Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Alasan Mengapa Wasabi Menghilang dari Resto Sushi

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Chef Hendro Soejadi memberikan contoh cara memotong sushi kepada peserta workshop di Yellowfin Sake Bar and Kitchen, Jakarta, 16 Juni 2015. Kompetisi internasional Global Sushi Challenge 2015 akan berlangsung pada 27 Agustus 2015. TEMPO/Nurdiansah
Chef Hendro Soejadi memberikan contoh cara memotong sushi kepada peserta workshop di Yellowfin Sake Bar and Kitchen, Jakarta, 16 Juni 2015. Kompetisi internasional Global Sushi Challenge 2015 akan berlangsung pada 27 Agustus 2015. TEMPO/Nurdiansah
Iklan

TEMPO.COJakarta - Sebagian besar resto sushi di Jakarta tidak lagi mengikuti aturan umum yang berlaku dalam penyajian sushi. Pada penyajian sushi otentik, wasabi—pasta hijau dengan rasa pedas menohok hidung dari tumbuhan Wasabia japonica—sudah dioleskan dalam sushi.

“Tapi, mengikuti selera konsumen Indonesia, kami tidak melakukan itu,” kata Agus Feriyanto dari Itacho Sushi. Rupanya, konsumen Indonesia lebih suka rasa pedas dari cabai ketimbang wasabi. 

Padahal, wasabi, menurut Chef Sugeng dari resto Yellowfin, punya fungsi antiseptik. “Itu sebabnya digunakan untuk dioleskan langsung pada bahan mentah,” ujar Sugeng. 

Uniknya, sebagian besar konsumen Indonesia justru menggunakan wasabi sebagai campuran pada kecap asin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penggunaan wasabi semacam itu bisa dibilang tidak pas. Mencampurkan wasabi dengan kecap sebagai saus untuk sushi bakal merusak kesegaran bahan dan mengacaukan cita rasa sushi. Praktek lain yang tidak tepat adalah mencelupkan gumpalan nasi sushi—biasanya terjadi pada nigiri sushi—ke dalam kecap. 

“Ini bakal merusak adonan nasi,” ujar Agus. Maka tidak jarang banyak butiran nasi yang sering ditemukan pada mangkuk celupan kecap.

SUBKHAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

6 jam lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

1 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.


Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

3 hari lalu

Gurame Nyat Nyat. Foto : yummy app
Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

5 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

13 hari lalu

Mi lethek khas Bantul, Yogyakarta. Dok. Visiting Jogja
Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.


Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

15 hari lalu

Ilustrasi berbagi foto kuliner di media sosial. Digitalcoco.com
Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.


Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

18 hari lalu

Bebek Songkem. (dok. Indonesia Kaya)
Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah


5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

19 hari lalu

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook. Foto: Canva
5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook.


5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

22 hari lalu

Jewel di Bandara Changi, Singapura. (foto: Jiachen Lin)
5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

Ada beberapa tips untuk menghemat biaya saat menonton konser di luar negeri


7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

26 hari lalu

Sudirman Street Food, Bandung. Kuliner malam di Bandung. FOTO/Instagram/sudirmanstreetfood_bandung
7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

Berikut rekomendasi kuliner Ramadhan di Bandung yang populer dan kekinian. Ada banyak makanan yang bisa dibeli, mulai dari gorengan hingga kolak.