Usai Musim yang Mematikan, Nepal Batasi Pendaki ke Himalaya

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Sabtu, 17 Agustus 2019 20:53 WIB

David Lama berdiri dekat tendanya di puncak Lunag Ri di pegunungan Himalaya di perbatasan antara Nepal dan Tibet. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Belum tuntas tahun 2019, jumlah pendaki gunung yang meninggal di lereng Gunung Everest atau Himalaya mencapai 11 orang. Angka ini merupakan yang tertinggi. Mereka meninggal karena belum berpengalaman mendaki Gunung Himalaya.

Peristiwa itu mengundang kritikan karena membiarkan Himalaya dipadati pengunjung. Sembilan dari kematian itu terjadi di sisi gunung wilayah Nepal, setelah pemerintah mengeluarkan rekor 381 izin pendakian untuk musim 2019.

Menukil dari BBC, Nepal mungkin akan merombak seluruh strateginya mengenai pariwisata terkait Gunung Everest. Sebuah panel yang terdiri dari para pejabat Nepal dan anggota komunitas pendakian gunung, dilaporkan telah menghasilkan proposal. Mereka berupaya untuk mencegah pendaki yang tidak berpengalaman mendaki Himalaya.

Kementerian Kebudayaan, Pariwisata, dan Penerbangan Sipil Nepal tidak akan mengizinkan pendakian ke puncak himalaya, sebelum mereka memperoleh keterangan telah mampu menaklukkan lereng Himalaya setinggi 6.500 meter.

Lalu, mereka boleh mendaki kembali untuk mencapai puncak Himalaya. Untuk mencegah rute pendakian padat dan pendaki pemula meramaikan pendakian, pemerintah Nepal mewajibkan calon pendaki gunung membayar biaya US$ 35.000 atau lebih dari Rp400 juta.

Advertising
Advertising

Mereka juga harus menyerahkan "sertifikat kebugaran jasmani," dan menyewa "pemandu yang berpengalaman" untuk mewujudkan impian puncak Everest mereka menjadi kenyataan. Saat ini, biaya untuk mendaki Gunung Everest adalah US$ 11.000 atau sekitar Rp150 juta.

Pada Juni lalu 11 pemilik dan perwakilan perusahaan pendakian komersial yang memandu pendaki gunung Everest, serta empat ahli pendakian mengkritik pemerintah Nepal, karena menciptakan lingkungan yang memungkinkan bisnis pendakian bangkrut, karena mengkomersialkan Himalaya kepada para petualang yang tidak berpengalaman.

Ekonomi Nepal sangat bergantung pada pariwisata, yang menghasilkan US$300 juta pendapatan setiap tahun. Pada 2018, Nepal adalah salah satu negara termiskin di dunia, dengan PDB per kapita US$918.

David Lama saat berjalan di puncak Lunag Ri di pegunungan Himalaya di perbatasan antara Nepal dan Tibet. David akhirnya berhasil menaklukkan puncak Lunag Ri seorang diri setelah melakukan pendakian pada 2015 dan 2016. REUTERS

Sebelumnya, dewan turis Nepal mengatakan kepada Associated Press bahwa mereka tidak berencana membatasi jumlah izin pendakian Gunung Everest. Dengan menaikkan biaya pendakian gunung dan memperkuat persyaratan untuk pemohon izin, negara ini masih dapat secara efektif melarang pendaki dan operator naif dari lereng Gunung Everest.

Berita terkait

12 Syarat Naik Gunung Gede Pangrango, Wanita Haid Tidak Disarankan Mendaki

1 hari lalu

12 Syarat Naik Gunung Gede Pangrango, Wanita Haid Tidak Disarankan Mendaki

Saat berencana mendaki ke Gunung Gede Pangrango, sebaiknya ketahui terlebih dahulu beberapa syarat naik Gunung Gede Pangrango berikut ini.

Baca Selengkapnya

Bhutan Hapus Syarat Asuransi Perjalanan yang Diwajibkan saat Pandemi

2 hari lalu

Bhutan Hapus Syarat Asuransi Perjalanan yang Diwajibkan saat Pandemi

Penghapusan syarat asuransi ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung untuk menjelajahi budaya, bentang alam, dan warisan unik Bhutan.

Baca Selengkapnya

5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

3 hari lalu

5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

Untuk mendaki Gunung Rinjani ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Berikut ini beberapa syarat naik gunung Rinjani.

Baca Selengkapnya

Sambut Lebaran, Sebanyak 3,5 Ton Sampah Gunung Bromo Dibersihkan

19 hari lalu

Sambut Lebaran, Sebanyak 3,5 Ton Sampah Gunung Bromo Dibersihkan

Sekitar 85 persen volume sampah yang diangkut dari Gunung Bromo berasal dari area Tengger Laut Pasir dan Penanjakan.

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Kawasan Bromo Belum Sepenuhnya Bisa Diatasi, Ini Sebabnya

22 hari lalu

Masalah Sampah di Kawasan Bromo Belum Sepenuhnya Bisa Diatasi, Ini Sebabnya

Hingga sekarang belum ada peraturan mengenai penanganan sampah di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pokhara, Ibu Kota Pariwisata Nepal yang Baru Diresmikan

39 hari lalu

Mengenal Pokhara, Ibu Kota Pariwisata Nepal yang Baru Diresmikan

Pokhara dikenal sebagai pusat wisata Nepal yang terkenal karena keindahan alam, kekayaan budaya, dan beragam kegiatan rekreasi.

Baca Selengkapnya

Pendaki Tersesat di Gunung Batukaru Ditemukan, Ini Profil Gunung Tertinggi Kedua di Bali

51 hari lalu

Pendaki Tersesat di Gunung Batukaru Ditemukan, Ini Profil Gunung Tertinggi Kedua di Bali

Gunung Batukaru, gunung tertinggi kedua di Bali ini menjadi tempat yang menantang bagi para pendaki untuk mencapai puncaknya. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Menarik Gunung Andong, Tiket Murah dan Pemandangannya Indah

56 hari lalu

6 Fakta Menarik Gunung Andong, Tiket Murah dan Pemandangannya Indah

Bagi pendaki pemula, bisa memilih Gunung Andong untuk melakukan pendakian. Tingginya sekitar 1.726 mdpl. Ini fakta menarik Gunung Andong.

Baca Selengkapnya

Demi Keselamatan, Pendaki Gunung Everest dari Nepal bakal Diwajibkan Bawa Chip

26 Februari 2024

Demi Keselamatan, Pendaki Gunung Everest dari Nepal bakal Diwajibkan Bawa Chip

Chip ini diperkirakan akan mulai berlaku pada musim semi mendatang, yang bertepatan dengan dimulainya musim pendakian di Gunung Everest.

Baca Selengkapnya

Tarif Baru bagi Wisatawan yang Ingin Mendaki Gunung Fuji di Jepang, Berlaku Mulai Juli

3 Februari 2024

Tarif Baru bagi Wisatawan yang Ingin Mendaki Gunung Fuji di Jepang, Berlaku Mulai Juli

Biaya ini dipungut untuk membatasi jumlah pengunjung dan mengurangi kemacetan di Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya