TEMPO.CO, Malang- Tiga mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang mengembangkan proyek konservasi penyu dan wisata bahari di pesisir Trenggalek, Jawa Timur. Ketiganya adalah Donny, Eka Harya, dan Rois Syarif yang menggagas wisata bahari berkonsep Ecowisata Bahari dan Adopsi Tukik. "Adopsi tukik atau anak penyu untuk melestarikan satwa di habitatnya," kata Donny dalam siaran pers, Kamis, 14 Maret 2013.
Wisata bahari dikembangkan di pesisir Desa Wonocolo, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Hasil penelitian mereka menyimpulkan bahwa upaya pelestarian penyu juga bisa diselaraskan dengan peningkatan perekonomian warga pesisir.
Baca Juga:
Menurut Donny, awalnya warga setempat memburu dan mengkonsumsi telur penyu karena tak memahami bahwa penyu merupakan satwa yang dilindungi. Kini, setelah dipadukan dengan program wisata bahari, masyarakat pun ikut terlibat melestarikan penyu.
Warga dilibatkan membuat kandang penangkaran untuk pelepasan tukik ke laut lepas. Aktivitas ini juga menjadi daya tarik wisata. Pengunjung bisa mengadopsi tukik sebesar Rp 20 ribu per ekor untuk dilepas ke laut. Pengelolaan penangkaran dana adopsi penyu menghasilkan keuntungan kepada warga sekitar Rp 241 juta per tahun.
Warga yang melek dengan perkembangan teknologi informasi memasarkan wisata alam dan adopsi tukik secara online. Mereka membangun situs Internet di laman Desawonocolo.com. Beragam informasi tentang penangkaran penyu dan wisata alam ditawarkan di laman ini. Mereka juga menawarkan kuliner khas Trenggalek.
Menurut Donny, di Trenggalek, ditemukan empat jenis penyu yang meliputi penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu abu-abu/lekang (Lepidochelys olivachea), dan penyu belimbing (Dermochelys olivacea). "Ada empat jenis penyu dari tujuh jenis penyu di dunia ada di sini," katanya. Nelayan setempat pernah menjumpai penyu belimbing terbesar berukuran lebar sekitar 2 meter dengan berat kurang-lebih 800 kilogram.
Penelitian ketiga mahasiswa ini menyabet tiket untuk maju dalam pekan ilmiah nasional 2014 mendatang. Serta menjadi juara pertama kompetisi Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Brawijaya 2013. Mereka pun bakal menyempurnakan hasil penelitian serta pemberdayaan masyarakat pesisir selatan Jawa ini.
EKO WIDIANTO
Berita Terpopuler:
Diperiksa Hari Ini, Menteri Suswono Terancam
Siapa Jorge Bergoglio, Sri Paus yang Baru?
Dana Safari PKS, Mendagri: Tanggungjawab Gubernur
Jadwal Sidang Raffi Ahmad dan Rasyid Bentrok Lagi
Jorge Mario Bergoglio Terpilih Sebagai Paus Baru