TEMPO.CO, Bandung - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, aktivasi jalur kereta lama Bandung-Ciwidey akan diteruskan hingga menghubungkan Cirebon di pantura menuju Rancabuaya di pantai selatan Jawa Barat. “Reaktivasi kereta lama lebih dari itu, nanti dari Rancabuaya, Ciwidey, langsung ke Tanjungsari, Sumedang, ke Cirebon. Nanti jalur kereta akan membelah dari selatan ke utara,” kata dia saat bertemua Komisi II DPR di Gedung Sate, Bandung, Selasa, 10 November 2015.
Deddy mengaku, rencana itu justru muncul dari Menteri Perhubungan Ignasius Jonan saat pemerintah provinsi menagih rencana reaktivasi dua jalur kereta lama di Jawa Barat. Dua rencana reaktivasi jalur kereta itu adalah rute Bandung-Ciwidey, serta Pangandaran-Cijulang agar bisa dikerjakan tahun depan. “Kami meminta dua aktivtasi jalur kereta, tapi setelah suratnya diantar ke sana oleh Dinas Perhubungan, (Menteri) Jonan meminta dari Racabuaya ke Ciwidey sampai Cireobon,” kata dia.
Menurut Deddy, jalur kereta yang membelah dari utara hingga selatan Jawa Barat saat ini belum ada. “Kami tidak tahu kapan itu, yang penting Bandung-Ciwidey dulu tinggal aktivasi, nanti diteruskan ke Rancabuaya. Bangun jalur baru,”kata dia.
Deddy menyampaikan rencana itu di sela kunjungan kerja Komisi II DPR. Rencana pengembangan jalur kereta api itu salah satu bagian besar dari skenario Jawa Barat mengembangkan tiga metropolitan di wilayahnya yakni Bogor-Depok-Bekasi-Karawang-Cianjur, Bandung Raya, serta Cirebon-Indramayu-Majalengka-Kuningan.
Menurut Deddy, sejumlah infrastruktur penghubung tengah dikembangkan untuk memicu pertumbuhan masing-masing metropolitan. Di wilayah timur Jawa Barat misalnya sengaja dikembangkan Bandara Internasional Jawa Barat, jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan, jalan tol Cileunyi-Palimanan, hingga rencana Pelindo II mengembangkan Pelabuhan Cirebon.
Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Barat Deny Juanda Puradimaja mengatakan, pemeirntah Jawa Barat tengah melobi PTPN VIII agar membolehkan membangun jalan lintas cepat untuk memperpendek jarak tempuh Pangalengan-Rancabuaya di atas sejumlah lahan perkebunan tehnya di wilayah Jawa Barat selatan. “Target kita Jakarta-Rancabuaya itu enam jam, sekarang delapan jam dari Jakarta,” kata dia di Bandung, 6 November 2015.
Deny mengatakan, pemerintah provinsi menginginkan ada dua jalan lintas cepat untuk memperpendek jarak tempun Bandung-Rancabuaya yang jarak horisontal dalam peta hanya 100 kilometer. “Sudah di survey tahun ini,” kata dia.
Menurut Deny, pemerintah provinsi menginginkan agar PTPN VIII mengijinkan pembangunan jalan lintas cepat itu tanpa perlu melepaskan status kepemilikan lahannya. PTPN VIII bisa mengembangkan Rest-Area di kiri-kanan lintas cepat itu. “Pangalengan-Rancabuaya itu muter-muter. Memang jalan jalan Belanda itu selalu dibuat mengikuti lereng. Sekarang kita mau potong itu agak di atas, sehingga tidak perlu melingkar,” kata dia.
AHMAD FIKRI