Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kunjungan Wisatawan ke Yogyakarta Turun Selama Puasa  

image-gnews
Barisan prajurit lombok abang mengiring pawai gunungan ketupat pada kirab budaya Lebaran Ketupat di Jalan Pandeyan, Umbulharjo, Yogyakarta, 26 Juli 2015. Lebaran ketupat adalah tradisi turun temurun yang diperingati 10 setelah hari raya lebaran. TEMPO/Pius Erlangga
Barisan prajurit lombok abang mengiring pawai gunungan ketupat pada kirab budaya Lebaran Ketupat di Jalan Pandeyan, Umbulharjo, Yogyakarta, 26 Juli 2015. Lebaran ketupat adalah tradisi turun temurun yang diperingati 10 setelah hari raya lebaran. TEMPO/Pius Erlangga
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ketua Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies Daerah Istimewa Yogyakarta Sudianto mengungkapkan adanya penurunan jumlah kunjungan wisatawan asing dan domestik pada semester pertama tahun ini. Dibanding periode yang sama tahun lalu, ada penurunan sebesar 20 persen.

Menurut Sudianto sejumlah biro travel sudah mengeluhkan penurunan tersebut. Dia mencontohkan biro travel yang biasanya melayani kedatangan 100 orang turis kini turun menjadi hanya 80 turis. Ada pula yang turun dari 70 turis menjadi 40 turis. “Penurunan ini perlu diwaspadai,” kata Sudianto, Selasa, 4 Agustus 2015.

Sudianto mengatakan menurunnya jumlah kunjungan wisatawan tersebut disebabkan antara lain karena musim liburan pada Juni lalu bersamaan dengan datangnya bulan Ramadan. Turis dari Malaysia yang kebanyakan Muslim memutuskan untuk tidak berwisata. Ada pula yang khawatir akan kesulitan mencari restoran maupun warung yang buka saat bulan puasa.

Faktor lain yang menyebabkan jumlah wisatawan menurun adalah libur Lebaran tahun ini lebih pendek ketimbang tahun lalu dan berdekatan dengan jadwal tahun ajaran baru sekolah. Selain itu, wisatawan dari negara-negara Eropa menunda kunjungan wisata karena nilai tukar Euro tidak sebagus Dolar. Turis dari Eropa kebanyakan datang dari Belanda dan Prancis.

Sudianto berharap Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta bisa segera membenahi sejumlah infrastruktur penunjang obyek wisata, seperti jalan dan lampu penerangan. Selama ini, kata dia, banyak wisatawan yang mengeluhkan buruknya kondisi jalan dan minimnya lampu penerangan ke obyek wisata alam di Kabupaten Gunungkidul. Obyek wisata lainnya juga perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah, seperti Gua Pindul, Candi Sambisari dan Candi Ijo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia, Istijab Danunagoro juga mengungkapkan tingkat hunian hotel tahun ini tidak sebagus tahun lalu. Dia menilai melambatnya pertumbuhan ekonomi mempengaruhi orang untuk berwisata. “Hotel di DIY juga terlalu penuh. Penawaran tak sebanding dengan permintaan kunjungan tamu,” kata Istijab.

Data Badan Pusat Statistik DIY menunjukkan tingkat hunian kamar hotel rata-rata pada Juni 2015 sebesar 57,44 persen menurun dibanding Mei yang sebesar 65,90 persen. Jumlah tamu yang menginap di hotel pada Juni sebanyak 284.809 orang, terdiri dari 270.711 wisatawan domestik dan 14.092 wisatawan mancanegara.

SHINTA MAHARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

17 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

20 hari lalu

CEO Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra. Instagram/setiaputrairfan
Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

21 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

21 hari lalu

Pesawat Garuda Indonesia dengan corak Pocari Sweat merupakan bagian dari kampanye Sweat to Discover yang diluncurkan Kamis, 2 Februari 2024. Kampanye ini bertujuan mengembangkan sport tourism di Indonesia. (Tempo.co/Mila Novita)
Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

InJourney mengklaim Garuda Indonesia dan Citilink bakal masuk ke holding aviasi pariwisata itu dalam beberapa bulan ke depan. Tanda Garuda sehat?


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

25 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

10 Januari 2024

Sandiaga Salahudin Uno Menparekraf mengalungkan bunga ke salahs satu wisman yang baru datang di Lagoi, Bintan, Kepulauan Riau, Senin (1/1/2024). TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

Proyek sektor Pariwisata di IKN diklaim jalan terus. Hotel Nusantara beroperasi tabun ini.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman