TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan menggelar Festival Sasando pada 15 November 2012 di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
"Sasando adalah bagian dari musik tradisional yang berpotensi untuk dikembangkan," kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar di Jakarta, Sabtu, 20 Oktober 2012.
Sasando adalah instrumen musik petik yang berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Bentuknya unik dengan bagian utama berbentuk tabung panjang yang biasa terbuat dari bambu. Bagian atasnya diberi sejenis ganjalan untuk tempat menyangkutkan senar.
Tabung utama itu kemudian dipasangi selubung yang terbuat dari semacam anyaman daun lontar, yang dibuat seperti kipas. Seperti tabung gitar, selubung tersebut merupakan tempat resonansi sasando
Sebanyak 100 pemain sasando yang disebut ta'e sasanu akan berpartisipasi dalam festival ini. Musikus kondang Dwiki Darmawan akan berkolaborasi dengan mereka pada ajang tersebut.
Saat tampil, ta'e sasanu mengenakan topi khas dari anyaman lontar yang bernama ti'ilangga. Cara memainkan sasando adalah dengan memangkunya lalu memetik dawainya dengan jemari, seperti memainkan harpa atau kecapi.
Sampai sekarang, hampir semua bahan yang dipakai untuk membuat sasando berasal dari kepulauan Rote. "Kami membuat festival itu untuk menampilkan musik sasando seasli mungkin, meski Dwiki Dharmawan mungkin akan membawa sentuhan modern juga," tutur Sapta.
Pemerintah kini memang fokus untuk mengembangkan pasar musik Indonesia karena dinilai memiliki potensi yang sangat besar. Meskipun posisinya masih tertinggal dibanding industri fashion dan kriya.
PINGIT ARIA
Berita terpopuler lainnya:
Lantik Wali Kota Solo, Bibit Waluyo Keseleo Lidah
Alasan Jokowi Mau Sungkem ke Bibit Waluyo
Foto Novi Tanpa Baju, Polisi Harus Tanggung Jawab
Wawancara Menteri Nuh Ihwal Perkosaan Disebarkan
Mourinho: Messi 4, Ronaldo 1? Tidak Mungkin
Tragedi Memey 4: Saya Dijual Setelah Didandani
Syamsir cs Mundur dari Timnas AFF