, merupakan dampak positif dari kunjungan wisatawan Cina yang terus meningkat. Manado terkenal dengan pantai dan Taman laut Bunaken, tampaknya mampu memikat wisatawan Cina.

Kedatangan mereka sangat membantu menaikkan okupansi kamar saat low season. Kedatangan turis Cina itu membuat hotel-hotel di Manado tetap stabil tingkat huniannya. Rata-rata lama inap mereka mencapai 4 hari. Keberadaan Likupang, juga meningkatkan kunjungan wisatawan Cina yang masuk melalui Manado.

Pemain Naga Liong beraksi pada puncak perayaan Cap Go Meh 2570 di Manado, Sulawesi Utara, Selasa, 19 Februari 2019. Ribuan warga berkumpul di kawasan Pecinan untuk menyaksikan perayaan tersebut, yang merupakan salah satu agenda pariwisata unggulan di Manado. ANTARA

Kupang, Nusa Tenggara Timur

Kupang memiliki koleksi pantai dan bawah laut yang indah. Inilah yang juga menarik wisatawan Cina menuju Kupang. Beberapa perusahaan Cina juga berinvestasi di Nusa Tenggara Timur, inilah yang mendorong peningkatan wisatawan Cina ke Kupang. Kabar lainnya, investor Cina juga melirik potensi Pulau Kera untuk dijadikan kawasan resor. Pulau itu bakal dibenami investasi sebesar Rp150 miliar untuk membangun Pitoby Raya Resort di Pulau Kera.

Solo

Kota Solo dan sekitarnya mulai dilirik oleh para wisatawan asal Cina. Sebuah perusahaan agen perjalanan bahkan menyewa pesawat tiap pekan untuk mengangkut wisatawan dari Cina. Kedatangan turis Cina ini merupakan kerja keras bertahun-tahun, memperkenalkan Solo dalam berbagai pasar wisata di Cina.

Direktur Utama PT Cahaya Matahari Rembulan Pupun Pantiana Gunmantono mengatakan pembukaan pasar wisatawan di China pada awalnya sukup sulit. "Rata-rata belum mengenal nama Kota Solo," katanya kepada TEMPO, pada Rabu 31 Juli 2019 silam.

Wisatawan menikmati keindahan cahaya lampion Imlek dari atas perahu di Kali Pepe Solo, Jawa Tengah, Senin 18 Februari 2019. Perahu wisata itu hanya bisa dinikmati hingga akhir Februari ini. (FOTO: AHMAD RAFIQ/TEMPO)

Promosi mengenai Kota Solo dilakukan bertahun-tahun. Dia juga mencoba membuat beberapa paket yang memiliki peluang. "Tentunya harus digabung dengan paket wisata Yogyakarta serta Borobudur sebagai daya tarik," katanya.

Berita terkait

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

5 jam lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

5 jam lalu

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

23 jam lalu

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.

Baca Selengkapnya

Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

23 jam lalu

Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya

Digelar Awal Mei, Festival Yoga BaliSpirit Festival Diharapkan Dongkrak Wellness Tourism Indonesia

1 hari lalu

Digelar Awal Mei, Festival Yoga BaliSpirit Festival Diharapkan Dongkrak Wellness Tourism Indonesia

BaliSpirit Festival 2024 menghadirkan lebih dari 150 lokakarya dalam bidang yoga, tari, pengembangan pribadi, penyembuhan dan seni bela diri.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 7 destinasi Wisata di Bumi RA Kartini Jepara

1 hari lalu

Rekomendasi 7 destinasi Wisata di Bumi RA Kartini Jepara

Jepara asal RA Kartini memiliki beragam potensi destinasi wisata menarik, salah satunya adalah Taman Nasional Karimunjawa.

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

1 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bali Maritime Tourism Hub Harus Terintegrasi

1 hari lalu

Bali Maritime Tourism Hub Harus Terintegrasi

Pelindo harus memastikan BMTH menjadi destinasi yang membuat wisatawan mancanegara bisa tinggal lama di Bali.

Baca Selengkapnya

Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

1 hari lalu

Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal

Baca Selengkapnya

Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

1 hari lalu

Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya