Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tempat Kongko Ini Bertahan Bertahun-tahun

image-gnews
Bird Cage Cafe. Twitter.com
Bird Cage Cafe. Twitter.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih mudah merebut kemenangan daripada mempertahankannya. Ungkapan ini terlihat kebenarannya pada tempat-tempat hang-out di Jakarta—dari restoran, kafe, lounge, pub, klub, hingga bar. Membuat tempat yang sontak jadi hip, ramai berjubel, dan dibicarakan orang di seluruh Ibu Kota, tampaknya tak terlalu sulit. Buktinya, ada banyak tempat hang-out yang langsung menarik perhatian tak lama setelah dibuka.

Tapi, mempertahankan crowd, itu masalah lain. Enam bulan sampai setahun setelah dibuka, pengelola tempat-tempat itu biasanya mulai ketar-ketir. Mereka berharap bisa mempertahankan keramaian, tapi kerap mereka harus kecewa karena pengunjung mulai pindah ke tempat baru.

Tak banyak tempat yang bisa mempertahankan keramaian pada akhir pekan. Salah satu tempat yang sedikit itu adalah Bird Cage di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Baru-baru ini Bird Cage merayakan ulang tahun keenam, dan keramaian masih bisa kita temui setiap pekan di tempat yang memiliki tiga lantai ini. Bahkan kita kerap melihat selebritas dan sosialita—seperti Andien, Once, Nadia Mulia, Setiawan Djodi, dan Eros Djarot—menghabiskan malam akhir pekan di sana.

Ade Andrini, General Manager Bird Cage, adalah orang di balik keberhasilan itu. Ia baru mulai menangani restoran dan lounge itu pada 2008, saat salah seorang pemilik yang juga temannya meminta bantuan dia. Awalnya, Ade kerap datang ke sana untuk kongko. "Waktu itu tempatnya sepi banget. Jadi, kalau gue mau menyepi, ya, ke sini," kata perempuan yang juga pernah menangani sejumlah restoran dan kafe di Jakarta dan Bali ini.

Hal pertama yang dilakukan Ade adalah mengganti DJ (disc jockey) pada Jumat malam dengan band akustik. Menurut dia, DJ tidak cocok untuk tempat seperti itu. "Kalau orang mau dengar musik DJ, ya, mereka pergi ke diskotek, bukan ke sini," kata Ade. Dia memilih akustik, bukannya band lengkap, karena dia berharap orang masih bisa berbincang sambil mendengarkan musik. Tidak perlu berteriak. Ade tidak ingin menggantikan berisiknya turntable dengan berisiknya drum dan gitar listrik.

Pemilihan band pun harus tepat. Mereka tidak hanya diharapkan bisa bermusik dengan bagus. "Juga harus komunikatif. Tidak harus selalu mengobrol atau ngocol, tapi tahu bagaimana menghidupkan suasana. Tahu lagu apa yang harus dimainkan saat suasana seperti apa," ujar Ade, yang juga penyanyi dan pernah bermain dalam sinetron.

Tapi tentu hiburan saja tidak cukup. "Hal yang terpenting adalah kenyamanan. Orang bisa nyaman dengan makanan, suasana, dan interior ruangan. Pokoknya semua hal harus mendukung kenyamanan. Karena itu, gue selalu mendengar komplain sekecil apa pun," kata dia. Untuk menciptakan kenyamanan itu, Ade berupaya membuat Bird Cage seperti tempat bermain mereka. Dalam artian, mereka tidak asing. Dia sebisa mungkin ada di sana setiap Jumat malam, menjadi seperti tuan rumah yang sedang mengadakan pesta. Bahkan tak jarang ia ikut menyanyi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kalau semua itu sudah berhasil, pengelola tempat hang-out bukannya bisa bersantai. Setiap tiga tahun, menurut Ade, harus ada perubahan. "Entah interior, entah menu, entah tema, pokoknya harus ada yang berubah, biar orang tidak bosan. Tiga tahun itu minimal. Kalau bisa, dua tahun sekali, sih, lebih bagus," ujarnya sambil menyeruput cappuccino.

QARIS TAJUDIN

Topik Terhangat
Korupsi Hambalang | Topan Haiyan | SBY Vs Jokowi |Dinasti Atut | Adiguna Sutowo

Berita Terpouler
Tren Desain Buatan Tangan Lebih Disukai daripada Mesin
32 Juta Orang Indonesia Berisiko Kena Diabetes 
Pakar: Plesiran ke Kairo, Begini Gaya Jilbab Atut
Depresi, Penyebab Kecacatan Tertinggi ke-2 
Polusi Udara Cina Ancam Kesuburan Pria

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

1 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

2 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

2 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.


Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

5 hari lalu

Gurame Nyat Nyat. Foto : yummy app
Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

7 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

15 hari lalu

Mi lethek khas Bantul, Yogyakarta. Dok. Visiting Jogja
Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.


Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

17 hari lalu

Ilustrasi berbagi foto kuliner di media sosial. Digitalcoco.com
Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.


Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

20 hari lalu

Bebek Songkem. (dok. Indonesia Kaya)
Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah


5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

20 hari lalu

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook. Foto: Canva
5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook.


5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

24 hari lalu

Jewel di Bandara Changi, Singapura. (foto: Jiachen Lin)
5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

Ada beberapa tips untuk menghemat biaya saat menonton konser di luar negeri