Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ragam Tari dan Musik di Festival Kampung Cempluk Malang

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Pelantun Keroncong Endah Laras, tampil membawakan lagu berjudul Rek Ayo Rek dalam rangkaian Singhasari Culture and Culinary Festival, di Candi Sumberawan, Desa Toyomarto, Kec. Singosari, Malang, Jawa Timur, 6 Juni 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Pelantun Keroncong Endah Laras, tampil membawakan lagu berjudul Rek Ayo Rek dalam rangkaian Singhasari Culture and Culinary Festival, di Candi Sumberawan, Desa Toyomarto, Kec. Singosari, Malang, Jawa Timur, 6 Juni 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kampung Cempluk Festival (KCF) yang menampilkan berbagai ragam seni, dan budaya, serta digelar tahunan di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur menjadi objek baru di daerah itu.

"Festival seni dan budaya yang menjadi agenda rutin dalam beberapa tahun terakhir ini diharapkan menjadi objek wisata budaya yang mampu menyedot arus wisatawan, baik lokal maupun mancanegara," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Malang Made Arya Wedhantara ketika membuka KCF di Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (27 September 2015).

Menurut Made, KCF menjadi semacam kegiatan Malang Tempo Doeloe yang digelar tahunan di Kota Malang sebagai rangkaian perayaan HUT Kota Malang. Harapannya kegiatan seperti ini (KCF) bisa ditiru di seluruh dusun, desa atau kecamatan yang ada di Kabupaten Malang.

Agenda Tahunan


Selain menjadi tontonan juga tuntunan, sehingga wajib dijaga dan dilestarikan, juga menjadi acuan dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan KCF tersebut rencananya juga bakal menjadi agenda tahunan dan masuk dalam rangkaian kegiatan HUT Kabupaten Malang pada tahun depan.

Penggagas KCF, Redy Eko Prasetyo, mengatakan komunitas berbasis kebudayaan ini perlu terus dibangun di daerah lain.

"Kampung Cempluk, diharapkan dapat memberi inspirasi pada daerah lain dan mampu menjadi ruang sinergi bersama antara pemerintah dan masyarakat, tentang pentingnya ruang kebudayaan," ujarnya.

Potensi Budaya


Kepala Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Siswanto mengatakan festival ini bisa berlangsung terus-menerus dan bermanfaat bagi masyarakat.

"Kegiatan ini bisa memfasilitasi kegiatan seni budaya dari komunitas yang ada di desa dan luar desa ini," kata Siswanto.

Dalam pembukaan KCF tersebut, beragam potensi seni dan budaya warga masyarakat Desa Kalisongo, ditunjukkan dalam karnaval KCF itu. Peserta karnaval dengan aneka kostum dan tampilan, berjalan mengelilingi desa yang berbatasan dengan Kota Malang itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selama tiga hari pertama dijadwalkan menampilkan beragam seni dan budaya dari warga mulai tarian, musik, dan pawai. Selanjutnya, diisi dengan berbagai seni dan budaya dari luar Malang, bahkan akan menampilkan bintang tamu musisi Debu, Mustafa.

Rencananya, Mustafa akan berpartisipasi dengan memainkan dawai di agenda "Cempluk Berbunyi" pada 30 September 2015.

Musisi


Musisi tradisional Jawa Barat dan komponis gamelan Sunda, Enda Kombet juga akan menghibur warga Kampung Cempluk di panggung Panji Asmoro Bangun.

KCF ke-6 bertema "Menjadi Indonesia itu Sederhana". Tujuan digelarnya KCF tersebut untuk mengangkat potensi seni budaya lokal sebagai kekuatan membangun jati diri bangsa.

Setiap tahun, banyak musisi dan seniman yang tiba-tiba hadir tanpa diundang, sehingga mengejutkan pengunjung.

"Biasanya mereka di luar agenda, datang langsung ingin pentas, seperti Antok Baret tahun lalu," kata Redy.

KCF 2015 berlangsung selama sepekan mulai 27 September hingga 3 Oktober 2015. Beragam atraksi seni budaya rakyat akan tampil dalam tiga panggung utama yang disiapkan penyelenggara.

Sebagai simbol dibukanya KCCF, dinyalakan cempluk (lampu penerangan berbahan minyak tanah dan obor bambu) oleh Kadisbudpar Kabupaten Malang Made Arya Wedhantara, dan Kepala Desa Kalisongo Siswanto yang diikuti peserta, dan pengunjung KCF.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

25 hari lalu

Puluhan ribu warga berpartisipasi dalam Festival Kanda Matsuri, Tokyo. Foto: @tokyoartsandculture
3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

Tiga festival budaya Jepang terbesar yang dirayakan di tanah Jepang.


Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

21 Desember 2023

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

Festival ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kepedulian terhadap budaya dan melestarikannya untuk generasi mendatang.


Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

28 November 2023

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

Pemerintah Kabupaten Keerom melaksanakan Festival Budaya Keerom Ke VIII yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Swakarsa


Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

21 November 2023

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

Ketahanan Pangan sebagai Modal Utama Dalam Implementasi Program Pemajuan Kebudayaan Desa" dan Galang Gerak Budaya Di Kawasan Tapal Kuda


Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

6 November 2023

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

Ribuan masyarakat Kabupaten Keerom tumpah ruah memadati Lapangan Sepakbola Swakarsa, Arso, dalam memperingati Festival Seni Budaya dan Persembahan Hasil Bumi Klasis GKI Keerom, Senin, 6 November 2023.


Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

17 Oktober 2023

Festival budaya Bastar Dussehra di India (utsav.gov.in)
Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

Festival budaya Bastar Dussehra sudah berusia lebih dari 600 tahun di India Tengah, dimulai oleh keluarga kerajaan.


Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

24 September 2023

Festival Budaya Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.Dok. BPPD NTB
Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

Tradisi Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk merupakan salah satu warisan budaya Sasak yang kaya dan unik.


Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

27 Agustus 2023

Haeundae Beach, salah satu pantai yang populer di kota Busan. Selain jadi tujuan bisnis dan MICE, Busan juga menjadi kota wisata leisure. Foto: @the.rhodes.we.travel
Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

Penggemar budaya Korea bisa menikmati pilihan kegiatan menarik, hingga mendapatkan harga promosi tiket wisata ke Korea di festival itu.


Festival LGBT Korea Selatan Dihadiri Puluhan Ribu Orang

2 Juli 2023

Peserta Festival Budaya Queer Seoul memegang bendera pelangi besar saat parade di Seoul, Korea Selatan, 1 Juli 2023. REUTERS/Minwoo Park
Festival LGBT Korea Selatan Dihadiri Puluhan Ribu Orang

Penyelenggara acara LGBT memperkirakan sekitar 35.000 orang mengikuti pawai tersebut.


Milad ke-215, Nantikan Kirab Agung Kasultanan Kacirebonan

10 Maret 2023

Pembukaan Festival Budaya 2023 memperingati Milad ke-215 Kasultanan Kacirebonan
Milad ke-215, Nantikan Kirab Agung Kasultanan Kacirebonan

Festival ini akan berlangsung selama 5 hari pada tanggal 9 -13 Maret 2023 di lingkungan Keraton Kacirebonan di Kota Cirebon, Jawa Barat.