TEMPO.CO, Sleman - Berbagai hidangan kuliner ayam ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun yang paling khas dan legendaris adalah ayam goreng Kalasan. Sentra kuliner ayam goreng Kalasan ada di Dusun Bendan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman. Tepatnya di sekitar Candisari, sebuah candi peninggalan Buddha.
Lebih dari 35 warga mempunyai usaha ayam goreng Kalasan. Rata-rata setiap pengusaha ini per hari bisa menjual 30 ekor ayam utuh atau ingkung. Bahkan jika akhir pekan atau Lebaran bisa lebih dari 100 ekor.
"Usaha ini meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Sigit Wahyudi, Kepala Dukuh Bendan, di sela kirab gunungan ayam Kalasan, Minggu, 30 Agustus 2015.
Lebih dari 60 ingkung ayam goreng Kalasan dikirab dan dibentuk seperti gunung. Untuk menjaga kebersihannya, ayam goreng itu dibungkus dengan plastik. Juga ada hasil pertanian yang dikirab sebagai rasa syukur warga. Masyarakat juga disuguhi makanan dengan lauk ayam goreng gurih ini dengan gratis.
Harga satu ingkung ayam goreng Kalasan ini sebesar Rp 50-75 ribu, tergantung ukuran dan jenis ayamnya. Namun gurih dan lezatnya dijamin sama nikmatnya.
Ayam goreng Kalasan ini bisa dari ayam sayur, ayam merah, dan ayam kampung. Namun rata-rata adalah ayam merah, yaitu ayam petelur yang sudah tidak produktif.
Ayam goreng Kalasan yang populer di restoran besar, seperti mBok Berek dan Ayam Goreng Suharti, berasal dari pedukuhan Bendan ini. Ada lebih dari 35 pengusaha rumahan ayam goreng yang rasanya gurih ini. Selain ayam, ada perniknya, yaitu berupa kremesan yang gurih khas Kalasan.
MUH SYAIFULLAH
