Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jakarta Ibu Kota Negara, Medan Ibu Kota Kuliner  

image-gnews
Sejumlah warga menyantap hidangan khas Arsik Ikan Mas di Pantai Bul Bul, Medan, Selasa, 4 November 2014. Tempo/Tony Hartawan
Sejumlah warga menyantap hidangan khas Arsik Ikan Mas di Pantai Bul Bul, Medan, Selasa, 4 November 2014. Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wisata kuliner di Medan semakin ramai beberapa tahun belakangan. Indra Halim, 36 tahun, mengatakan Medan seharusnya menjadi pusat kuliner Nusantara. Makanan yang terdapat di Medan banyak dipengaruhi oleh luar negeri. "Tidak ada cita rasa dominan, tapi kaya rasa," katanya pada 3 November lalu saat ditemui di sebuah kafe di Medan.

Pengaruh Melayu, misalnya, ada di makanan seperti nasi lemak dan lontong sayur. Sedangkan pengaruh Cina ada pada kwetiau, fu yung hai, dan olahan bebek. Adapun martabak telor, roti canai, dan mi rebus terpengaruh India. "Hanya cita rasa makanan Eropa yang tidak dominan pengaruhnya di Medan," katanya.

Jenis makanan itu kemudian diperkaya oleh makanan tradisional, seperti dari Batak, yakni saksang, babi panggang, kidu-kidu, dan makanan lain. Makanan ala Mandailing juga ada, seperti ikan salai. Medan juga punya daerah tertentu yang makanan khasnya dijumpai pula di daerah atau suku lain. Misalnya, Kota Tebing Tinggi yang terkenal dengan lemangnya, Kabupaten Serdang Bedagai dengan dodolnya.

Pakar kuliner William Wongso membenarkan pandangan bahwa Medan adalah tempat pembauran beragam makanan khas. "Medan itu melting point-nya makanan dari berbagai suku bangsa," katanya. Cina termasuk yang paling dominan mempengaruhi makanan di Sumatera Utara. Itu sebabnya Medan berbeda dengan Padang, misalnya, yang identik dengan makanan bersantan.

Khusus makanan Cina, kata Indra, saat ini banyak yang mulai punah. Padahal makanan itu tumbuh dan diciptakan oleh orang Cina zaman dulu di Medan. Bihun bebek asin, misalnya. Makanan ini, kata Indra, punya rasa yang luar biasa dan hanya ada di Medan. Tapi rumah makan yang menjualnya kini terancam tutup. "Tidak ada regenerasi," katanya. Anak si pemilik rumah makan tidak mau mewariskan restoran itu. "Anaknya lebih suka berbisnis lain," ujarnya.

Menu dengan resep rahasia itu kini dikhawatirkan punah. Padahal makanan itu sebenarnya halal. Orang menganggapnya haram karena dimasak oleh etnis Tionghoa. Dari perhitungannya, ada sekitar delapan rumah makan yang mempunyai makanan khas namun terancam tutup. Persoalannya sama: tidak ada yang mewarisi resep makanan dan restoran itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kalau ihwal restoran yang memiliki makanan khas, Medan punya sangat banyak. Hingga kini Indra masih merintis pembuatan semacam buklet yang berisi daftar destinasi wisata kuliner di Medan. Ia masih menunggu sponsor. Ia tidak bisa mengharapkan bantuan pemerintah karena masih ia anggap berjalan lamban.

Topik: #KULINER

MUSTAFA MOSES

Berita lainnya:
Ketika Kopi Memicu Perang
Lempah Kuning Belitung Diusulkan Menu Nusantara
Chef Indonesia Tidak Menguasai Resep Tradisional
Sajian Kuliner Warisan Orang Rawa

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

3 hari lalu

Jewel di Bandara Changi, Singapura. (foto: Jiachen Lin)
5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

Ada beberapa tips untuk menghemat biaya saat menonton konser di luar negeri


7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

7 hari lalu

Sudirman Street Food, Bandung. Kuliner malam di Bandung. FOTO/Instagram/sudirmanstreetfood_bandung
7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

Berikut rekomendasi kuliner Ramadhan di Bandung yang populer dan kekinian. Ada banyak makanan yang bisa dibeli, mulai dari gorengan hingga kolak.


