Tips Berkunjung ke Banten Lama, Siapkan Sekantong Uang Recehan

Kamis, 8 November 2018 13:45 WIB

Foto yang diambil pada Rabu, 7 November 2018 ini menunjukkan pengemis yang masih beroperasi di kawasan Banten Lama meski jumlahnya telah berkurang. Gubernur Banten Wahidin Halim berencana menyekolahkan anak pengemis supaya berdayaguna. TEMPO/AYU CIPTA

TEMPO.CO, Jakarta - Kawasan wisata sejarah dan ziarah Banten Lama saat ini sedang dalam proses revitalisasi. Meski dalam tahap penataan kawasan wisata tertua di Banten ini tetap dibuka untuk umum.

Ratusan orang dari luar kota memenuhi area makam Sultan Ageng Tirtayasa yang menyatu dengan masjid Agung Banten setiap harinya. Untuk masuk hingga keluar ke area makam dan masjid ini, pengunjung membutuhkan perjuangan. Sebab, banyak sekali peminta sumbangan di area ini, dari kotak amal, kotak sedekah, pengemis hingga tukang parkir dan pak ogah.

"Pokoknya kalau ke sini harus siapkan uang receh yang banyak," ujar Rahajeng, 40 tahun salah seorang pengunjung asal Cirebon, Rabu, 7/11.

Rahajeng mengaku sudah beberapa kali mengunjungi tempat wisata ziarah ini. Berdasarkan pengalaman kunjungan sebelumnya, Rahajeng telah menyiapkan uang pecahan Rp 500, Rp 1000 hingga Rp 2000 di dalam tas kecilnya. "Kalau gakdisiapin jadi repot karena setiap lewat kita dimintai uang.

Rahajeng menghitung untuk masuk hingga keluar kawasan itu, dia harus merogoh kocek recehan hingga Rp 20 ribu untuk memasukan ke dua kotak amal, membayar kantong plastik tempat sandal. Rogoh kocek lebih dalam lagi saat berhadapan dengan puluhan pengemis yang menyemut di pintu makam. Ongkos parkir Rp 10 ribu per kendaraan hingga membayar pak Ogah yang harus dilewati ketika meninggalkan kawasan itu.

"Pak Ogah di sana maksa lho, kalau tidak kami kasih, ketok kaca mobil,"ujar Rahajeng.

Tempo yang berkunjung ke sana beberapa hari lalu juga mau tidak mau harus mengeluarkan pungutan demi pungutan itu sejak awal masuk ke area makam dan masjid. Baru akan masuk ke teras masjid, petugas kotak amal telah mencegat dan meminta mengisi kotak amal.

"Seikhlasnya," kata petugas berpeci hitam tersebut. Setelah lima langkah, petugas dari kotak amal yang berbeda juga meminta untuk mengisi kotak tersebut.

Berita terkait

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

15 jam lalu

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 4,8 mengguncang wilayah Banten dan sekitarnya. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 15.27 WIB.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

1 hari lalu

Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

Zulhas menyebut pabrik itu memproduksi sebanyak 3.608.263 batang baja seberat 27.078 ton.

Baca Selengkapnya

Gempa Bermagnitudo 4,7 dari Laut Guncang Bayah di Banten

11 hari lalu

Gempa Bermagnitudo 4,7 dari Laut Guncang Bayah di Banten

Gempa tektonik bermagnitudo 4,7 mengguncang daerah Bayah Provinsi Banten, Selasa 16 April 2024 pada pukul 10.18 WIB. Getaran gempanya terasa hingga Kabupaten Sukabumi.

Baca Selengkapnya

Kapolda dan Wakapolda Banten Besuk Ustadz Muhyi Korban Pengeroyokan Pegawai Bank Keliling di Serang

25 hari lalu

Kapolda dan Wakapolda Banten Besuk Ustadz Muhyi Korban Pengeroyokan Pegawai Bank Keliling di Serang

Polisi telah menangkap satu pelaku pengeroyokan terhadap ustadz Muhyi. Kapolda meminta massa tidak main hakim sendiri.

Baca Selengkapnya

Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

32 hari lalu

Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

Fenomena penguapan air dari tanah akan menggerus sumber daya air di masyarakat. Rawan terjadi saat kemarau.

Baca Selengkapnya

Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

32 hari lalu

Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

Jakarta dan Banten diperkirakan memasuki musim kemarau mulai Juni mendatang, dan puncaknya pada Agustus. Sedikit mundur karena anomali iklim.

Baca Selengkapnya

Jalan Politik Rano Karno Idola Remaja 1970-an: Kader PDIP, Gubernur Banten sampai Berkali Anggota DPR

41 hari lalu

Jalan Politik Rano Karno Idola Remaja 1970-an: Kader PDIP, Gubernur Banten sampai Berkali Anggota DPR

Rano Karno merintis karier sebagai aktor sejak kanak-kanak, kemudian merambah dunia politik. Ia pernah menjadi Gubernur Banten dan berkali anggota DPR

Baca Selengkapnya

PLN Sukses Sambung Listrik 58 Juta VA untuk Pelaku Usaha di Banten

43 hari lalu

PLN Sukses Sambung Listrik 58 Juta VA untuk Pelaku Usaha di Banten

PLN Banten memiliki program ROM30. Jaminan permintaan sambungan listrik terlaksana maksimal 30 hari dari pengajuan.

Baca Selengkapnya

Mantan Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany Raih Suara Terbanyak di Dapil Banten III, Ini Profilnya

45 hari lalu

Mantan Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany Raih Suara Terbanyak di Dapil Banten III, Ini Profilnya

Airin Rachmi Diany eks Wali Kota Tangsel memperoleh suara terbanyak dalam rekapitulasi sementara KPU sampai sejauh ini. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pilot? Ini Sekolah Pilot di Indonesia Plus Prakiraan Biaya dan Syarat Lainnya

47 hari lalu

Ingin Jadi Pilot? Ini Sekolah Pilot di Indonesia Plus Prakiraan Biaya dan Syarat Lainnya

Ingin menjadi pilot? Berikut beberapa sekolah pilot di Indonesia, berikut prakiraan biaya dan syarat lainnya.

Baca Selengkapnya