TEMPO.CO, Pangandaran -Pantai Pangandaran kini makin semarak oleh lalu lalang mobil gowes. Lampu warna-warni yang menghias sekujur tiang dan atap mobil berpedal itu menghidupkan suasana malam, terutama saat akhir pekan. Ditambah alunan musik yang keluar dari pengeras suara, keberadaan wahana baru itu menghibur wisatawan pantai.
Menurut sejumlah penyewa, mobil gowes mulai marak di Pantai Pangandaran pada Januari lalu. Kemunculannya dirintis dua unit mobil saat perayaan malam Tahun Baru 2013. "Waktu itu penyewanya bisa dapat omzet Rp 1,5 juta semalam," kata Ahmad, seorang penyewa mobil gowes di Pantai Pangandaran kepada Tempo akhir pekan lalu.
Baca Juga:
Bentuk mobil gowes seperti mobil mainan dengan 4 tiang rangka besi penyangga atap. Di tiang dan sisi-sisi atap itu dihiasi selang berisi lampu warna-warni. Sebagian mobil tampak seperti kendaraan hias pada acara karnaval dengan bentuk gajah atau burung. Model mobil klasik juga tersedia.
Rodanya yang berjumlah empat buah memakai ban sepeda motor. Tanpa pintu, kendaraan itu bisa dinaiki 6 orang dewasa atau 8 hingga 10 anak dengan total beban angkut maksimal sekitar 300 kilogram. Penumpangnya disediakan kursi empuk dua baris sepanjang masing-masing kurang dari 1,5 meter.
Tenaga penggerak mobil gowes berasal dari genjotan 4 penumpangnya yang duduk paling pinggir di sebelah kiri dan kanan. Penumpang paling depan sebelah kanan menjadi sopirnya.
Alat mengerem laju kendaraan berupa tuas yang ditarik ke bawah di sisi kiri setir. "Lumayan capek bawa mobil gowes karena tidak ada gigi rodanya," kata Agus, seorang wisatawan dari Bandung.
Menurut salah seorang pemilik mobil gowes, Yayan Supriyatna, wahana itu sangat cocok di lokasi Pantai Pangandaran. Terutama bagi para wisatawan yang berlibur akhir pekan, khususnya saat malam Minggu. "Selain orang jadi sehat karena olahraga sambil keliling pantai, kendaraan ini bebas polusi," ujarnya.
Selain disewakan malam hari, mobil gowes juga bisa dipakai bersama teman atau keluarga pada pagi hingga sore. Namun, tentu saja, semarak lampu hiasnya kalah oleh sinar matahari.
ANWAR SISWADI