TEMPO.CO, Jakarta - Penulis Asma Nadia mengaku sudah pernah mengunjungi 65 negara dan 430 kota di seluruh dunia. Enaknya, kebanyakan perjalanannya ke berbagai negara itu dilakukannya secara gratis. “Rata-rata gratis. Jadi mungkin dari 65 negara, 60nya gratis,” kata Asma Nadia kepada Nur Alfiyah dari Tempo pada 25 Februari 2019.
Asma Nadia mengatakan selama ini ia sudah enam kali pergi ke Korea Selatan. Keenam kali perjalanan itu didapatkannya secara cuma-cuma. “Makanya kalau teman-teman bilang bahwa jalan-jalan itu harus punya uang, ah enggak juga sih,” katanya.
Bila beruntung bisa pergi diongkosi, Asma Nadia beberapa kali meminta pulang lebih lambat. Ia tinggal menyewa penginapan atau menginap di rumah teman.
Bila memperpanjang waktu bepergiannya, Asma Nadia biasanya fokus mengisi konten di You Tube miliknya. Misalnya, beberapa waktu lalu Asma Nadia baru mengunggah hasil obrolan bersamanya dengan seorang muslimah dari Korea Selatan. Ia pun memiliki bahan cerita dari seorang muslimah Bosnia dan Serbia. “Kalau misalnya saya jalan, saya ingin bertemu dengan muslim setempat. Itu bisa jadi bahan,” katanya.
Selain itu, ia pun kerap diminta untuk mengisi workshop. Misalnya, saat hendak mengisi workshop di Rusia, dengan teman-teman Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia dan Perhimpunan Pelajar Indonesia di negara setempat.
Asma Nadia juga kerap mengunjungi masjid di negara itu bila daerah yang dikunjunginya bukan daerah yang mayoritas beragama Islam. Kegiatan itu menurutnya bisa menambah rasa syukur. “Kadang dari segi arsitektur, bentuknya tidak seperti masjid di sini. Ada yang bentuknya kaya ruko atau perkantoran, kecil. Jadi kalau saya buat travelling biasanya saya ajak mereka tujuan pertamanya mesjid dulu. Bisa support yang mau donasi,” katanya.
Bila rasa penasaran tentang masjid di daerah Islam minoritas itu sudah terpenuhi, Asma Nadia pun merasa penting untuk mengunjungi museum penulis atau menelusuri jejak penulis. “Misalnya ke museum Anton Chekhov (di Rusia), kuburannya Oscar Wilde ( di Perancis), atau Taman Maxim Gorky ( di Rusia),” katanya.
