TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata mencatat angka kunjungan wisatawan asal Timur Tengah yang dalam beberapa waktu terakhir ini menunjukkan peningkatan signifikan. "Pemerintah memberi perhatian serius terhadap pasar Timur Tengah yang tumbuh signifikan," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya di Jakarta, Rabu, 3 Juni 2015
Tahun lalu, angka pertumbuhan turis dari Timur Tengah sebesar 26 persen atau sekitar 170 ribu orang. Menteri Arief mengatakan wisatawan asal Timur Tengah memiliki karakteristik dalam berkunjung, yakni selalu berkelompok. Mereka datang sekeluarga dengan waktu kunjungan yang cukup panjang.
"Mereka juga memiliki pengeluaran lebih tinggi, antara US$ 1.400 dan 1.700 per orang per kunjungan (sekitar Rp 22 juta). Sedangkan wisman dari kawasan lain sekitar US$ 1.142 per kunjungan," katanya.
Menteri Arief Yahya menjelaskan, untuk meningkatkan kunjungan turis, Indonesia harus aktif berpartisipasi dalam bursa pariwisata internasional. Beberapa bursa yang telah diikuti antara lain Arabian Travel Market di Dubai yang berlangsung pada 4-7 Mei 2015.
Dalam kesempatan itu, Arief melakukan pertemuan dengan sejumlah calon investor perwakilan Tasweek, Emaar Properties, Trump Hotel Collection, Damac Properties, serta Paramount Hotel & Resort. Ia menawarkan peluang investasi di sektor pariwisata di sejumlah Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata, yakni Tanjung Lesung Tourism Resort (Banten), Mandalika Tourism Resort (NTB), dan Bintan (Riau).
"Tingginya minat wisman Timteng berkunjung ke Indonesia antara lain terlihat dari meningkatnya penerbangan langsung dari kota-kota besar ke destinasi utama di Indonesia," katanya. Ia mencontohkan maskapai penerbangan Emirates Airlines yang berencana menambah rute penerbangan langsung dari Dubai ke Bali (1 x per hari) pada awal Juni 2015.
ANTARA