7 Tempat Kuliner Ramadhan di Jakarta yang Ramai dan Lengkap

9 hari lalu

Aktivitas jual beli jajanan di lapak pedagang Bazaar Takjil Ramadhan Benhil di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Pedagang musiman di kawasan Bendungan Hilir ini, menjadi salah satu tempat tujuan warga maupun pekerja kantoran untuk berburu makanan takjil buka puasa di bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
7 Tempat Kuliner Ramadhan di Jakarta yang Ramai dan Lengkap

Ada banyak tempat kuliner Ramadhan di Jakarta yang bisa Anda coba. Seperti kawasan Benhil, Pasar Santa, Blok M, hingga Jalan Sabang.


Lamang Tapai Kuliner Khas Minangkabau Bukan Sekadar Makanan, Ini Filosofinya

11 hari lalu

Lamang Tapai. TEMPO/Febri Yanti
Lamang Tapai Kuliner Khas Minangkabau Bukan Sekadar Makanan, Ini Filosofinya

Walau terdengar tidak biasa, memadukan Lemang dengan tapai ketan cukup populer di Sumatra Barat. Penganan ini disebut Lamang Tapai.


Djakarta Ramadan Fair 2024 Dibuka, Warga Ibu Kota Bisa Jajan Takjil hingga Kerajinan

11 hari lalu

Djakarta Ramadhan Fair 2024  di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, dibuka 15-20 Maret 2024. (Kemenparekraf)
Djakarta Ramadan Fair 2024 Dibuka, Warga Ibu Kota Bisa Jajan Takjil hingga Kerajinan

Djakarta Ramadan Fair 2024 menawarkan kuliner dan produk Ramadan, digelar 15-20 Maret 2024.


Merayakan Ramadan Bersama Aryaduta Menteng: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan

16 hari lalu

Hidangan Ramadan Aryaduta Menteng
Merayakan Ramadan Bersama Aryaduta Menteng: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan

Aryaduta Menteng menghadirkan serangkaian pengalaman kuliner Ramadan yang menggugah selera di tiga restorannya yang berbeda


Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

18 hari lalu

Warung Blayag Mek Sambru (karangasemkab.go.id)
Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

Warung blayag kaki lima ini telah ada selama 57 tahun dan berhasil mendapat dua sertifikat nasional berkat konsistensinya.


Pertumbuhan Industri Kuliner Semakin Pesat, Intip Rahasia Kue Mengembang Sempurna

18 hari lalu

Ilustrasi adonan kue. Foto: Freepik.com/Azerbaijan_Stockers
Pertumbuhan Industri Kuliner Semakin Pesat, Intip Rahasia Kue Mengembang Sempurna

Pesatnya pertumbuhan ini tak lepas dari masifnya penggunaan media sosial yang mendorong munculnya tren-tren kuliner kekinian.


Mengenal Blayag, Ketupat ala Bali dengan 15 Lauk

18 hari lalu

Blayag, ketupat ala Bali dengan 15 lauk (denpasarkota.go.id)
Mengenal Blayag, Ketupat ala Bali dengan 15 Lauk

Selain untuk dikonsumsi sehari-hari, blayag yang mirip ketupat ini sering digunakan pada upacara adat.


Sambut Ramadan, Ada Pasar Kuliner Jadul Selama Tiga Hari di Halaman Polda DI Yogyakarta

20 hari lalu

Pasar Kangen Wiwitan Pasa di halaman Polda DI Yogyakarta berlangsung 7-9 Maret 2024. (Dok. Istimewa)
Sambut Ramadan, Ada Pasar Kuliner Jadul Selama Tiga Hari di Halaman Polda DI Yogyakarta

Wiwitan Pasa di Yogyakarta menyuguhkan Pasar Kangen, semacam pasar tradisional dengan beragam kuliner jadul dan panggung hiburan.