Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pesona Desa Bahari Torosiaje  

image-gnews
Dua nelayan mencari ikan di sungai puteh, di kawasan Karst Rammang-rammang Bontoa, di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, 26 Agustus 2014. TEMPO/Fahmi Ali
Dua nelayan mencari ikan di sungai puteh, di kawasan Karst Rammang-rammang Bontoa, di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, 26 Agustus 2014. TEMPO/Fahmi Ali
Iklan

TEMPO.COJakarta - Jika Anda ingin merasakan serunya hidup dekat laut, Desa Torosiaje bisa menjadi pilihan. Warga perkampungan itu tinggal di rumah-rumah panggung di atas air yang terhubung oleh gang-gang selebar 2 meter.

Perkampungan di ujung barat Provinsi Gorontalo itu berpenghuni 389 keluarga, sebagian besar bekerja sebagai nelayan tangkap sekaligus pembudi daya. Butuh waktu sekitar tujuh jam dari Kota Gorontalo untuk menuju perkampungan di Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato itu. 

Bila memilih transportasi umum, pengunjung bisa naik angkutan kota dari Terminal 42, Kota Gorontalo, dan naik angkutan menuju Popayato, yang akan mengantar penumpang sampai bagian darat desa yang pada 2007 dicanangkan sebagai desa wisata bahari itu. Dari sana, pengunjung bisa menggunakan ojek perahu menuju perkampungan di atas air.

Setelah sepuluh menit naik perahu dari Torosiaje darat ke Torosiaje laut. Tulisan "Welcome to Bajo" dan deretan rumah panggung menyambut pengunjung. Hampir setiap warga memiliki jaring apung di kolong rumah untuk membudidayakan ikan kerapu macan dan ikan kue di perkampungan dengan keliling sekitar 3.000 meter itu.

Meski berada di atas air, perkampungan Torosiaje punya lapangan bulu tangkis, gedung taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, serta masjid.

Desa wisata itu juga memiliki dua fasilitas penginapan dengan biaya sewa per kamar sekitar Rp 100 ribu per malam. Salah satu penginapan yang ada di ujung kampung milik pemerintah dan satu lagi milik warga setempat. Saat penginapan penuh, pengunjung bisa menginap di rumah warga.

Selama tinggal di Torosiaje, pengunjung bisa menyaksikan kehidupan sehari-hari warga kampung yang kebanyakan nelayan. Warga di sana lebih banyak mengandalkan genset untuk berbagai keperluan karena listrik sering padam. Mereka pun sering kali mengangkut air dari darat menggunakan perahu karena aliran air dari perusahaan daerah air minum sering macet.

Kisah Torosiaje
Kepala Desa Torosiaje Jekson Sompah mengatakan Torosiaje sendiri berasal dari kata "toro", kata dalam bahasa suku Bajo yang berarti tanjung, dan "Si Aje" (Si Haji), nama warga yang pertama kali mendiami wilayah itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia berkisah, pada 1901, baru ada empat unit rumah panggung milik suku Bajo yang berdiri di perairan setempat. Sedangkan warga lain masih tinggal di atas rumah perahu dan berpindah-pindah.

Pada 1960-an, kepala desa setempat yang disebut "punggawa" memerintahkan warga yang masih tinggal di perahu untuk membangun rumah dan menetap di kawasan perairan tersebut.

"Suku Bajo memang dikenal sebagai petualang suka berpindah-pindah dengan rumah perahunya. Hingga saat ini, orang-orang tua mempercayai perairan ini auranya jernih, artinya nyaman dan aman untuk ditinggali anak-cucu," ucapnya.

Warga Torosiaje pernah mencoba hidup di darat. Pada 1980, Dinas Sosial memindahkan 125 keluarga ke daratan yang kini dikenal dengan nama Desa Torosiaje Jaya dan memberi mereka lahan. Namun, karena kesulitan melakoni pekerjaan baru, sebagian warga memutuskan kembali ke perkampungan di atas laut dan setia menjadi nelayan.

Kini Torosiaje tak hanya dihuni suku Bajo, tapi juga suku lain, seperti Gorontalo, Bugis, Mandar, Buton, Minahasa, Jawa, dan Madura yang mayoritas beragama Islam.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

13 jam lalu

Peneliti Ahli Utama di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Muhammad Reza Cordova, dikukuhkan sebagai Profesor Riset dengan kepakaran pencemaran laut, pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.


Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

7 hari lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

Peredaran sabu itu dilakukan lintas laut dari jaringan Malaysia-Aceh.


Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

18 hari lalu

Penjaga pantai membawa jenazah kecelakaan kapal migran yang mematikan di di pelabuhan Le Castella, Italia, 27 Februari 2023. Tim penyelamat mengatakan sebagian besar migran berasal dari Afghanistan, serta dari Iran, Somalia, Suriah, dan lainnya. REUTERS/Remo Casilli
Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam


18 Warga Gaza Tewas Akibat Bantuan Via Udara, 12 Diantaranya Tenggelam di Laut

30 hari lalu

Militer Yordania menjatuhkan bantuan dari udara di Gaza, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah di selatan Jalur Gaza 26 Februari 2024. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
18 Warga Gaza Tewas Akibat Bantuan Via Udara, 12 Diantaranya Tenggelam di Laut

Setidaknya 12 warga Palestina tenggelam setelah mereka berenang ke Laut Gaza saat mencoba mendapatkan bantuan yang diterjunkan dari udara


Bantuan Kemanusiaan yang Dikirim lewat Laut Tiba di Utara Gaza

37 hari lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Jabalia di Jalur Gaza utara, 3 Januari 2024. Lebih dari 22.000 orang meninggal dalam aksi genosida Israel di Palestina sejak Oktober 2023. REUTERS/Emad Gabon
Bantuan Kemanusiaan yang Dikirim lewat Laut Tiba di Utara Gaza

World Central Kitchen mengkonfirmasi 200 ton bantuan kemanusiaan sudah tiba di utara Gaza pada Jumat, 15 Maret 2024.


KKP Umumkan Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut

41 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono ketika memaparkan mengenai aturan pengelolaan hasil sedimentasi di laut di Jakarta, beberapa waktu lalu. Saat ini, KKP mulai mengumumkan lokasi hasil sedimentasi di laut yang tersebar di tujuh lokasi Indonesia, yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha sesuai ketentuan yang berlaku.
KKP Umumkan Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengumumkan lokasi pembersihan hasil sedimentasi di laut.


Salurkan Bantuan ke Gaza, AS Hingga Qatar Sepakat Buka Pelabuhan Ashdod Israel

42 hari lalu

Para pengunjuk rasa memblokir bantuan kemanusiaan di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di pelabuhan Ashdod di Israel , 1 Februari 2024. REUTERS/Dylan Martinez
Salurkan Bantuan ke Gaza, AS Hingga Qatar Sepakat Buka Pelabuhan Ashdod Israel

Para menlu dari AS hingga Qatar sepakat membuka pelabuhan Ashdod, Israel, sebagai jalur pelengkap dalam menyalurkan bantuan ke Gaza


PBB Minta Dunia Fokus pada Distribusi Bantuan ke Gaza Lewat Jalur Darat

48 hari lalu

Paket jatuh ke arah Gaza, setelah dijatuhkan dari pesawat militer berbendera ekor Yordania, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas, seperti yang terlihat dari perbatasan Israel dengan Gaza di Israel selatan 7 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
PBB Minta Dunia Fokus pada Distribusi Bantuan ke Gaza Lewat Jalur Darat

Juru bicara PBB mengatakan penyaluran bantuan ke Gaza melalui laut atau udara merupakan hal baik, namun menekankan perlunya fokus pada jalur darat.


Kiara dan Walhi Serukan Penghentian Eksploitasi Kawasan Pesisir dan Laut Jawa Timur

48 hari lalu

Gelombang pasang di pesisir selatan Lumajang, Jawa Timur, Minggu 30 Mei 2021. Gelombang pasang telah terjadi sejak pekan lalu membawa timbunan material pasir di muara sehingga aliran sungai terbendung dan airnya meluap ke daratan di Desa Buluhrejo, Kecamatan Tempursari. FOTO DOK RELAWAN BENCANA TEMPURSARI.
Kiara dan Walhi Serukan Penghentian Eksploitasi Kawasan Pesisir dan Laut Jawa Timur

Kiara dam Walhi menilai, pengesahan Perda RTRW Provinsi Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2023 mengancam keberadaan kawasan laut di Jawa Timur.


Menteri KKP Minta Pengembangan Pariwisata Tidak Merusak Ekosistem Laut

49 hari lalu

Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi Penyu Aroen Meubanja di Panga, Kabupaten Aceh Jaya.
Menteri KKP Minta Pengembangan Pariwisata Tidak Merusak Ekosistem Laut

Menteri KKP menyoroti laut di Teluk Cenderawasih, habitat penyu hijau yang populasinya kini mengalami penurunan drastis.