TEMPO.CO, Jakarta- Aneka hidangan khas Indonesia tersaji dalam acara bazar amal internasional bertajuk "Love Knows No Borders". Acara yang berlangsung di Beijing akhir pekan lalu ini diprakarsai Kementerian Luar Negeri Cina.
Para pengunjung mengerumuni stan Indonesia yang menyuguhkan hidangan khas Nusantara, seperti nasi goreng, mi goreng, sate ayam bumbu kacang, risoles, donat kampung, dan kue pandan.
Menurut keterangan pers KBRI Beijing, Selasa, 13 Oktober 2015, selain menyuguhkan makanan, stan Indonesia memamerkan aneka produk unggulan mulai dari ornamen hiasan Bali, kain songket Nusantara, kerajinan batik, serta macam-macam aksesori.
Acara amal itu digelar untuk menggalang dana, demi meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. "Bazar diselenggarakan untuk mendukung kegiatan pihak-pihak yang peduli dan ingin berkontribusi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat, khususnya yang tinggal di pelosok pedesaan," kata istri Menteri Luar Negeri Cina Qian Wei selaku tuan rumah bazar.
Qian Wei, yang didampingi Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, mengatakan bazar amal digelar sejak 2009. Kegiatan ini dilakukan untuk mengumpulkan sumbangan 18 juta yuan renminbi demi mendukung program bantuan sosial dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di berbagai provinsi, seperti Gansu, Henan, Hebei, dan Guizhou.
"Tahun ini, hasil sumbangan akan didedikasikan bagi guru-guru sekolah dasar dan menengah di Kabupaten Jinping dan Malipo, Provinsi Yunnan," ucap Qian Wei.
Hampir 100 kedutaan besar asing, kantor perwakilan organisasi internasional, serta perusahaan dan organisasi asing maupun Cina, berpartisipasi dalam bazar tahun ini dengan membuka stan-stan khas.
KBRI Beijing setiap tahun berpartisipasi dalam bazar itu. Dalam bazar amal kali ini, KBRI Beijing menyerahkan donasi sebesar 25.000 renminbi atau sekitar Rp 50 juta kepada panitia penyelenggara.
Selain ikut membantu masyarakat sekitar, KBRI memanfaatkan kegiatan itu untuk memperkenalkan seni dan budaya Indonesia kepada masyarakat di Cina, utamanya di Beijing.
ANTARA