Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ngalap Berkah, 2.000 Warga Ikuti Topo Bisu di Keraton Yogya  

image-gnews
Warga mengenakan pakaian adat menandu sesaji berupa gunungan berisi sayur mayur dan buah-buahan pada ritual larung sesaji memperingati 1 Suro di Pantai Gua Cemara, Sanden, Bantul, Yogyakarta, 14 Oktober 2015. Ratusan warga memadati pantai sejak pagi hari hanya untuk melihat ritual setahun sekali tersebut. TEMPO/Pius Erlangga
Warga mengenakan pakaian adat menandu sesaji berupa gunungan berisi sayur mayur dan buah-buahan pada ritual larung sesaji memperingati 1 Suro di Pantai Gua Cemara, Sanden, Bantul, Yogyakarta, 14 Oktober 2015. Ratusan warga memadati pantai sejak pagi hari hanya untuk melihat ritual setahun sekali tersebut. TEMPO/Pius Erlangga
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ribuan warga mengikuti ritual topo bisu pada malam tahun baru Jawa 1 Suro di halaman Keben Bangsal Ponconiti Keraton Yogyakarta, Rabu, 14 Oktober 2015.

Panitia Mubeng Beteng Keraton Kanjeng Raden Tumenggung Wijoyo Pamungkas menuturkan sekitar 2.000 warga ikut prosesi yang digelar paguyuban abdi dalem keraton itu. Sebanyak seribu orang berasal dari unsur abdi dalem dan sisanya masyarakat.

Dalam prosesi yang mulai digelar pukul 21.30 WIB itu, sejumlah abdi dan kerabat keraton Yogyakarta duduk lesehan di depan pintu gerbang keraton dengan berbalut pakaian adat lengkap.

Sejumlah kerabat keraton tampak hadir, seperti adik Sultan Hamengku Buwono X, yakni Gusti Bendoro Pangeran Hario (GBPH) Prabukusumo dan GBPH Yudhaningrat. Adapun dari keluarga HB X terlihat menantu dari putri ketiga, Kanjeng Pangeran Hario Purbodiningrat.

Prosesi pertama dilakukan dengan pelantunan tembang-tembang Macapat tanpa instrumen dan doa-doa selama kurang lebih satu jam hingga pukul 22.30 WIB.

Prosesi dilanjutkan dengan makan bersama sego gurih yang dibagikan pihak panitia mubeng beteng kepada ribuan warga. Sego gurih ini ditempatkan pada mangkuk kertas kecil berisi nasi gurih, sambal goreng, potongan ayam, telur puyuh, dan serundeng.

Usai makan bersama, pihak keraton diwakili GBPH Prabukusumo memberikan pangandikan atau petuah pengantar sebelum topo bisu dimulai tepat jam 00.00 atau saat lonceng keraton berbunyi tengah malam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Semoga saudara sekalian beserta keluarga senantiasa diberi keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan di tahun yang baru ini," ujar Prabukusumo.

Arak-arakan topo bisu mubeng ini dimulai dengan keluarnya belasan prajurit bregada keraton membawa bendera keraton.

Seorang warga peserta ritual mubeng beteng, Pujianto, 52 tahun, asal Cilacap, Jawa Tengah, mengatakan telah mengikuti ritual topo bisu 1992. Setiap malam 1 Suro, ia menyempatkan diri untuk datang ke Yogyakarta. "Insya Allah selalu terberkahi dalam kehidupan, pekerjaan, dan keluarga," ujar Pujianto yang kali ini mengajak istri dan cucunya.

Pujianto yang seorang petani itu menuturkan berkah yang diperoleh setelah mengikuti prosesi itu tak lain kelancaran berbagai hal. "Panen lancar, keluarga bahagia dan sehat, itu berkah," ujarnya.

Lain halnya dengan Jayus, 48 tahun, warga Karangjati, Ngawi, Jawa Timur. Ia dan istrinya ingin ngalap berkah. "Agar diberi kesalamatan dan kebahagiaan menjalani hidup," ujar Jayus, yang berprofesi sebagai petani.

PRIBADI WICAKSONO 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kapan Tahun Baru Islam 1446? Ini Jadwal serta Tanggal Penting di Bulan Muharram

3 hari lalu

Sejumlah warga mengikuti jalan sehat sarungan di Pusat pemerintahan Kota Tangerang, Tangerang, Banten, Minggu, 30 Juli 2023. Acara dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1445 Hijriah tersebut diikuti ribuan warga. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Kapan Tahun Baru Islam 1446? Ini Jadwal serta Tanggal Penting di Bulan Muharram

Kapan tahun baru Islam 1446? Tahun baru Islam bertepatan dengan datangnya bulan Muharram, yakni salah satu bulan suci dalam Islam. Berikut jadwalnya.


Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

3 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

6 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


7 Tempat Terbaik Merayakan Festival Songkran di Thailand

8 hari lalu

Biksu Buddha Thailand bepergian dengan perahu di Kanal Ong Ang saat sedekah pagi untuk melakukan upacara keagamaan untuk menandai Tahun Baru tradisional Thailand 'Songkran' di Bangkok, Thailand, 13 April 2024. Thailand merayakan Tahun Baru tradisional Thailand 'Songkran' festival, juga dikenal sebagai festival air, yang setiap tahun jatuh pada tanggal 13 April, dan dirayakan dengan percikan air sebagai tanda simbolis pembersihan dan penghapusan dosa dan nasib buruk dari tahun yang lalu. Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) memasukkan Festival Songkran Thailand ke dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda Kemanusiaan. EPA-EFE/NARONG SANGNAK
7 Tempat Terbaik Merayakan Festival Songkran di Thailand

Dari hiruk pikuk kota metropolitan hingga keindahan alam yang memesona, Thailand memiliki segala yang Anda butuhkan untuk merayakan Festival Songkran.


Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

11 hari lalu

Prosesi Grebeg Syawal yang digelar Keraton Yogyakarta di Masjid Gedhe Kauman Kamis 11 April 2024. Dok.istimewa
Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

Tahun ini, tradisi Grebeg Syawal tidak lagi diperebutkan tapi dibagikan oleh pihak Keraton Yogyakarta. Bagaimana sejarah Grebeg Syawal?


Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

12 hari lalu

Prosesi Grebeg Syawal yang digelar Keraton Yogyakarta di Masjid Gedhe Kauman Kamis 11 April 2024. Dok.istimewa
Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

Keraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi Grebeg Syawal dalam memperingati Idul Fitri 2024 ini, Kamis 11 April 2024.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

18 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

21 hari lalu

Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X menyebar udik-udik bagian dari acara Kondur Gongso di Masjid Agung Gedhe, Yogyakarta, (23/1). Upacara Kondur Gongso merupakan upacara dalam menyambut Maulud Nabi. TEMPO/Subekti
78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

22 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

42 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.