Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kalau Rendang Dikemas buat Buah Tangan

image-gnews
Rendang daging Padangpanjang. TEMPO/Febrianti
Rendang daging Padangpanjang. TEMPO/Febrianti
Iklan

TEMPO.CO , Payakumbuh - Datanglah ke Payakumbuh. Kota kecil, sekitar 30 kilometer dari Bukittinggi, Sumatera Barat, itu tak hanya kaya aneka jenis rendang. Kini, Payakumbuh telah melangkah lebih jauh dibanding kota lain di Sumatera Barat: sebagai kota penghasil rendang kemasan.

Payakumbuh berbeda dengan daerah penghasil rendang lainnya di Minang, seperti Padang dan Bukittinggi, yang hanya melayani pembeli dan pemesan di rumah makan atau katering. Rendang Payakumbuh telah dikemas dan dilempar ke pasar di Sumatera Barat dan luar daerah, bahkan luar negeri.

“Yang paling laris saat ini adalah rendang kering karena daya tahannya lebih lama, bisa sampai 6 bulan, seperti rendang telur, rendang suwir, dan rendang paru,” kata Fahdia Ilham, pemilik usaha Rendang Nikmat di Balai Nan Duo, Payakumbuh.

Dalam sehari, Rendang Nikmat mengolah 20 kilogram daging untuk rendang suwir, 15 kilogram paru, dan 80 butir telur. Produk rendang kering paru dan daging suwir dijual dengan harga Rp 40 ribu per kemasan kotak dengan berat 250 gram, sedangkan rendang telur Rp 15 ribu dengan kemasan 250 gram.

Rendang Nikmat juga dijual ke Batam, Bandung, Pekanbaru, Jakarta, Surabaya, dan diekspor ke Amerika Serikat. “Ada juga yang minta kirim ke Jepang, semua bisa dipesan lewat SMS atau online,” ujar Fahdia.

Fahdia telah merintis bisnis rendang sejak 2002. Tapi bisnisnya baru mulai berkembang sekitar 3 tahun lalu, setelah dia membuat rendang dalam kemasan. “Kemasan ini dibantu pemerintah Payakumbuh, begitu juga pengurusan izin BPOM, sertifikat halal dari MUI, dan barcode, sehingga kami bisa memasukkan produk ke mal-mal,” katanya.

Selain di mal-mal, rendang Payakumbuh laris-manis di sejumlah toko oleh-oleh khas Minang di Padang. Toko khusus pusat oleh-oleh Keripik Balado Christine Hakim di Jalan Nipah, Padang, dalam sepekan rata-rata menjual 300 kotak rendang kering Payakumbuh berisi 250 gram. Toko makanan khas Keripik Balado Shirley di Jalan Hayam Wuruk, Padang, juga ramai dikunjungi wisatawan yang membeli rendang Payakumbuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Yang banyak beli itu wisatawan, rata-rata kalau hari biasa bisa terjual 300 bungkus rendang per minggu, sedangkan kalau liburan bisa sampai 500 kotak per minggu. Rendang menjadi makanan nomor dua yang terlaris, terutama rendang suwir,” ujar Shirley, pemilik toko Keripik Balado Shirley. Dari pemasok berbagai merek rendang Payakumbuh, Shirley mengambil untung Rp 5.000 per bungkus.

Yang menarik, belakangan ini di Payakumbuh juga mulai tumbuh dan berkembang aneka kreasi baru rendang yang bukan resep warisan. Misalnya, rendang suwir daging ayam dan rendang ikan tuna yang dibuat Haris Budiman dari Dapoer Rendang Riri di Jalan Tan Malaka. Menurut Haris, kedua kreasinya itu melengkapi aneka jenis rendang kering yang dijualnya, seperti rendang telur, rendang daging suwir, rendang paru, dan rendang ubi kayu campur teri.

Rendang Riri, yang dimulai sejak 2002, kini produksinya makin meningkat, apalagi saat masa liburan. Rendang Riri lebih banyak memproduksi rendang telur, rendang suwir, dan rendang paru. Dalam satu hari, rata-rata produksi rendang 15 kilogram daging untuk rendang suwir, 300 butir telur untuk rendang telur, dan 15 kilogram paru untuk rendang paru. Dari bisnis rendang rumahan dengan tujuh pekerja, Rendang Riri meraup omzet Rp 150 juta per bulan. “Tapi saya tidak tertarik menjual ke mal atau supermarket, lebih baik ke pasar khusus makan khas, lebih cepat habis,” kata Haris.

Menurut dia, booming rendang ini mulai melambung sejak mendapat iklan gratis dari jaringan televisi CNN yang menyatakan rendang adalah salah satu makanan terlezat di dunia. “Sejak itu, dari mana-mana orang mencari rendang sampai ke mari,” kata Haris.

FEBRIANTI (PAYAKUMBUH) | DIAN YULIASTUTI (JAKARTA)

Terpopuler:
12 Kota Religi Umat Muslim

3 Tempat Wisata ''Aneh bin Ajaib'' 

Lantaran Difilmkan, 7 Lokasi Wisata Jadi Terkenal

Oasis, Konsisten Menyajikan Hidangan Kolonial

Rendang Bukan Lagi Milik Orang Minang

Rendang Paling Enak Menurut Para Ahlinya

Pelangi di Langit Kiama

Memanjakan Mata di Taman Wisata Selecta

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

9 jam lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

1 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.


Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

3 hari lalu

Gurame Nyat Nyat. Foto : yummy app
Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

5 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

13 hari lalu

Mi lethek khas Bantul, Yogyakarta. Dok. Visiting Jogja
Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.


Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

15 hari lalu

Ilustrasi berbagi foto kuliner di media sosial. Digitalcoco.com
Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.


Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

18 hari lalu

Bebek Songkem. (dok. Indonesia Kaya)
Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah


5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

19 hari lalu

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook. Foto: Canva
5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook.


5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

22 hari lalu

Jewel di Bandara Changi, Singapura. (foto: Jiachen Lin)
5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

Ada beberapa tips untuk menghemat biaya saat menonton konser di luar negeri


7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

26 hari lalu

Sudirman Street Food, Bandung. Kuliner malam di Bandung. FOTO/Instagram/sudirmanstreetfood_bandung
7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

Berikut rekomendasi kuliner Ramadhan di Bandung yang populer dan kekinian. Ada banyak makanan yang bisa dibeli, mulai dari gorengan hingga kolak.